Woro Widowati Jadi Musisi Pop Jawa Pertama di Times Square

Mar 27, 2023

Wajah penyanyi asal Magelang, Woro Widowati muncul di salah satu titik paling terkenal di dunia, New York Times Square selama 24 jam penuh hari Kamis (23/03). Kemunculan ini bagian dari materi promosi kampanye EQUAL yang merupakan upaya nyata untuk mendorong perkembangan artis dan content creator perempuan di seluruh aset Spotify.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Woro Widowati (@worow0ro)

Penyanyi yang konsisten membawakan karya dalam bahasa daerah ini sudah menghasilkan sejumlah single, antara lain “Ikhlas Nganteni”, “Aku Ikhlas”, “Mencintai Dengan Ngeyel”, “Full Senyum Sayang”, dan “Teteg Ati” yang berhasil mendapatkan lebih dari 1 juta streams di Spotify.

Prestasi yang diraih Woro menjadi babak baru untuk musisi yang berkarya dengan bahasa ibunya, atau yang lebih dikenal dengan istilah hyperlocal. Ia berhasil membuktikan, bahwa lagu berbahasa daerah bisa menjadi tuan rumah di tanah sendiri dengan menjadi artis pop Jawa pertama yang berhasil mendapatkan highlight focus.

“Terharu dan juga bangga karena akhirnya bisa membuktikan bahwa musisi daerah bisa tampil di platform international dan lebih dikenal masyarakat mancanegara,” kata Woro dalam siaran pers.

Woro berterima kasih kepada Believe Artist Services yang memberikan kesempatan, pengalaman, serta wawasan hingga ia bisa sampai di titik ini. Tak lupa Woro juga menyampaikan apresiasi terhadap perjuangan musisi-musisi daerah sebelumnya dalam mempertahankan musik daerah hingga bisa dinikmati dan diakui bersama.

Hadirnya Woro Widowati di New York Times Square menambah daftar penyanyi wanita Indonesia yang mendapatkan kesempatan yang serupa. Sebelumnya, Raisa, Nadin Amizah, Lyodra, dan Maudy Ayunda sudah lebih dulu muncul di persimpangan yang sudah jadi ikon New York dan Amerika Serikat tersebut.


 

Penulis
Gerald Manuel
Hobi musik, hobi nulis, tapi tetap melankolis.

Eksplor konten lain Pophariini

Menengok Gegap Gempita Ekosistem Musik ‘Pinggiran’ di Kulon Progo

Pinggiran, pelosok, dan jauh, sepertinya tiga kata itu mewakili Kulon Progo. Biasanya, diksi-diksi tersebut muncul dari orang-orang yang tinggal di pusat kota, pokoknya yang banyak gedung-gedung dan keramaian. Diakui atau tidak, Kulon Progo memang …

Wawancara Eksklusif Adikara: Bermusik di Era Digital Lewat Tembang-Tembang Cinta

Jika membahas lagu yang viral di media sosial tahun ini, rasanya tidak mungkin jika tidak menyebutkan “Primadona” dan “Katakan Saja” untuk kategori tersebut. Kedua lagu itu dinyanyikan oleh solois berusia 24 tahun bernama Adikara …