Ulasan Album Komunal Nostalgia: Curahan Hati Para Raja Metal

Jul 10, 2025

Sebagai orang yang hanya menyukai album mini Komando Badai Api dari sisi artwork sampulnya saja, kehadiran album terbaru mereka, Nostalgia jadi harapan untuk mengembalikan apresiasi saya kepada musik band heavy metal kawakan ini.

Citra gagah Doddy Hamson, Sadat, dan Rezha lewat musik memang sudah jadi komoditas bagi para pendengar Komunal yang kerap disebut KKK (Kawan-kawan Komunal). Jelas saja kehadiran album Nostalgia yang ditunggu-tunggu oleh fans, mengingat jarak perilisannya dari album terakhir Gemuruh Musik Pertiwi punya rentang 13 tahun.

Apakah jarak 13 tahun tersebut akhirnya terbayar? Mari kita bahas. Sesuai judulnya, Nostalgia menghadirkan 10 nomor yang menggambarkan romantisasi Komunal tentang passion mereka terhadap musik keras yang sudah terpupuk sejak para personel masih di usia belia.

Secara konsep dan pemilihan judul album cukup memantik rasa ingin tau lebih lanjut soal konten sang album. Komunal tidak malu mengakui bahwa mereka sudah tiba di usia yang tak lagi muda, sehingga nostalgia jadi reaksi wajar untuk band seusia mereka.

Saya pernah mendengar pernyataan, “Ada batas tipis antara mempertahankan karakter dan stagnan”. Dalam konteks album Nostalgia, saya cukup merasakan makna ungkapan tersebut. Saya suka mendengarkan album ini berulang-ulang, meski di satu ruang dalam hati terpikir tak ada pembaruan berarti untuk musik Komunal.

Meski begitu, sepertinya cukup fair jika groove drum, riff gitar bertenaga, dan raungan vokal yang sudah jadi ciri khas Komunal akan selalu menyenangkan untuk didengar. Ini menjadi bukti bahwa mereka adalah band yang sama keras kepalanya untuk mempertahankan idealisme memainkan musik keras ini.

Hal menarik yang saya temui di album berdurasi lebih dari 38 menit ini terletak di lirik yang ditulis. Jika biasanya Komunal banyak menyentil isu sosial-politik di lagu-lagu mereka, daftar Nostalgia banyak mengangkat sisi personal band dalam menjalani karier bermusik.

Trek pembuka Nostalgia berjudul “Kesaksian” diawali dengan tabuhan drum yang seakan terdengar seperti genderang perang. Sungguh cara yang gagah untuk mengawali sebuah album. Saya suka dengan bagaimana Doddy Hamson mengutip judul lagu God Bless, “Menjilat Matahari” sebagai bagian dari lirik lagu yang menebalkan unsur nostalgia yang mereka usung.

Hal serupa terjadi di lagu “Uang Dimana Mana” yang mengutip bait kedua dari lagu “Jatuh Bangun” milik Meggy Z yang berbunyi, “Jatuh bangun aku mencintaimu. Namun dirimu tak mau mengerti.” Fakta ini mungkin bisa terlewat saat mendengarkan album ini.

Pada musik ini mengabdi” adalah kalimat pertama yang terdengar saat lanjut ke trek 2, “Cinta Dan Materi”. Pernyataan yang sangat kuat dan sudah menggambarkan bagaimana darah dan keringat Komunal menjalani kehidupan sebagai metalhead sejati. Di lagu ini, Komunal menyampaikan tentang semua kesenangan yang mereka dapatkan dari musik heavy metal, meski diakui sebagai ‘musik tidak menjual’.

Secara keseluruhan begitulah kira-kira tema yang diangkat Komunal dalam Nostalgia. Album ini seperti jadi catatan perjalanan atau mungkin curahan hati mereka sejak pertama kali mengenal heavy metal, sampai menjajaki curamnya jalur musik ini.

Setelah mencerna lebih dalam album Nostalgia, saya merasa kesan stagnan yang sempat saya rasakan memang sengaja didesain Komunal untuk pendengarnya. Karena kembali lagi ke pernyataan di paragraf awal, selama musik mereka masih gagah, rasanya Komunal tetap akan menjadi raja metal bagi para KKK.

 

Penulis
Gerald Manuel
Hobi musik, hobi nulis, tapi tetap melankolis.
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Eksplor konten lain Pophariini

Menyiasati Ruang Alternatif sebagai Venue di Kota Medan

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, intensitas pertunjukan musik di Kota Medan dan sekitarnya cukup tinggi. Satu minggu satu acara, terkadang lebih, mulai dari skala underground sampai festival. Saya sendiri cukup sering berkunjung ke …

Adira Kania Rilis Single Perdana Karena Cinta

Kabar menarik datang dari seorang pengacara muda yang baru saja memulai karier sebagai penyanyi, Adira Kania. Ia merilis single perdana bertajuk “Karena Cinta” akhir Juni lalu (29/06).     Dari siaran pers yang kami …