Sejak merilis single “Halu” di tahun 2019, Feby Putri kini masuk dalam jajaran penyanyi solo yang memiliki jutaan pendengar di layanan streaming musik. Melihat pencapaian tersebut, ia pun semakin termotivasi untuk terus bermusik.

“Aku ingin mengucapkan terima kasih kepada para pendengar yang sudah menerima keputusanku menjadi musisi yang sebenarnya, bukan lagi musisi yang menyanyikan lagu orang lain,” kata Feby kepada Pophariini (26/08).

Di tahap awal perjalanan bermusiknya, Feby sempat mendapat hambatan yang cukup mendebarkan. Salah satu label musik yang dipercaya tidak kunjung merealisasikan beberapa demo lagunya untuk dirilis menjadi single.

“Aku dan Sute, kakak aku memutuskan keluar dari label tersebut. Kemudian independen dan memproses single ‘Halu’ dengan biaya produksi yang ternyata tidak sedikit bagi kami. Namun dengan niat bermusik tidak menghalangiku untuk mengeluarkan biaya besar. Tetap melanjutkan proses ‘Halu’ dari malam ke pagi. Saat hari perilisan, tidak menyangka ‘Halu’ membawa nama ku melesat dan dikenal beberapa orang sampai sekarang. Aku tidak akan melupakan proses awalku,” ungkapnya.

Setelah mengantongi beberapa single selama tiga tahun terakhir. Di awal 2022, Feby merilis album perdana berjudul Riuh, berisi sepuluh lagu yang juga menampilkan single-single yang pernah dirilis.

Ia pun mengingat kembali proses yang menarik dari penggarapan albumnya. Pengalaman yang akhirnya dijadikan pelajaran berharga untuk masa mendatang.

“Album ini kebanyakan dibuat dari malam ke pagi. Walaupun aku bisa mendapat ratusan ide di malam hari. Aku baru sadar itu tidak sehat. Ternyata kesehatan juga perlu diperhatikan untuk aku dan tim. Jadi sekarang, kita sepakat kalau bisa menghindari produksi di jam malam ke pagi kecuali harus,” jelas Feby.

Jeda delapan bulan dari perilisan album perdana, Feby Putri kembali meluncurkan single terbaru “Tanpa Pamrih” yang juga mendapat sambutan baik dari para pendengarnya. Sambil menunggu jadwal manggung baru Feby, simak jawaban untuk 16 Pertanyaan berikut ini.

1. Apa wejangan dari orangtua yang selalu kamu ingat ke mana pun kamu pergi?

Hati-hati. Entah ke mana dan lagi ngapain, aku selalu disuguhi kata itu oleh orangtuaku karena kami jauh dan tidak saling melihat langsung, kata itu sangat membantu.

2. Kamu lebih suka foto di cermin bulat atau cermin panjang? Jelaskan!

Cermin panjang agar bisa mengambil semua apa yang sedang aku pakai untuk menginspirasi OOTD (Outfit Of The Day) yang sederhana ternyata juga keren.

3. Buku dari penulis Indonesia yang mengubah pandanganmu terhadap sesuatu yang terakhir kamu baca?

Aku lupa buku apa yang terakhir aku baca. Namun, ada salah satu buku dari Adi K. yang berjudul To Heal is To Accept halaman 28 yang isi singkatnya seperti ini, “Mungkin ada orang yang pernah memintamu agar menjadi dirimu sendiri. Tetapi saat kau benar-benar menjadi diri sendiri, mereka tidak menyukai apa yang mereka lihat. Tak perlu mengubah dirimu agar diterima oleh orang lain”. Di mana aku saat itu sedang diresahkan oleh komentar orang-orang soal Feby Putri plagiat musisi lain. Padahal aku tidak sedang jadi raga lain. Ya, aku hanya sedang menjadi aku. Jadi, isi buku itu mengetuk hatiku untuk tidak mengubah apa yang kulakukan hanya demi mengikis komentar.

4. Kamu hanya bisa mendapatkannya dengan bermusik karena tidak menemukannya di ruang lain. Apa itu?

Pertemanan dan persahabatan. Kalau aku enggak bermusik, aku enggak bakal ketemu temanku sekaligus player-ku yang di keseharianku, mereka menjadi sahabat-sahabatku yang selalu support aku dari awal banget sampe sekarang.

5. Apa menu makanan/minuman via aplikasi yang kamu pesan saat tiba ‘akhir bulan’?

D’Crepes rasa Ovomaltine Cheese ekstra Banana. Nyam.

6. Hal yang kamu rindukan dari masa kecil karena ternyata tidak bisa terulang di dewasa ini?

Mungkin aku terlalu senang dengan aku yang sekarang sampai sampai tidak merindukan masa kecil.

7. Suara apa yang terakhir kamu rekam di handphone?

Layer vocal laguku.

8. Mending mana: manggung ditonton seratus orang yang hafal semua lagumu atau manggung ditonton seribu orang namun mereka tak mengenalmu?

Manggung ditonton seratus orang yang hafal laguku dan mengenalku karena aku pernah berada di salah satu event yang line up-nya beberapa musisi besar. Kebetulan aku punya stage act menari juga loncat-loncat, dan aku mendapatkan tatapan dari beberapa penonton yang bukan penikmatku. Tatapannya mengartikan sebuah, “Lu kenapa sih?” dan hanya diam dari awal sampai akhir aku manggung [tertawa] karena balik lagi, dia tidak mengenal bagaimana stage act, makna laguku, dan akunya.

9. Negara yang masuk bucket list kamu untuk bisa berlibur di sana dengan waktu yang lama?

Jujur, belum ada. 

10. Apa yang kamu pikirkan saat menatap matahari terbenam di sore hari?

Semoga ketidaklangsungan pelajaran hari ini akan bermanfaat besok.

11. Wangi parfum yang kamu banget?

Yang beraroma soft.

12. Apa saranmu untuk mereka yang tengah berusaha sembuh dari patah hati?

Mengeluh, menangis tidak apa apa. It’s okay. Tapi, tidak semestinya selalu, ya.

13. Sesuatu yang dimiliki negara ini yang membuat kamu bangga menjadi WNI?

Aku terlahir di Makassar dengan makanan khas yang enak banget dan selalu nyaman untuk aku.

14. Jenis filter foto yang selalu kamu pakai! Kenapa?

B&W, tapi opacity-nya dikurangi karena terlihat good dan tetap natural.

15. Momen berpelukan yang membuat kamu lega dan tenang yang pernah terjadi di hidupmu?

Memeluk diri sendiri.

16. Sebutkan 3 lagu Indonesia yang kamu sangat kagumi penulisan liriknya! Jelaskan masing-masing! 

1. Pendekar Cahaya – Isyana Sarasvati

Penulisan liriknya romantis, namun tetap selaras dengan genre album LEXICON.

2. Awal – Feby Putri

Lagu saya sendiri. Saya memang selalu kagum kepada diri sendiri. Ketika menulis lirik yang inspirasinya datang tiba-tiba [tersenyum].

3. Tanya – Dere

Kata-katanya tersusun rapi juga tidak terlalu berat dan dapat langsung dipahami.