Yang Berbeda dari Beda

Oct 17, 2018

Menjadi berbeda dari kebanyakan memang sulit. Namun jika dikerjakan dengan konsisten, maka yang berbeda akan menjadi sebuah hal yang keren. Ini yang kami lihat dari duo asal Pamulang, Beda.

Selama 4 tahun sejak 2015, Dias “Betong” (gitar,vokal) dan Aryo “Dakoy” (trumpet, vokal) yang bertemu tidak sengaja di tongkrongan warung kopi pinggir jalan konsisten menjalani karier mereka sebagai duo. Kami juga baru tahu bahwa Beda sendiri adalah kepanjangan dari nama mereka berdua Betong dan Dakoy. Kompak sekali!

kika: Dias “Betong” (gitar,vokal) dan Aryo “Dakoy” (trumpet, vokal) dari Beda / dok. Bedamusik (instagram).

“Ngamen” dari panggung ke panggung membawakan repertoir orang lain, seiring berjalan waktu mereka mulai memainkan lagu-lagu sendiri. Timbul keinginan mereka untuk merekam lagu-lagu mereka dan mengabadikannya dalam sebuah album. Namun jalan tak semulus yang dikira. Dari sejak rekaman pada November 2016, album mereka, Think About Things, baru jadi 6 April 2018 lalu di toko musik digital dan baru di-format fisik-an dalam bentuk CD pada 17 Oktober kemarin.

CD album Beda – Think About Things.

Keunikan dari Beda selain kemasan CD nya yang sederhana dan dibuat dengan format piringan hitam/vinyl dengan lirik yang ada di dalamnya ini adalah bahwa lagu-lagu yang mereka buat sangat menarik. Nuansa folk, pop juga soul dari beratnya tarikan vokal Betong memberikan karakter yang cukup berarti.

Lirik-lirik ‘bercerita’ -nya berangkat dari kegelisahan mereka sebagai manusia terhadap perubahan lingkungan yang makin maju. Ambil contoh “Cosmic World” yang berbicara tentang bagaimana mereka gelisah akan maraknya dinamika sosial media.

CD Think About Things dari Beda siap untuk disimak dan diapresiasi. Klik di earmerch.com untuk mendapatkannya.

Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.

Eksplor konten lain Pophariini

Telah Berpulang Firza Achmar Paloh SORE

Berita duka menyelimuti musik Indonesia pagi ini. Vokalis, gitaris, sekaligus penulis lagu band SORE, Firza Achmar Paloh atau dikenal Ade Paloh meninggal dunia di usia 47 tahun hari Selasa (19/03). Informasi muncul pertama kali …

Kolaborasi Musisi Indonesia dalam Single Tanah Para Nabi untuk Palestina

Sebagai bentuk respons dari kejahatan zionis Israel yang menjajah warga Palestina di Gaza, dua musisi perempuan Indonesia, Bella Fawzi dan Annisa Theresia tergerak untuk merilis sebuah karya musik berjudul “Tanah Para Nabi” hari Jumat …