Vira Talisa – Bloomingtale
Empat tahun sejak album Primavera, Vira Talisa terus bereksplorasi. Bloomingtale adalah buah eksplorasi yang patut mendapat apresiasi. Ada banyak hal yang terjadi sebelum album ini rilis: Pandemi yang berkepanjangan, pernikahan manis serta proyek musik seperti kompilasi Lagu Baru Dari Masa Lalu yang membuka cakrawalanya akan musik pop Indonesia menjadi semakin tebal.
Sesuai dengan tajuknya, di album Bloomingtale, kita melihat sosok Vira Talisa yang berkembang, dewasa secara musik dan pribadi sebagai seorang wanita dewasa dengan beban dan keresahan baru yang ingin diceritakan.
Semua jelas tergambar di musik dan liriknya, bagaimana ia dan Radit meramu musik sedemikian rupa dengan harapan bisa memancarkan keharuman yang luar biasa untuk penggemar dan pendengarnya.
Secara musik, mendengarkan Bloomingtale memiliki kenikmatan tersendiri. Saya memberikan highlight kepada suara snare yang terdengar lebih matang ketimbang album Primavera yang nampak lebih terdengar seperti album live. Setiap inci snare yang meresap di tiap ryhthm section dari semua lagu memberikan kenyamanan tertentu dalam mendengarkannya. Hal ini penting karena drum adalah instrumen utama yang tak terpisahkan dari komposisi lagu.
Komposisi adalah hal lain yang layak diberikan apresiasi. Sebagai album, ibarat bunga, Bloomingtale punya keragaman warna-warni yang tergambar dalam tiap komposisi. Saya mendengar jazz pop (“Out of Reach”), irisan-irisan city pop (seperti di “Unknown Rendezvous”, “Mejikuhibiniu”) dan lainnya. Ini sekaligus menjadi nilai plus bagi Vira Talisa yang kadung mendapat stigma sebagai musisi/penyanyi yang khusus memainkan retro/samba dan bossa nova.
Urusan lagu-lagu pop retro, sudah pasti ini jadi kuncian yang ada di tiap album. Sejak EP pertamanya dirilis, Vira memang punya kepribadian yang unik dengan range suara retro/jazz. Ini yang kemudian menjadi alasan mengapa lagu seperti “More & More”, “Skenario” , “Same Old Stories” dan “Like It Was Meant To Be” menjadi lebih matang dan berkembang ketimbang di lagu-lagu di album sebelumnya. Kalau bicara soal samba dan bossanova seperti “Samba di Kota” dan “Sublime!”saya tak mau komentar panjang selain penguasaan maksimal Vira akan warna musik ini.
Overall, apakah kemudian Bloomingtale punya kans untuk menjadi salah satu album terbaik tahun ini? Baiknya kita serahkan saja kepada pendengar musik Indonesia hari ini.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana
Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu. View this post on Instagram …
I’m Kidding Asal Aceh Tetap Semangat Berkarya di Tengah Keterbatasan
Setelah merilis 2 single bulan Juni lalu, band pop punk asal Aceh, I’m Kidding akhirnya resmi meluncurkan album penuh perdana mereka dalam tajuk Awal dan Baru hari Minggu (10/11). I’m Kidding terbentuk …