We Are Neurotic Mempersembahkan Cipulir Disco Funk
Neurotic yang semenjak 2021 berganti nama menjadi We Are Neurotic merilis video musik “Cipulir Disco Funk” hari Jumat (10/11) melalui kanal YouTube We Are Neurotic.
Video musik ini disutradarai oleh Alexis Calvin Wijaya yang menampilkan Rifadi Putra sebagai pemerannya.
Lagu “Cipulir Disco Funk” diambil dari album penuh berjudul You Are Not Even Close yang rilis bulan Maret 2023. Trek keenam di album ini digunakan untuk iklan komersial Samsung Galaxy S23.
We Are Neurotic adalah Jonathan Mono (vokal/multi-instrumentalist), Karel William (drum) dan Yosaviano Santoso (bass).
Album You Are Not Even Close berisi total 8 lagu yang menghadirkan berbagai macam emosi, mulai dari melankolis, menentang, hingga riang dan sinis, dibalut iringan musik yang bisa membuat para pendengar menganggukkan kepala dan menggoyangkan tubuh.
Pembuatan album dikerjakan We Are Neurotic dibantu Eden Frei (anggota B00TY asal Los Angeles). Berkat respons dari media sosial, beberapa pihak tertarik untuk menggunakan komposisi musik yang dihasilkan oleh mereka di album ini.
Sebanyak 4 lagu dari album dipakai di film dokumenter The Beauty of Blackness yang diproduksi Sephora dan ditayangkan oleh HBO Max, antara lain “Mentari”, “Semesta”, “La La La”, dan “Malam Bintang” sebagai lagu latarnya.
Selain itu, musisi Korea Selatan, Lucas Taewook Kang alias 3kelves dan produser Belanda-Amerika, Dylan C. Green, yang merupakan bagian dari kolektif C3DO juga membantu menyebarluaskan komposisi materi album mereka yang lainnya sampai akhirnya dipakai untuk kampanye promosi brand smartphone ternama asal Korea Selatan.
“Kami bertemu secara daring setiap hari bersama Lucas dan Dylan, dan mereka berdua beride untuk menyelesaikan musiknya menjadi album, jadi kalau ada yang mencari lagu-lagunya di aplikasi Shazam akan diarahkan ke lagu-lagu kami yang lainnya di layanan streaming,” ujar Mono melalui rilisan pers.
Bagaimana menjaga agar musik yang menjadi bagian dari iklan atau dokumenter itu masih bisa dideteksi Shazam adalah pertimbangan utama We Are Neurotic dalam menjalin kerja sama tersebut. “Sambil menjaga keseimbangan dengan tetap punya ruang untuk eksplorasi dan membuat delapan lagu ini menjadi album yang utuh,” lanjut Mono.
Pendengar We Are Neurotic lebih banyak dari luar Indonesia, namun separuh lirik di album sengaja dibuat menggunakan bahasa Indonesia atas saran Lucas dan Dylan supaya musik mereka terdengar unik.
Album melewati proses rekaman rumahan di studio pribadi Mono, yaitu Atas Music. Mono yang bertindak langsung sebagai produser bersama Karel, serta menggaet putri Mono, Summer Snow dan Cinta Ruhama Amelz (istri Mono) untuk menyumbangkan vokal di lagu “Mentari” dan monolog di lagu “Hujan”.
Dengarkan album You Are Not Even Close di bawah ini.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana
Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu. View this post on Instagram …