Trio Rangkai Rilis Album Penuh Perdana yang Diproduseri Ade Paloh

Dua tahun tanpa materi baru, trio folk asal Jakarta, Rangkai meluncurkan album penuh perdana bertajuk Pekik Hening di Lantang Angan (28/02).
Rangkai beranggotakan Bimo, Rai, dan Mirza yang terbentuk di tahun 2013. Album Pekik Hening di Lantang Angan ini juga menampilkan 3 single yang sudah lebih dulu rilis seperti “Seperti Rindu”, “Mesra Tanpa Kata”, dan “Puan, Kau Beri Nyawa”.
Dalam siaran pers, Rangkai menyebutkan album ini juga untuk menyambut bulan penuh renungan, introspeksi, dan pengendalian diri. Penjudulan album merupakan hasil dari resonansi Ade Firza Paloh selaku produser.
Bersahabat dengan Bang Ade sejak Agustus 2022, Rangkai sudah melalui diskusi intens yang meluas, meninggi sekaligus mendalam bersama beliau sampai akhirnya band berhasil menyelesaikan sang album.Â
“Kalian itu bak kumparan, seperti tak bergerak padahal laju rotasi tinggi. Cocoknya Pekik Hening di Lantang Angan,” ujar Bang Ade tentang ide judul album mereka.Â
Gitaris Rangkai, Mirza menceritakan bagaimana proses produksi album yang menimbulkan rasa syukur untuk dirinya.
“Ini proses produksi yang ternyata menguras banyak hal, dari tenaga sampai waktu tidur. Tapi dari proses yang lumayan panjang ini meyakinkan gue bahwa rezeki itu bisa datang dari mana aja dan gak harus berupa duit. Bahwa bisa kolaborasi sama musisi-musisi yang biasanya kita cuma bisa nonton mereka, itu hal yang wah banget buat gue pribadi,” kata Mirza.Â
Dapat dikatakan album Pekik Hening di Lantang Angan kontemplatif. Perlu kesadaran religius untuk menikmatinya. Tidak terbatasi nasihat apalagi syariat. Band menganalogikan album ini seperti biskuit pendamping kopi pahit yang bernama jalan hidup.
Semua lagu diproduseri oleh Bang Ade kecuali “Selam Hati Sulam Diri”, yang merupakan hasil kolaborasi dengan Endah Widiastuti, vokalis Endah N Rhesa.
Endah pun berbagi cerita soal kolaborasi bersama Rangkai.
“Ketika Rangkai mengajak saya untuk mengisi vokal untuk lagu Selam Hati Sulam Diri, tentu saja saya langsung menyanggupi karena sudah mendengar materi albumnya yang konseptual,” jelas Endah.
Endah juga menambahkan bahwa proses rekamannya menyenangkan karena ia diberi kebebasan untuk improvisasi mencari nada dalam merespons melodi vokal Bimo, “Lagu ini memiliki kesan tersendiri di hati saya karena lirik dan bunyi Rangkai yang menarik.”
Menariknya, daftar album Pekik Hening di Lantang Angan disusun berdasarkan 6 masa penciptaan yang tertulis dalam Al-Quran, yaitu ledakan pertama dan munculnya cahaya (“Api”, “Kejora Cinta”), jagad mengembang (“Ruang”, “Seperti Rindu”, “Mesra Tanpa Kata”), unsur alam mulai menemukan bentuknya (“Isyarat Hawa”, “Puan Kau Beri Nyawa”), benturan alam raya (“Pertengkaran”, “Tabir”), alam mulai stabil (“Selam Hati Sulam Diri”), dan Alam regenerasi (“Seberang Fana”).

Eksplor konten lain Pophariini
Santamonica Suarakan Perlawanan Perempuan di Single SIN
Jeda 2 tahun dari perilisan album Reminisce 189, duo elektronik-pop, Santamonica kembali melepas karya terbaru bertajuk “SIN” (12/06). Tertulis dalam siaran pers, lagu ini diproduseri oleh Joseph Saryuf (Santamonica, Showbiz), yang ditulis pertama kali …
Jimi Multhazam Bikin Proyek Solo Perdana untuk Rayakan 3 Dekade Berkarya
Memasuki tiga dekade berkarya di industri musik Indonesia, Jimi Multhazam melangkah ke babak baru lewat materi proyek solo perdana bertajuk “Kilauanlara” yang hadir dalam dua versi (09/06) via Bandcamp. Kilauanlara (Satu) by Jimi …