Vintonic Meluncurkan Should I Stay Terinspirasi dari Anime

Vintonic hadir dengan materi baru, single dalam tajuk “Should I Stay” yang rilis hari Jumat (30/06). Lagu ini menghadirkan perpaduan antara genre new wave 80-an dan musik asal Jepang yang biasa dikenal dengan sebutan city pop.
Lagu “Should I Stay” memiliki nuansa energik yang bercerita tentang perasaan seseorang yang sedang terjebak di antara dua keputusan. Vintonic menghadirkan lagu ini sebagai pengingat kepada pendengar mengenai pentingnya mengambil pilihan yang bijak dalam hidup.
Pemain kibor Vintonic, Heston Prasetyo kembali mengambil alih kursi produser untuk penggarapan lagu “Should I Stay”. Ia merasa bersemangat untuk meluncurkan single terbaru bandnya ini.
“Kita mau ciptain lagu yang ngebangkitin suara tahun 80-an sekaligus ngehormatin genre city pop (dari) Jepang. Lagu ini bakal ngasih liat evolusi kita sebagai sebuah band dan juga representasi eksplorasi musical influence kita yang beragam,” kata Heston dalam siaran pers.
Sementara itu, Ravin Kalindra yang merupakan gitaris Vintonic menjelaskan, bahwa pendekatan musik yang dilakukan untuk lagu “Should I Stay” sangat terpengaruh dari pengalaman mereka yang tumbuh dengan menyaksikan tayangan kartun Jepang atau biasa dikenal dengan sebutan anime.
“Lewat lagu ini, kita pengen ngebangkitin rasa nostalgia para pendengar,” pungkas Ravin.
Vokalis utama Vintonic, Nicho Benito berharap, pendengar bisa merasa relate dengan lagu “Should I Stay” dan menjadi inspirasi mereka untuk selalu mengambil keputusan yang terbaik bagi diri sendiri.

Eksplor konten lain Pophariini
Ulasan Album Komunal Nostalgia: Curahan Hati Para Raja Metal
Sebagai orang yang hanya menyukai album mini Komando Badai Api dari sisi artwork sampulnya saja, kehadiran album terbaru mereka, Nostalgia jadi harapan untuk mengembalikan apresiasi saya kepada musik band heavy metal kawakan ini. Citra …
Menyiasati Ruang Alternatif sebagai Venue di Kota Medan
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, intensitas pertunjukan musik di Kota Medan dan sekitarnya cukup tinggi. Satu minggu satu acara, terkadang lebih, mulai dari skala underground sampai festival. Saya sendiri cukup sering berkunjung ke …