Titi DJ – 40
Titi DJ merilis album penuh, 40 sambil merayakan 40 tahun berkarir. Sayangnya Titi DJ lebih memfokuskan pada karya era Bahasa Kalbu (1999) ketimbang jejak musiknya di pop kreatif era 80an.
Tentu hal itu tidak salah. Tapi disayangkan bila menilik latar dari pop kreatif yang lahir karena maraknya lagu-lagu bertema cinta yang mendayu-dayu di era 80an. Di era itu Titi DJ masuk ke dalam gerbong musisi dengan karya pop kreatif. Merilis materi-materi yang tidak patuh pada selera pasar dan lebih eklektik di awal karier nya.
Terutama di era 80an ketika berpasangan dengan Indra Lesmana dan menghasilkan album Yang Pertama, Yang Bahagia (1986), Ekspresi (1988) dan Titi DJ 1989 (1989). Juga di era 90an, ketika berpasangan dengan produser Adi Adrian dan Andi Ayunir dalam album Bintang Bintang (1995). Gantinya Titi memilih fokus pada karya era album Bahasa Kalbu yang sukses secara komersil dan jadi penanda puncak kariernya.
Memang dari kesepuluh lagu yang ada di album Titi DJ, 40 ada beberapa lagu bertempo medium, bernuansa dance music yang upbeat, dan juga electro-pop, tapi semua itu terkubur oleh lagu-lagu sendu yang melankolis, beberapa dibungkus oleh musik megah yang dramatis. Seperti single pertamanya, “Sayap-Sayap Cinta” yang merupakan lagu pop cinta pada umumnya dengan aransemen megah dan juga “Hilang Sewindu” lagu cinta dengan tempo lambat yang menjadi kekuatan Titi DJ selama ini.
Saya sendiri berharap ada lagu-lagu kreatif seperti “To Lose” (2022) yang diproduseri oleh Vega Antares. Lagu yang merupakan jawaban terhadap single milik Tulus, “Hati Hati di Jalan”.
Meskipun begitu ada beberapa lagu yang lebih bermain di album ini. Seperti lagu bernuansa elektropop dan dance yang diproduseri beberapa pilihan produser yang menarik. Seperti dalam lagu “Bawa Cinta” dan “Kau Pujaan” yang diproduseri oleh Tohpati; “TOP FORTY” oleh Laleilmanino; “Menemanimu Melenakanku” oleh Eka Gustiwana; dan “1234 5678” oleh ABRAM, Tintin dan Ian Kimmel.
Namun sekali lagi hal ini sama sekali tidak salah. Karena dalam 40 tahun berkarir dan sudah mendapatkan gelar diva Indonesia, Titi DJ sudah mengalami semuanya. Dan sekali lagi, ia merayakan 40 tahun berkarya dengan bercermin dari puncak kesuksesannya di era album Bahasa Kalbu.
Artikel Terkait
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota
Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …
5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac
Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …
Saya juga Berharap To Lose masuk Album 40 , Tapi Over all Album 40 Adalah Eksistensi Seorang Titi DJ Dalam Dunia Musik Indonesia semoga Titi DJ selalu Hadir dengan Karya Karya Sampai Kapan pun album 50 60 70 dst Love Youu Butii Sayang Akuuu Sukses Dan Sehat Selaluu Butii kuuuu