10 Momen Terbaik di Java Jazz Festival 2023

Jun 6, 2023

Java Jazz Festival sukses berlangsung tanggal 2-4 Juni 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Para pengunjung yang hadir selama tiga hari bisa menyaksikan pertunjukan dari ratusan penampil lokal maupun mancanegara.

Penampil lokal sebut saja Andien, Barry Likumahuwa, Fariz RM, Vina Panduwinata, dan masih banyak lagi yang memang kerap mengisi daftar JJF di tahun-tahun sebelumnya. Penampil mancanegara yang mendapat sambutan luar biasa seperti Laufey, Cory Wong, Stacey Ryan, dan lainnya.

Selain panggung, JJF juga memberikan kenyamanan berfestival, mulai dari flow masuk crowd yang teratur, stan makanan yang beragam, hingga kebersihan area festival yang membuat JJF berhasil membuktikan kualitasnya di tahun ke-18 perhelatan.

Dari sekian banyak momen yang tercipta, Pophariini merangkum 10 yang terbaik. Simak langsung di bawah ini.


Hadirkan total 12 panggung

 

Panggung terdiri dari Accor Live Limitless Stage, Blibli Hall, BNI Hall, Brava Radio Hall, CUBMU Hall, Demajors Stage, MLDSPOT Hall, MLDSPOT Stage Bus, Outdoor Stage, Pertamina Hall, Tehbotol Sosro Hall, dan Wonderful Indonesia Stage.

Sebelumnya, JJF pernah menghadirkan 20 panggung di tahun 2010. Namun dengan 12 panggung yang kali ini sama ramainya. Mengingat festival lain biasanya hanya menyediakan 5-6 panggung.

 

Usia penonton yang beragam

 

Dalam artikel ini, Direktur utama PT. Java Festival Production, Dewi Gontha mengatakan, bahwa JJF tahun ini bakal menghadirkan barisan penampil lintas generasi. Hal itu tampak dari demografi penonton yang datang selama 3 hari.

Festival juga memberi kesempatan bagi penonton yang ‘sudah berumur’ untuk bernostalgia lewat penampilan dari Titi DJ, Tetty Kadi, dan sejumlah penampil internasional yang populer di era mereka.

Di sisi lain, penonton anak-anak atau remaja juga terlihat dalam beberapa kesempatan sedang menikmati alunan musik dari para penampil sambil didampingi orang tua dan keluarga mereka.

 

Panggung pertama bagi musisi

 

JJF 2023 menjadi momen yang membanggakan untuk beberapa penampil. Pasalnya, mereka mendapat kesempatan unjuk gigi untuk pertama kalinya di salah satu festival musik terbesar di Indonesia ini.

Di antara nama-nama yang perdana tampil sebagai solois maupun band di JJF adalah Rafi Sudirman, Noni, Virdania, Oscar Lolang, Kaleb J, Mad Madmen, Littlefingers, The Regards, Clever Moose, dan lainnya.

 

Booth karaoke selalu ramai pengunjung

Karaoke masih jadi pilihan hiburan di semua festival / Dok. Raka Dewangkara

Kehadiran booth karaoke yang sedang menjamur di berbagai festival ternyata diaplikasikan JJF pula. Momen karaoke paling ramai yang berhasil kami tangkap saat tim Berkaraoke (Arie Dagienkz, Henry Foundation, Adit Insomnia, Bobciaw, Iyas Lawrence, Ronal Surapradja, Adjis Doaibu, Gilang Gombloh) memimpin sing along di Teh Botol Lounge.

Tembang wajib karaoke seperti “C.H.R.I.S.Y.E.” dari Diskoria, “Salah” dari Potret, dan “Teman Tapi Mesra” dari Ratu dinyanyikan dengan bersemangat oleh para pengunjung.

 

Warner Music Indonesia Presents Reinterpretation of MALIQ & D’Essentials

Proyek artis Warner Music Indonesia membawakan lagu MALIQ & D’Essentials dibawa ke panggung
/ Dok. Raka Dewangkara

Walau MALIQ & D’Essentials absen dari panggung JJF tahun ini, namun penggemar mereka tetap bisa menyaksikan lagu-lagu hit band lewat penampilan dari artis-artis Warner Music Indonesia.

Mereka yang memang merilis ulang lagu MALIQ dan tampil membawakannya langsung di JJF antara lain Eclat, Mirriam Eka, Chintya Gabriella, Jevin Julian, Kara Chenoa, dan Jinan Laetitia.

Rafi Sudirman yang juga terlibat di proyek MALIQ absen dari panggung tersebut. Ia tetap membawakan single “Heaven” saat tampil solo di hari sebelumnya.

 

Menonton penampil di luar panggung utama

Penampilan Andra Ramadhan Project di salah satu booth / Dok. Raka Dewangkara

JJF menyuguhkan penampil di luar panggung utama yang hadir mengisi stan para sponsor seperti booth Yamaha memberikan kejutan set singkat dari Andra Ramadhan Project, booth Accor Live Limitless menghadirkan Dekat, dan booth TOP Coffee diramaikan Mocca. 

 

Ariel membawakan lagu Peterpan dan NOAH versi jazz

Meski hanya satu lagu, kolaborasi Ariel dan BCL tetap mengundang tepuk tangan penonton / Raka Dewangkara

Ariel tampil ditemani band pimpinan Tiyo Alibasjah untuk membawakan lagu-lagu Peterpan maupun NOAH di hari terakhir JJF. Ia menyanyikan lagu-lagu seperti “Topeng”, “Yang Terdalam”, dan “Tak Ada Yang Abadi”. Selain itu, Ariel juga meng-cover lagu “Smells Like Teen Spirit” milik Nirvana dalam aransemen jazz.

Puncak dari panggung Ariel tanpa kedua rekannya di NOAH ini adalah Bunga Citra Lestari. Kehadiran BCL mendapat tepuk tangan yang meriah saat mereka berduet “Somethin’ Stupid” milik Frank Sinatra.

 

Pesta kolaborasi antar musisi

Empat musisi legend tampil satu panggung dengan tembang-tembang nostalgianya / Dok. Raka Dewangkara

Selain Ariel dan BCL, beberapa musisi lain juga melakukan kolaborasi di panggung-panggung JJF.

Beberapa kolaborasi yang berhasil kami saksikan antara lain Nonaria bersama Tetty Kadi, The Groove bersama Tiara Effendy dan Dira Sugandi. Kolaborasi terfavorit versi kami begitu Vina Panduwinata, Fariz RM, Mus Mujiono, dan Deddy Dhukun membawakan “Semua Jadi Satu” di Tehbotol Sosro Hall.

Tak hanya kolaborasi antar musisi lokal. Beberapa penampil juga memboyong musisi internasional untuk bermain bersama di panggung. Seperti saat Indonesian Brazil Project bersama Peter Gontha mengajak pemain saksofon Amerika, Grace Kelly.

 

Tenant makanan yang jarang ada di festival lain

JJF hadir dengan stan makanan yang jarang ada di festival lain / Dok. Raka Dewangkara

Sekali lagi, JJF menunjukkan kelasnya sebagai salah satu festival terbesar di Indonesia dengan membawa tenant dari merek makanan yang jarang terlihat di festival lain. Salah satu contohnya Pizza Hut.

Selain menyediakan stan makanan dari brand besar, JJF juga memberikan lapak kepada penjual makanan UMKM untuk ikut berpartisipasi dan menjual produknya kepada pengunjung.

 

Band bukan jazz tetap masuk daftar

 

JJF masih tetap memberikan kesempatan kepada band atau musisi yang tidak bergenre jazz untuk meramaikan perhelatannya. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa penyelenggara sudah melakukan ini sejak tahun-tahun yang sebelumnya. 

Tahun ini, musisi non jazz yang berpartisipasi adalah Reality Club, Perunggu, Juicy Luicy, Romantic Echoes, dan Fiersa Besari.


 

Penulis
Gerald Manuel
Hobi musik, hobi nulis, tapi tetap melankolis.
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Eksplor konten lain Pophariini

Traffic Jam Asal Solo Mengawali Album Mini dengan Single Untuk Apa?

Tidak memiliki materi baru selama 3 tahun, Traffic Jam asal Solo kembali dengan single anyar berjudul “Untuk Apa?” hari Jumat (03/05). Band beranggotakan Anisa (vokal), Bintang (vokal, gitar), Billy (bas), Ernest (gitar), dan Rovega …

More on Mumbles Rilis Ulang Lagu Lama untuk Album Perdana

More on Mumbles merilis ulang lagu mereka berjudul “Lagu Lama” hari Rabu (24/04) yang sebelumnya beredar dalam format akustik di tahun 2019 lalu.   Viralnya rekaman More on Mumbles saat membawakan “Lagu Lama” di …