10 Musisi dengan Penghargaan AMI Terbanyak 1997-2022
Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards telah selesai dihelat pada Kamis (13/09) malam lalu meninggalkan trofi-trofi yang sukses dibawa pulang oleh sederet musisi tanah air dalam berbagai kategori.
Selama bertahun-tahun AMI Awards sukses sebagai satu-satunya penghargaan musik tertinggi dan kredibel di tanah air. Tidak sedikit musisi, baik legenda atau yang sedang populer bahkan musisi baru yang mendapatkan penghargaannya dari ajang ini.
Sedikit menilik ke belakang, AMI Awards digelar pertama kali tanggal 29 November 1997. Di tahun tersebut sebanyak 34 trofi diberikan kepada para musisi peraih AMI Awards. Jumlah penghargaan yang diberikan tumbuh dan berkurang selama bertahun-tahun dengan kategori ditambah atau dihapus.
Dalam perjalanannya, tidak sedikit musisi yang mendapatkan banyak penghargaan ini dalam berbagai kategori. Berdasarkan riset dari team AMI yang diterima, Pophariini menilik setidaknya 10 Musisi Indonesia dengan penghargaan AMI Terbanyak sampai hari ini.
Erwin Gutawa (19 Trofi)
Predikatnnya sebagai Produser/Penata Musik membawa banyak penghargaan AMI sejak dulu. Erwin pertama kali membawa trofi AMI di tahun 1998. Saat itu ia mendapat penghargaan AMI Sebagai Produser/Penata Musik Terbaik untuk lagu “Kala Cinta Menggoda” yang ditampilkan oleh Chrisye. Selama 2 dekade, ia mendulang banyak penghargaan di kategori ini dari berbagai karya yang dibawakan beragam musisi. AMI terakhirnya diterima pada tahun lalu sebagai Karya Produksi Instrumentalia Terbaik untuk lagu “Memori”
Raisa (17 Trofi)
Dua ribu dua belas adalah tahun yang melambungkan nama Raisa di kancah penghargaan AMI. Di tahun itu, ia berhasil membawa pulang trofi AMI pertamanya di tahun itu untuk kategori Pendatang Baru Terbaik atas singlenya “Apalah (Arti Menunggu)” yang ada di album debut Raisa (rilis 2011). Kemudian di album ketiganya, Handmade, Raisa berhasil mendulang sukses luar biasa dengan membawa pulang 6 trofi sekaligus, tak terkecuali untuk kategori Album Terbaik dan Album Pop Terbaik di tahun 2016. Sementara album keempat, It’s Personal, tak luput dari penghargaan AMI sebagai Album Terbaik di tahun 2021. Tahun ini, Raisa berhasil membawa pulang satu trofi di kategori Duo/Group/Kolaborasi Soul/R&B Terbaik untuk karya kolaborasi “You Better Believe Me” bersama Kara Chenoa.
Tulus (16 Trofi)
Tahun ini, Tulus berhasil membawa pulang 4 trofi AMI Awards atas karya-karya di album Manusia yang luar biasa. Dan sepertinya, angka 4 tidak bisa dipisahkan dengan Tulus. Di tahun 2017, ia juga berhasil memboyong 4 trofi AMI untuk karya-karya di album Monokrom. Throwback tahun 2015 silam, album Gajah juga berhasil menghantarkan Tulus memboyong 4 penghargaan sekaligus.
Agnez Monica (14 Trofi)
Agnes Monica pertama kali mendapat AMI Awards di tahun 2004 untuk katefgori Artis Wanita Terbaik untuk karyanya “Jera” serta Karya Produksi Dance/Techno Terbaik untuk lagu “Bilang Saja” . Di tahun itu juga, karya kolaborasinya bersama Ahmad Dhani untuk lagu “Cinta Mati” berhasil membawa pulang trofi untuk Kategori Pop/Duo/Group Terbaik. Berbeda dengan musisi lain, karena namanya sudah terkenal secara internasional, untuk beberapa penghargaan nasional seperti AMI, nama Agnes Monica tak terlalu aktif sejak 2018. Agnes mendapatkan nominasi untuk AMI di tahun 2018 di kategori Penyanyi Solo Pria/Wanita R&B Terbaik untuk lagu “Long As I Get Paid”.
Noah (14 Trofi)
Dengan nama Noah, Ariel dkk langsung memboyong 6 AMI pada tahun 2013. Salah satu kategori bergengsi yang mereka terima adalah Album Terbaik dan Album Pop Terbaik, keduanya untuk album Seperti Seharusnya, debut yang dirilis tahun 2012. Di tahun ini, Noah berhasil membawa pulang 1 trofi AMI untuk kategori Duo/Grup Pop Terbaik.
Chrisye (12 Trofi)
Chrisye adalah satu dari sekian banyak musisi yang pertama kali menerima trofi di tahun pertama ajang penghargaan ini digelar di tahun 1997. Saat itu ia membawa pulang trofi untuk Penyanyi Pop Pria Terbaik. Di tahun 1998, Chrisye memboyong 9 trofi untuk beberapa kategori untuk album Kala Cinta Menggoda, termasuk Album Terbaik, Penyanyi Pria Pop Terbaik, Penyanyi Rekaman Terbaik, dll. Di tahun 2005, dua tahun sebelum ia wafat, Chrisye memenangkan penghargaan khusus kategori Lifetime Achievement Award.
Isyana Sarasvati (12 Trofi)
Di tahun ini, Isyana membawa pulang 2 trofi AMI untuk dua kategori, masing-masing Karya Produksi Progressive Terbaik lewat My Mystery dan Solo/Group/Kolaborasi Metal Terbaik untuk karya kolaborasinya bersama Dead Squad di “Il Sogno”. Menilik jauh ke belakang, ternyata penyanyi yang belum genap 30 tahun ini sudah memboyong banyak trofi AMI. Dimulai dari tahun 2015 ketika ia memboyong trofi untuk Pendatang Baru Terbaik dan Artis Solo Pria/Wanita R&B/Soul/Urban Terbaik, masing-masing untuk 2 karya debutnya, “Tetap Dalam Jiwa” dan “Keep Being You”.
Kotak (12 Trofi)
Sebagai salah satu perwakilan grup rock di dalam daftar ini, Kotak berhasil memboyong banyak trofi AMI sepanjang karier mereka. Di mulai ketika album keduanya, Kotak Kedua dirilis tahun 2008, di tahun berikutnya Kotak berhasil mendapatkan AMI pertamanya untuk kategori Artis Solo/Duo/Kolaberasi/Grup Rock Terbaik. Momen emas Kotak di AMI jatuh pada tahun 2011, satu tahun setelah album Energi dirilis. Di gelaran 2011, Kotak memboyong 4 trofi, masing-masing untuk Penampilan Duo/Grup Terbaik, Lagu Pop Terbaik ‘Pelan Pelan Saja’, Produser Album Rekaman Terbaik(Kotak-Warner Music Indonesia) dan Album Terbaik. Setelah itu, Kotak hampir sering memenangkan trofi di beberapa tahun sampai 2020 kemarin.
Ikke Nurjanah (11 Trofi)
Sebagai satu-satunya penyanyi dangdut yang ada di daftar ini, pedangdut Ikke Nurjanah mencetak rekor hatrick sebagai penerima trofi AMI untuk kategori yang sama yaitu Penyanyi Dangdut Wanita Terbaik di tiga tahun berturut-turut penyelenggaraan ajang ini dari tahun 1997- 1999. Kemenangan di Kategori Penyanyi Dangdut Wanita Terbaik ini kembali terulang di tahun 2015 sampai tahun kemarin.
Tohpati (10 Trofi)
Sebagai musisi yang berkarier sejak awal 90-an, Tohpati sudah banyak makan asam garam, baik sebagai personel band maupun sebagai produser juga musisi pendukung di banyak rekaman musisi Indonesia. Tohpati pertama kali menerima trofi AMI di tahun pertama gelaran ini digelar di tahun 1997 untuk kategori Lagu Terbaik dari lagu “Khayalku” yang ditulisnya sewaktu bergabung dengan grup Halmahera. Selama perjalanannya, Tohpati banyak memenangkan trofi dari wilayah penata musik dan produser di banyak album Jazz dan Pop yang menang saat itu.
Ralat editorial:
- kalimat: …, “Apalah (Arti Menunggu)” yang ada di album debut album Heart to Heart sudah direvisi menjadi: …, “Apalah (Arti Menunggu)” yang ada di album debut album menjadi album Raisa, rilis tahun 2011.
- Kalimat: Meski debut albumnya sendiri belum mendapat penghargaan, namun di album keduanya, Handmade,… direvisi menjadi: Meski debut albumnya sendiri belum mendapat penghargaan, namun di album ketiganya, Handmade
- Kalimat: :Album ketiganya, It’s Personal juga tak luput dari penghargaan AMI sebagai Album Terbaik di tahun 2021. direvisi menjadi: Album keempatnya, It’s Personal juga tak luput dari penghargaan AMI sebagai Album Terbaik di tahun 2021.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Wawancara Eksklusif Ecang Live Production Indonesia: Panggung Musik Indonesia Harus Mulai Mengedepankan Safety
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pophariini masih banyak menghadiri dan meliput berbagai festival musik di sepanjang tahun ini. Dari sekian banyak pergelaran yang kami datangi, ada satu kesamaan yang disadari yaitu kehadiran Live Production Indonesia. Live …
Wawancara Eksklusif Kossy Ng dan Dimas Ario Spotify: Edukasi Stream dan Musik Berbayar Masih Jadi Tantangan Besar
Saat menentukan apa saja yang ingin diangkat untuk KaleidosPOP 2024, tim redaksi Pophariini langsung berpikir soal keberadaan platform streaming musik yang menjadi salah satu tolok ukur kesuksesan perjalanan band dan musisi di era ini. …
The best ever