10 Musisi Indonesia di Festival Internasional
Keikutsertaan tiga musisi Indonesia, masing-masing Rich Brian, NIKI dan Warren Hue di festival Coachella membuktikan bahwa nama Indonesia memang harum di festival musik skala internasional.
Sejak era 90-an atau mungkin jauh lampau lagi, musisi Indonesia sudah tampil gemilang di festival internasional. Dari berbagai genre musik, telah banyak musisi yang menancapkan namanya di panggung musik Internasional.
Berikut ini Pophariini telah menghimpun paling sedikit 10 nama musisi Indonesia yang pernah tampil di panggung festival internasional yang bersejarah.
1. Ireng Maulana All-Star di North Sea Jazz 1990
Almarhum maestro jazz Indonesia ini adalah yang pertama kali menggebrak panggung North Sea Jazz, festival jazz bergengsi sekaligus bersejarah yang digelar di Belanda. Di tahun 1990, Ireng Maulana bermain bersama unit jazznya, Ireng Maulana All-Star. Tak sendirian, musisi jazz indonesia yang juga bermain di gelaran jazz ini adalah Elfa’s Singers & Elfa’s Combo, Trigonia, (band Idang Rasjidi dan Yance Manusama) dan Bambang Nugroho Band. Di tahun-tahun berikutnya, banyak kemudian musisi Indonesia yang bertandang ke festival jazz yang sudah digelar sejak 1976 ini, salah satunya adalah Indra Lesmana, yang sudah 3 kali tandang ke North Sea Jazz antara tahun 94, 95 dan 2000.
2. Shaggydog di Festival Mundial 2007
Shaggydog adalah band yang lumayan sudah wara-wiri di festival internasional. Sejak 2007 mereka bermain di festival Mundial di Belanda, salah satu festival bergengsi di sana. Setelah itu, band asal Yogya ini sudah unjuk gigi di berbagai event internasional, salah satunya adalah South By Southwest Festival di Austin, Texas.
3. White Shoes And The Couples Company SXSW 2008
Band jebolan IKJ ini termasuk band yang membuka jalan kepada musisi Indonesia untuk berlaga di festival tahunan yang bersejarah dan bergengsi di Amerika ini. Berlangsung di Austin, Texas, WSATCC menjadi musisi Indonesia yang tampil di South by Southwest dan berbagi panggung bersama musisi-musisi keren dari Bon Iver, REM, Breeders, The Cribs, Fleet Foxes, Jens Lekman, MGMT, Vampire Weekend dan masih banyak lagi. Di tahun-tahun setelahnya, banyak musisi Indonesia yang tampil di sini, dari Wake Up Iris! Efek Rumah Kaca sampai Shaggydog.
4. Superman is Dead di Vans Warped Tour 2009
Vans Warped Tour adalah festival punk terbesar di Amerika Serikat. Festival yang digelar di musim panas sejak 1995-2019 ini juga sebetulnya adalah travelling festival yang berkeliling dari Amerika Serikat sampai Kanada. Dari sejak penyelenggaraannya, sudah ribuan band punk dan rock alternatif yang main di festival ini, beberapa nama besar seperti Goldfinger, Deftones, No Doubt sampai Blink 182 sudah mencicipi festival ini. Bermain di Juni 2009, Superman Is Dead tercatat sebagai satu-satunya band punk tanah air yang pernah main di festival ini.
5. NOXA di Obscene Extreme 2010
Buat skena metal tanah air, Noxa bisa jadi adalah band pembuka jalan atau sebagai yang pertama kali menancapkan merah putih di pentas metal internasional. Di tahun 2010 mereka berlaga di salah satu festival metal bergengsi di Eropa yaitu Obscene Extreme yang digelar di Cekoslowakia. Saat itu mereka berada satu panggung dengan band-band metal besar lainnya dari DRI, Misery Index, Incantation, Doom dan masih banyak lagi.
6. Pee Wee Gaskins Summersonic 2012
Summersonic adalah festival bersejarah yang ada di Asia. Festival yang digelar di Jepang ini sudah ada sejak tahun 2000 dan diikuti oleh ribuan band besar dari seluruh dunia. Dan Pee Wee Gaskins menjadi band Indonesia pertama yang pernah main di festival ini di tahun 2012. Setelahnya, band asal Bandung, The Changcuters mengikuti jalannya, tampil di festival ini di tahun 2015.
7. Cupumanik di Planetrox 2012
Di Kanada, Envol et Macadam adalah satu dari festival musik metal, punk dan rock alternatif terbesar. Band-band papan atas seperti Mastodon, Bad Religion, SUM 41, Bloc Party, Hatebreed, As I Lay Dying, dan Pennywise, pernah mencicipi festival akbar ini. Band rock alternatif asal Bandung, Cupumanik menjadi band pertama Indonesia yang unjuk gigi di sini pada tahun 2011. Setahun sesudahnya, band rock asal Bali, Navicula menyusul, kemudian Saint Loco (2013) dan Streetwalker (2015) dan Rising The Fall (2016).
8. Burgerkill di Wacken Open Air 2015
Selain NOXA, aksi Burgerkill di Wacken Open Air, salah satu festival metal terbesar dunia yang digelar di Jerman juga boleh dibilang pendobrak buat band-band Indonesia lainnya buat berlaga di festival ini. Terhitung sejak Burgerkill, sudah banyak band metal tanah air yang tampil di festival ini, dari Jasad, Beside sampai Down For Life.
9. Speaker First di Woodstock Festival Polandia
Meski tidak se-historis festival Woostock di New York, Woodstock Festival Polandia yang sekarang dikenal dengan nama Pol’and’Rock Festival atau Przystanek Woodstock ternyata sudah digelar sejak 1995 dan menjadi festival terbesar di Polandia dengan penonton 750.000 orang. Beberapa nama dari The Prodigy dan Helloween pernah main di sini. trio rock asal Bandung, Speakers First adalah band Indonesia pertama yang pernah mencicipi panggung festival terbesar ini.
10. Angger Dimas di Tomorrowland 2013
Kalau bicara festival musik electronic dance, maka Tomorrowland adalah satu dari festival elektronic dance terbesar di dunia. Dihelat di Belgia, sudah banyak nama DJ yang main di sini, sebagian besar adalah nama-nama besar, dari Armin van Buuren, David Guetta, Swedish House Mafia dan masih banyak lagi. DJ asal Jakarta, Angger Dimas adalah musisi yang pertama kali mencicipi keindahan panggung festival ini. Setelahnya ada banyak nama musisi Indonesia yang tampil, yang terbaru adalah Weird Genius.
Daftar ini tidak akan cukup pastinya, masih panjang deretan musisi yang pernah main di Festival bergengsi internasional, beberapa nama diantaranya ada Stars and Rabbit di Laneway Festival di Singapura, Endah N Rhesa di Timbre Rock & Roots Festival di Singapura (2010) ada Senyawa di festival Eaux Claires di Wiscosin, Tohpati Ethnomission di festival Virada Cultural di Sao Paulo, Brasil (2011) dan Joey Alexander di Newport jazz festival (2015) dan masih banyak lagi.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
CARAKA Suarakan Berbagai Emosi di Album Terbaru NALURI
Unit pop asal Tegal, CARAKA resmi luncurkan album bertajuk NALURI (15/12). Melalui sesi wawancara yang berlangsung pada Senin (16/12), CARAKA membagikan perjalanan band dan hal yang melatarbelakangi rilisan terbarunya. CARAKA merupakan band …
Rayakan Hidup, Geura Luncurkan Album Mini Dansa Melirih
Solois pop asal Samarinda, Geura meluncurkan album mini berjudul Dansa Melirih (20/12). Lewat sesi wawancara yang berlangsung hari Senin (16/12), pria yang bernama Muhammad Wisnu Yudistira ini menceritakan karier musiknya dan bagaimana kisah di …