10 Musisi Surabaya Terkini Pilihan Pophariini
Surabaya telah lama dikenal sebagai kota rock. Namun ternyata makin ke sini predikat itu makin tergerus dan hilang seiring dengan munculnya talenta-talenta baru di skena musik di Kota ini.
Satu dekade ke belakang, kita mengenal unit musik keren dari kota ini, sebut saja Silampukau, Vox, Friday, Hi Hom!, Heavy Monster dan masih banyak lagi.
Artikel menarik di Bising Kota sudah memuat ulasan ini dengan menarik.
Nah, kali ini Pophariini ingin membuat daftar (mudah-mudahan) terkini soal 10 musisi Surabaya yang lagi di dalam radar kita.
Mari kita simak bersama.
Electric Bird
Berbekal emisi hardrock yang kental, mereka menyajikan energi yang maksimal, “All I Want Is Rock n Roll” dari album Stings You Hard adalah buktinya.
Simak profil lengkapnya di sini
Roschell
Bicara soal electro pop terkini, kami menyarankan kalian dengerin Roschell. Duo minimalis ini tahu benar bagaimana musik pop menjadi lebih eklektik.
Sinleto
Sinleto datang dengan energi alternative rock yang kencang sekaligus emosional. Keresahannya menarik untuk didengarkan.
Profile lengkapnya di sini.
Layung Temaram
Layung Temaram boleh dibilang yang agak lama eksis selain dari nama-nama sebelumnya. Membawa musik folk, tapi dikemas dengan unsur pop yang kental.
Profil lengkapnya di sini
Alter
Menggabungkan antara R&B dan pop, Alter adalah nama yang menjanjikan dari Surabaya.
Shama
Musik rock dengan lirik-lirik yang kritis nampaknya menjadi visi dari Shama, which is yang dibutuhkan dari musik Indonesia hari ini.
Simak profil lengkapnya di sini
Dailydose
Siapa bilang pop punk telah mati di Surabaya? Ini adalah generasi terbaru berikutnya.
Lagu-lagu lainnya, dengarkan di sini
Daniel Ingot
Beliau adalah musisi, songwriter juga produser dengan kemampuan menulis lagu yang luar biasa.
Baca profil menyentuhnya di sini.
Fleuro
Jika ada band asal Surabaya hari ini yang mengusung shoegaze dan sound-sound yang terpengaruh alternative 90-an, maka Fleuro yang masuk di radar kami.
Simak videonya di sini.
Enola
Dari sejak mereka merilis “Skin to Skin”, mereka mulai menancapkan taringnya di skena musik Surabaya. Sedikit mirip dengan Fleuro yang shoegaze, tapi mereka menambahkan elemen noise dan doom yang ganas.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Catatan dari Trendy Taipei, Melihat Pesona Indonesia dari Konferensi Musik Asia di Taiwan
Tiga tahun ini pula saya melihat kancah musik Indonesia dari lensa yang berbeda: sebagai primadona yang bikin penasaran se-Asia.
Di Balik Panggung Synchronize Festival 2024
Synchronize Festival 2024 sukses berlangsung selama 3 hari di Gambir Expo selama tanggal 4-6 Oktober lalu. Perhelatan tahunan untuk warga-wargi pecinta musik lokal ini mengusung tema Together Bersama tahun ini. Selama 3 hari para …