16 Pertanyaan: Faye Risakotta
Musik adalah bagian dari hidup Faye Risakotta sejak kecil. “Dari umur 7 tahun aku sangat tertarik dan menikmati menulis lagu sendiri,” kata Faye kepada Pophariini (08/04). Saat itu ia memulai perjalanan bermusik dengan menuliskan lagu gospel.
Beranjak ke masa remaja, Faye mendapatkan inspirasi menuliskan lagu dari orang-orang di sekitarnya. Baik pengalaman diri sendiri, teman-teman, keluarga, maupun orang-orang yang tak dikenal.
Faye pertama kali merilis karya musik pertama kali berupa mini album yang diberi judul Embrace. Ternyata keputusan di tahun 2016 itu, ia masih belum pasti akan menjalani karier di musik karena selama ini Faye menganggap musik adalah passion.
“Pertama kali aku memutuskan untuk menekuni musik sebagai karier itu waktu aku mulai menemukan warna musikku sendiri, dan pertama kalinya aku keluar dengan warnaku sendiri itu pas aku menulis dan memproduseri laguku, ‘spinnin’ di tahun 2020,” ungkap Faye.
Kemudian setelah merilis single “Like it was yesterday” tahun lalu, Faye langsung melepas Mind Of My Own tahun ini. Sebuah mini album yang ia sebut eksplorasi dan eksperimen dengan warna musiknya sendiri.
Penamaan Mind Of My Own bukan tanpa alasan. Ia mengatakan, pikiran yang kompleks dimiliki olehnya memiliki sisi lain yang sering menabrak pikirannya sendiri. Sebagai contoh nomor kedua di albumnya, “The Way To Go” bercerita tentang bagaimana ia sempat merasa buntu dan bingung mau ke mana di masa pandemi.
“Tapi dalam satu sisi aku memulai menemukan damai dalam diriku sendiri meskipun di keadaan tersesat. So I found myself writing about my journey with my mind through this EP”.
Selain bermusik, Faye berharap tahun ini bisa belajar seputar dunia perfilman. “As well as music, film production has been a passion of mine for the longest time,” tutupnya.
Dan inilah jawaban Faye untuk 16 Pertanyaan yang diajukan Pophariini.
1. Sosok Ayah di matamu?
Ayah bukan hanya teladan yang sangat hebat di hidupku. Tapi juga my number one support system. Aku sangat-sangat bersyukur mempunyai, enggak cuma Ayah sebagai Ayahku. Tapi juga sebagai coach, mentor, movie buddy, and everything in between.
2. Definisi romantis selain hal yang bersifat mesra menurut kamu apa?
Mutual respect.
3. Waktu memutuskan buat akun dan mengunggah foto di feed pertama kali. Apa yang kamu pikirkan untuk bermedia sosial di Instagram?
[tertawa] sudah lupa masih bocil banget, paling platform buat narsis.
4. Suasana hujan paling enak dinikmati untuk tidur atau melamun?
Tidur atau dengar mini albumku.
5. Momen perayaan Christmas yang tak terlupakan?
Waktu kecil Mama dan Papa suka beliin kado waktu Natal and I can only remember this one particular memory from Christmas. Natal itu aku dibeliin semacam rumah Barbie (it was pink and cute) dan saudara-saudara cowok aku dibeliin mainan Crossbow. On that day I have never felt so devasted that I didn’t get a Crossbow. Tapi, pastinya aku masih main dengan rumah Barbieku.
6. Lagu pertama kamu belajar gitar?
Belajar gitar dari main lagu sendiri pas lagi nyiptain.
7. Kapan terakhir kali kamu menangis sampai tersedu-sedu dan karena apa?
Last time aku inget nangis pas listening party. Enggak sampai tersedu-sedu sih, tapi sama saja malunya, dan itu juga karena saking lega dan bersyukur sudah bisa rilis EP dan nyanyiin lagu-lagunya setelah tertunda lumayan lama.
8. Apa yang berani kamu pertaruhkan untuk menggapai cita-citamu?
Anything but my dignity.
9. Penilaian orang terhadap kamu yang tidak kamu benarkan?
Aku sering suka disangka anak paling besar. I don’t know if it’s because I seem more mature or if I look that way. Tapi ada beberapa momen di mana aku enggak benarkan orang yang mikir gitu karena senang saja gitu dipanggil anak tertua.
10. Menurut kamu seberapa penting menjalin komunikasi dengan teman lama?
Sebagai anak yang tambah ke sini tambah introvert, ya penting enggak penting sih, tapi kalau sempat aku pasti sesekali reply story mereka atau komen di fotonya, meskipun jarang. But why not?
11. Di mana tempat yang menurut kamu paling aman untuk bersembunyi dari masalah besar?
Buatku pribadi tempat di mana enggak ada masalah itu tidak ada karena semakin bersembunyi dari masalah semakin besar tampaknya masalah itu bagiku. If it can’t kill me, it’ll only make me stronger.
12. Siapa nama anjing peliharaan pertama kamu?
Nama anjing peliharaan pertamaku, Chanel and she was a Siberian Husky.
13. Mana yang kamu pilih: manggung penontonnya banyak tapi jumlah stream sedikit atau jumlah stream banyak tapi pas manggung penontonnya sepi?
Manggung penontonnya banyak tapi jumlah stream sedikit karena offline experience sangat penting buatku. It’s raw connection that can’t ever be faked.
14. Apa kira-kira sistem pemerintahan di Indonesia yang kamu sarankan perlu diubah karena sudah tidak sesuai dengan era ini?
Kebetulan aku cukup senang dengan kinerja pemerintahan pada saat ini. Namun, sebagai musisi aku lebih merhatiin dari sisi seninya. Menurutku alangkah baiknya negara dan pemerintah lebih menekankan dan memperjuangkan perlindungan karya cipta anak bangsa melalui mekanisme hak cipta karena dengan perkembangan dunia, kita sedang menjelajahi era digital di mana karya-karya anak bangsa ini terancam.
15. Ciri-ciri kamu sedang jatuh cinta?
Tambah sering dengar lagu R&B, lebih sering senyum [tertawa].
16. Sebutkan 3 penyanyi solo pria Indonesia yang memiliki karakter vokal yang kuat dan kamu menyukai lagunya!
Teza Sumendra, Teddy Adhitya, dan Tulus.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Wawancara Eksklusif Ecang Live Production Indonesia: Panggung Musik Indonesia Harus Mulai Mengedepankan Safety
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pophariini masih banyak menghadiri dan meliput berbagai festival musik di sepanjang tahun ini. Dari sekian banyak pergelaran yang kami datangi, ada satu kesamaan yang disadari yaitu kehadiran Live Production Indonesia. Live …
Wawancara Eksklusif Kossy Ng dan Dimas Ario Spotify: Edukasi Stream dan Musik Berbayar Masih Jadi Tantangan Besar
Saat menentukan apa saja yang ingin diangkat untuk KaleidosPOP 2024, tim redaksi Pophariini langsung berpikir soal keberadaan platform streaming musik yang menjadi salah satu tolok ukur kesuksesan perjalanan band dan musisi di era ini. …