Tinggalkan Taifun, Barasuara Berkembang dengan Guna Manusia

Sep 21, 2018

Memainkan lagu-lagu yang sama ratusan kali dari panggung ke panggung tentulah adalah hal yang menjenuhkan bagi sebuah band, apalagi untuk band yang masih terbilang baru dalam berkarya, seperti Barasuara.

Tiga tahun sudah Barasuara merilis Taifun, album yang mendapat predikat sebagai album rock terbaik di banyak media. Tiga tahun itu pula mereka menghimpun banyak penggemar fanatik di seluruh pelosok tanah air.

Dan tiga tahun pula dirasa cukup bagi mereka untuk meninggalkan Taifun. Beragam hal, perubahan perubahan, pikiran dan perjalanan telah dilalui dalam kehidupan masing-masing anggota Barasuara yang tengah menggeliat dan berkembang.

Barasuara, 2018 / dok. Barasuara.

“Kami semua sudah tidak di titik yang sama saat album ‘Taifun’ keluar tiga tahun yang lalum” kata Iga Massardi yang menulis lirik lagu ini bersama Gerald Situmorang.

“Apa yang kita lakukan hampir seperti simalakama, terkadang tidak benar,” lanjut Iga yang kemudian mempertanyakan “apa guna kita sebagai manusia?”

“Guna Manusia” memotret pemikiran Barasuara saat ini tengah berkembang. Iga berharap bukan mereka saja yang berkembang, namun juga penggemar musik mereka.

“Saya ingin penikmat musik kami bisa berkembang bersama Barasuara karena ini adalah perjalanan kita bersama,” pungkas Iga Massardi.

Dari sejak berdiri, Barasuara tetap solid dengan personil Iga Massardi (vokal dan gitar), Gerald Situmorang (bass), TJ Kusuma (gitar), Asteriska (vokal), Puti Chitara (vokal), dan Marco Steffiano (drum).

Single “Guna Manusia” dari Barasuara merupakan single pertama dari album ke-2 mereka yang akan dirilis beberapa bulan ke depan. Single ini dirilis melalui label rekaman Darlin’ Records yang dibentuk oleh Ismaya, Double Deer, dan Pon Your Tone.

Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.

Eksplor konten lain Pophariini

5 Alasan rumahsakit Enggak Bubar

Dalam perhelatan Kabar Bahagia: 30 Tahun Perjalanan rumahsakit beberapa waktu lalu, kami sempat bertemu dan berbincang dengan para personel rumahsakit di balik panggung hari Sabtu (14/12) di Bali United Studio, Jakarta Barat. Selain membahas …

Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota

Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …