Vinyl The Jansen Keluaran 4490 Records dan Demajors, Ini Dia Perbedaan Keduanya

The Jansen merilis album ketiga Banal Semakin Binal dalam format vinyl hari Jumat (26/04) via jalur distribusi demajors. Beberapa hari sebelumnya, band lebih dulu merilis dalam format yang sama melalui 4490 Records, sebuah label rekaman asal Singapura.
Meski rilis berdekatan, dua vinyl Banal Semakin Binal tersebut memiliki perbedaan dari segi konten dan kemasan. Kami sempat meminta komentar dari para pembeli, Herlambang Jaluardi versi 4490 Records dan Andeka Paulus Egidio versi demajors.
“Pengalaman visual dan audionya sama-sama maksimal. Audio menggelegar. Rilisan 4490 ini bahkan gain-nya rasanya gede. Aku perlu kecilin sedikit volumenya biar nyaman di kuping. Artwork-nya sip. Gambar sampul sama dengan gambar CD dan kaus. Lyric sheet ada ilustrasinya, jadi baca lirik, sekaligus menikmati seni rupa. Experience-nya utuhlah,” kata Lambang, penikmat musik yang merupakan pembeli vinyl Banal Semakin Binal versi 4490 Records.
Memiliki kesan yang hampir sama dengan Lambang, Andeka, seorang penikmat rilisan fisik asal Pontianak mengatakan, suasana pembelian vinyl Banal Semakin Binal di sana berlangsung kondusif sehingga ia tidak perlu ‘war‘.
“Kualitas fisik albumnya memuaskan. Ada satu lembar lirik yang dibuat kayak mini poster gitu. Untuk kualitas suaranya gak perlu diragukan lagi karena sound-nya memang udah vibes punk 70s. Jadi didengerin pakai perangkat turntable jadi makin oke,” jelas Andeka kepada Pophariini (28/04).
View this post on Instagram
Belum diputar, jd belum tau dari segi audio bakal beda atau nggak. Kalo dari artwork, insert, dan jumlah track, jelas ada perbedaan. pic.twitter.com/BHiVjr014k
— Tahu (@tahu88) April 28, 2024
Mengutip informasi dari video reels yang diunggah oleh HAI hari Sabtu (27/04), kami merangkum jawaban wawancara yang diutarakan para personel The Jansen, Cintarami Bani Satria dan Adji Pamungkas. Kami juga mengutip beberapa poin dari cuitan @tahu88 di X. Simak apa saja perbedaannya di bawah ini.
Vinyl Banal Semakin Binal oleh 4490 Records
Untuk konsumen luar Indonesia.
Sampul album sama seperti versi cakram padat menyertakan judul album dan gambar.
Stiker berwarna hitam pada vinyl menampilkan logotype The Jansen.
Terdapat lagu bonus “Planetarium”.
Lagu “Lalu Lalang Lintas Generasi” jadi trek penutup side A.
Diproduksi sebanyak 300 keping.
Tahap remaster dilakukan di North London Bombing Factory.
Dijual S$35 atau melihat kurs transaksi hari ini setara dengan Rp 418.000,-.
Vinyl Banal Semakin Binal oleh demajors
Untuk konsumen di Indonesia.
Sampul album berbeda dengan versi cakram padat karena menampilkan judul tanpa gambar di belakangnya.
Stiker berwarna putih pada vinyl menampilkan logotype The Jansen dan judul album.
Jumlah lagu sama dengan yang ada di versi cakram padat.
Lagu “Lalu Lalang Lintas Generasi” jadi trek pertama di side B.
Diproduksi 1000 keping terdiri dari 900 vinyl hitam dan 100 vinyl clear.
Tahap remaster dilakukan di Jepang.
Dijual Rp 250.000.

Artikel Terkait
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Rhythm Of Hell Asal Sanggau Rilis Album Mini Perdana Sakrilegium
Unit death metal asal Sanggau, Kalimantan Barat bernama Rhythm Of Hell resmi merilis album mini perdana dalam tajuk Sakrilegium hari Jumat (14/02). Di materi ini, band mengombinasikan death metal dengan nuansa black metal yang …
Dreaming of Greenfields Resmi Melangkah dengan Single Aku Berlari
Band celtic punk asal Jatinangor, Dreaming of Greenfields membuka perjalanan bermusik dengan menghadirkan single perdana berjudul “Aku Berlari” (14/02). Band yang mengawali cerita mereka di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjajaran ini beranggotakan …