Ulang Tahun Film Kuldesak Ke 20
Kuldesak, film drama dark comedy Indonesia yang dirilis pada 27 November 1998 merayakan ulang tahunnnya ke 20 dengan menayangkan kembali filmnya serta merilis buku dokumentasi film Kuldesak yang digarap selama 3 tahun dari 1995 sampai 1998.
https://www.instagram.com/p/Brjts2ZA-Gq/?utm_source=ig_web_copy_link
20 tahun lalu film Kuldesak diputar pertama kali di 3 layar bioskop di Jakarta dan 1 layar di kota Bandung, Jogjakarta, dan Surabaya. Lalu film yang sedikit nyeleneh untuk ukuran pada masa itu yang merupakan hasil produksi kolektif para sineas muda, aktor dan musisi di bawah nama Day For Night Film ini tanpa disangka-sangka mampu menghasilkan lebih dari 100 ribu penonton. Salah satu lagu dari album soundtrack-nya yang berjudul sama “Kuldesak” pun menjadi hits.
Penayangan ulang film Kuldesak dan peluncuran buku dalam peringatan 20 tahun film ini, diinisiasi oleh Mira Lesmana, Nan T. Achnas, Riri Riza, dan Rizal Mantovani sekaligus bekerja sama dengan Bekraf.
“Selain untuk menampung arsip-arsip serta dokumen-dokumen Kuldesak yang selama ini tersebar dan tercecer di berbagai tempat, buku ini juga bertujuan untuk menceritakan kembali bagaimana sebuah karya film dikerjakan di tengah kemelut ekonomi, sosial dan politik, dari 1995 sampai 1998. Dan tentunya juga buku ini adalah album kenangan bagi semua yang terlibat dalam proses film Kuldesak.” ujar Riri di Kawasan Kuningan, Jakarta
Dalam buku Kuldesak ini berisikan foto-foto dokumentasi, cuplikan adegan, dan jepretan di balik layar. Di dalamnya juga terdapat berbagai tulisan di media-media terkait film ini.
Uniknya buku ini sama sekali tidak dijual. Alasannya karena banyaknya kontributor yang bekerja suka rela dalam pembuatan buku ini. Tetapi jika ada yang ingin memilikinya dari lembaga-lembaga bisa memberikan sumbangan yang dananya akan disimpan untuk membantu para pembuat film di Indonesia.
Selain penayangan ulang dan peluncuran buku, 20 tahun film Kuldesak juga dirayakan dengan menyajikan pameran sehari arsip Kuldesak. Untuk filmnya sendiri akan bisa ditonton di 9 kota di Indonesia pada tanggal 30 Desember 2018 dan hanya 1 hari dan hanya 1 kali penayangan, di 9 kota Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, Yogyakarta, Semarang, Solo, Malang dan Padang. Dan menurutnya diputar merupakan file hasil digitasi dari materi film print 35mm bukan hasil restorasi.
____
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota
Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …
5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac
Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …