Setelah submission Irama Kotak Suara dibuka Maret lalu, kami menemukan bakat-bakat dari berbagai kota yang mengusung genre pop, rock, hip hop, hingga elektronik. Dari total 10 nama favorit yang masuk Top 10 Chart, kami memilih 3 terfavorit. Simak langsung komentarnya di bawah ini.

Iconic Tourist 

Cibubur tentang musik dalam ingatan yang melekat hanya band Radja dan penyanyi dangdut Rita Sugiarto. Sekian tahun berlalu kemudian lahir Iconic Tourist, band yang benar-benar baru yang gue rasa potensial untuk menembus berbagai ruang musik ke depan jika mereka mampu bersaing.

Ketika mendengar intro lagu “Oh Honey” pertama kali, gue langsung teringat The 1975. Namun begitu terdengar vokalnya di detik ke sekian, ingatan beralih ke sosok Alex Turner Arctic Monkeys. Menarik, dua band Britania Raya menyatu untuk sebuah suguhan musik yang mungkin akan menjadi ciri khas Iconic Tourist ke depannya.

Blonde House

Berbicara house untuk musik, pasti terbayang irama yang bisa menggoyangkan anggota tubuh sampai tak kenal waktu. Ya, meski tidak selalu karena misalnya band Baltimore, Beach House lagu-lagunya lebih cocok didengarkan untuk bermalas-malasan. Berbeda pula dengan karya dari band pop asal Palembang yang menamakan diri Blonde House.

Tak lain The Cure yang langsung muncul di kepala saat mendengarkan nomor mereka berjudul “Thunder”. Tapi juga bukan percis sebenarnya karena begitu vokal Bimo Prakoso timbul, pikiran lebih penasaran dan menemukan kecocokan seperti yang mereka nyatakan sebagai inspirasi yaitu Joy Division.

GVSDAN

Di era modern seperti saat ini rasanya kehadiran auto-tune semakin di-embrace oleh para musisi. Bukan untuk mengakali vokal yang kurang pas, namun lebih ke main tekstur supaya nuansa vokalnya tidak membosankan. Itu kesan yang gue dapetin pas dengerin musisi elektronik asal Bali, GVSDAN. Lewat lagunya yang berjudul “Tak Bisa Party”, musisi ini menyajikan musik elektronik kekinian yang nuansa musiknya justru bertentangan dengan judulnya. Intinya, nih lagu banger banget.