Vira Talisa – Bloomingtale

Nov 20, 2023

Empat tahun sejak album Primavera, Vira Talisa terus bereksplorasi. Bloomingtale adalah buah eksplorasi yang patut mendapat apresiasi. Ada banyak hal yang terjadi sebelum album ini rilis: Pandemi yang berkepanjangan, pernikahan manis serta proyek musik seperti kompilasi Lagu Baru Dari Masa Lalu yang membuka cakrawalanya akan musik pop Indonesia menjadi semakin tebal.

Sesuai dengan tajuknya, di album Bloomingtale, kita melihat sosok Vira Talisa yang berkembang, dewasa secara musik dan pribadi sebagai seorang wanita dewasa dengan beban dan keresahan baru yang ingin diceritakan.

Semua jelas tergambar di musik dan liriknya, bagaimana ia dan Radit meramu musik sedemikian rupa dengan harapan bisa memancarkan keharuman yang luar biasa untuk penggemar dan pendengarnya.

Secara musik, mendengarkan Bloomingtale memiliki kenikmatan tersendiri. Saya memberikan highlight kepada suara snare yang terdengar lebih matang ketimbang album Primavera yang nampak lebih terdengar seperti album live. Setiap inci snare yang meresap di tiap ryhthm section dari semua lagu memberikan kenyamanan tertentu dalam mendengarkannya. Hal ini penting karena drum adalah instrumen utama yang tak terpisahkan dari komposisi lagu.

Komposisi adalah hal lain yang layak diberikan apresiasi. Sebagai album, ibarat bunga, Bloomingtale punya keragaman warna-warni yang tergambar dalam tiap komposisi. Saya mendengar jazz pop (“Out of Reach”), irisan-irisan city pop (seperti di “Unknown Rendezvous”, “Mejikuhibiniu”) dan lainnya. Ini sekaligus menjadi nilai plus bagi Vira Talisa yang kadung mendapat stigma sebagai musisi/penyanyi yang khusus memainkan retro/samba dan bossa nova.

Urusan lagu-lagu pop retro, sudah pasti ini jadi kuncian yang ada di tiap album. Sejak EP pertamanya dirilis, Vira memang punya kepribadian yang unik dengan range suara retro/jazz. Ini yang kemudian menjadi alasan mengapa lagu seperti “More & More”, “Skenario” , “Same Old Stories” dan “Like It Was Meant To Be” menjadi lebih matang dan berkembang ketimbang di lagu-lagu di album sebelumnya. Kalau bicara soal samba dan bossanova seperti “Samba di Kota” dan “Sublime!”saya tak mau komentar panjang selain penguasaan maksimal Vira akan warna musik ini.

Overall, apakah kemudian Bloomingtale punya kans untuk menjadi salah satu album terbaik tahun ini? Baiknya kita serahkan saja kepada pendengar musik Indonesia hari ini.


 

Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Eksplor konten lain Pophariini

Vinyl The Jansen Keluaran 4490 Records dan Demajors, Ini Dia Perbedaan Keduanya

The Jansen merilis album ketiga Banal Semakin Binal dalam format vinyl hari Jumat (26/04) via jalur distribusi demajors. Beberapa hari sebelumnya, band lebih dulu merilis dalam format yang sama melalui 4490 Records, sebuah label …

Inis Rilis Album Mini Berbahasa Indonesia Pertama

Berjarak hampir 2 tahun dari perilisan single “D.A.D”, Inis akhirnya kembali dengan materi anyar berupa album mini berjudul Rumah & Seisinya yang dilepas hari Jumat (19/04). Album berisi 3 lagu ini merupakan karya perdana …