Tidak Sempurna, The Sounds Project Tetap Guncang Ancol

Aug 31, 2022

Tidak sempurna, namun The Sounds Project tetap guncang Ancol. Kalimat tersebut bisa menjadi rangkuman dari apa yang terjadi di Allianz Eco Park, Ancol selama akhir pekan kemarin, tepatnya pada tanggal 27 dan 28 Agustus 2022.

Di rentang waktu dua hari tersebut, The Sounds Project kembali menggelar edisi terbarunya, yakni edisi kelima setelah sebelumnya sempat absen akibat situasi pandemi. Sebanyak kurang lebih 50 penampil mereka suguhkan, dibagi dalam empat panggung yang masing-masing membawa ceritanya tersendiri serta kehadiran dua nama internasional, The Walters dan FUR.

Rangkaian acara di hari pertama dibuka oleh MALIQ & D’Essentials, Rizky Febian dan Kunto Aji yang memeriahkan The Sounds Project Stage, Musicverse Stage dan Authenticity Stage dengan jarak waktu yang cukup mepet antara satu sama lain. Tak lama setelahnya, adalah Jason Ranti yang memanaskan panggung Garden Stage.

MALIQ & D’Essentials buka hari pertama The Sounds Project 2022 / Dok. Raka Dewangkara

Jarak antar panggung yang terbilang cukup menguras tenaga ternyata tidak menyurutkan semangat dari para pengunjung untuk berpindah tempat dari panggung-panggung tersebut. Terbukti dengan tiap satu penampil selesai memainkan setnya di satu panggung, terjadi mobilisasi massa yang cukup masif untuk berpindah ke panggung lainnya.

Masih dari hari pertama, selepas magrib giliran The SIGIT, Sisitipsi, Lomba Sihir dan Efek Rumah Kaca yang tampil dengan performa terbaiknya. Jaminan crowd yang menggila mengiringi penampilan dari The SIGIT serta Sisitipsi, sementara lolongan sing-a-long turut menggema di panggung milik Lomba Sihir serta Efek Rumah Kaca.

Menggila bersama The SIGIT di Authenticity Stage / Dok. Raka Dewangkara

Keriuhan di The Sounds Project Stage kembali bergemuruh ketika Padi tampil. Nomor-nomor hit seperti “Mahadewi” hingga “Semua Tak Sama” berhasil membuat mereka yang hadir di depan panggung bernyanyi bersama, bahkan mereka yang membawa pasangannya turut larut dalam emosi yang mengalir secara organik.

Duet maut Piyu dan Fadly / Dok. Raka Dewangkara

Hari pertama sendiri meninggalkan kesan yang tidak menyenangkan. Antrian panjang yang mengular di depan venue menjadi alasannya, serta jam open gate (14.30 WIB) yang terlalu dekat dengan jam tampil penampil pertama (15.00 WIB). Entah kurang persiapan serta perhitungan atau faktor lain, namun ini yang menjadi perhatian serta keluhan dari mereka yang hadir di hari tersebut.

Namun di hari kedua, tampak pihak penyelenggara memperbaiki permasalahan tersebut. Terbukti dengan antrian yang membaik serta banyak di antara pengunjung yang sudah memadati di dalam venue jauh sebelum acara dimulai.

Dari sore hingga menjelang malam, nama-nama seperti Danilla, Raisa, Nadin Amizah, Ardhito Pramono, Float, Idgitaf dan GANGGA bertanggung jawab untuk menghibur para penonton.

Kerumunan memadati panggung Danilla sore itu / Dok. Raka Dewangkara

Dua yang mencuri perhatian, adalah penampilan The Upstairs dengan formasi terbarunya, tidak lama setelah break magrib. Personel lama seperti Jimi Multhazam (vokal), Andre ‘Kubil’ Idris (gitar) dan Adha Ajhi Triananda (drum) kini ditemani oleh dua wajah baru, yakni Haryo Widi (bas), Pasya Julianti (vokal) serta dibantu oleh Gabriella Sava pada kibor.

The Upstairs tampil garang dengan formasi baru / Dok. Raka Dewangkara

Sementara Nidji bersama vokalis barunya, Yusuf Nur Ubay masih punya kemampuan untuk bertukar energi dengan para penonton dalam level terbaiknya. Walau penampilan mereka masih didominasi dengan nomor-nomor nostalgia seperti “Hapus Aku” dan “Disco Lazy Time”, namun nomor-nomor tersebutlah yang menjadi alasan kerumunan menjadi histeris dan bernyanyi bersama mereka.

Aksi Ubay dan Rama menghibur penonton / Dok. Raka Dewangkara

Dengan Dewa 19 feat. Ello sebagai penampil pamungkas, The Sounds Project vol 5, walau tidak sempurna, tetap membawa kesannya tersendiri, bagi mereka yang datang sebagai pengunjung ataupun bagi para penampil.


 

Penulis
Raka Dewangkara
"Bergegas terburu dan tergesa, menjadi hafalan di luar kepala."
1 Comment
Inline Feedbacks
View all comments
ALMIRA
ALMIRA
1 year ago

Sempurna bagiku selamanya🤍

Eksplor konten lain Pophariini

Band Rock Depok, Sand Flowers Tandai Kemunculan dengan Blasphemy

Setelah hiatus lama, Sand Flowers dengan formasi Ilyas (gitar), Boen Haw (gitar), Bryan (vokal), Fazzra (bas), dan Aliefand (drum) kembali menunjukan keseriusan mereka di belantika musik Indonesia.  Memilih rock sebagai induk genre, Sand Flowers …

Nyala Aksara: 25 Tahun Grindcore Pioner Semarang, AK//47

Saat ini AK//47 berbasis di Oakland, California, Amerika Serikat. Namun, Indonesia, terutama Semarang, tidak dapat dilepaskan dari tubuh AK//47