16 Pertanyaan: RL KLAV
Duo Rizkia Larasati dan Keisha Aita atau dikenal sebagai RL KLAV sudah memasuki usia perjalanan karier yang ke-5 tahun. Setelah terakhir merilis single “Crayon Eyes”, RL KLAV menargetkan untuk album penuh.
Rencananya album mereka nanti berisi sekitar 10-12 lagu. Mengenai aransemen musik bakal berbeda, terutama dari mini album yang pernah mereka rilis sebelumnya.
Keisha mengatakan, “Secara karakter musik lebih diverse, bisa ada satu yang dark R&B/hip hop-ish, yang satu dreamy ambient orchestra. So far ada dua kolaborator, yang satu co-producer, yang satu rapper.”
Sebelum album rilis, RL KLAV juga berencana mengeluarkan dua lagu kolaborasi, satu bersama produser musik/DJ asal Jakarta dan satu lagi bersama produser/drummer yang menetap di Bali.
Masa pandemi sebenarnya bukan penghalang untuk tetap produktif. Bagi Rizkia, ia malah menambah wawasan baru.
“Men-stimulate diri dengan ngulik-ngulik hal baru. Bisa apapun, buku, musik, film berita, atau kegiatan kayak olahraga, masak dan sebagainya. Karena lebih sering di rumah jadi ada waktu lebih banyak untuk ngulik-ngulik,” jelasnya.
Selain menjalani RL KLAV, masing-masing memiliki kesibukan. Mereka pun menyempatkan diri untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kami sebagai berikut ini.
1. Apa prestasi yang kamu banggakan tetapi orang menganggapnya itu konyol atau aneh?
RL: Gue bisa berhentiin cegukan sendiri dengan atur fokus saja, enggak perlu minum air hangat atau lainnya. Keren kan.
2. Takut mati atau takut gagal?
KLAV: Mungkin lebih takut mati ya kalau sekarang. Salah satu my biggest fear is death sih. Walaupun lebih ke kematian orang tersayang sih. Tapi ya gitu, mungkin karena kalau gagal kan sudah pernah, jadi sudah lebih bisa menghadapi ketakutannya itu. Kalau mati kan belum pernah, dan cuman sekali seumur hidup jadi enggak bisa latihan dulu [tertawa]. Masih banyak milestone yang belum tercapai jadi belum siap mati.
3. Di mana dan kapan liburan yang paling berkesan dalam hidupmu?
RL: Waktu ke Tokyo tahun 2019. Seru banget, banyak ups and downs. Sempat ketinggalan pesawat pas transit, sendirian pula. Gimana enggak berkesan [tersenyum]. Di sana sempat shooting buat project juga. Kita shooting di rooftop and it was a spontaneous act, jadi enggak ada izin. Kita lari lewat tangga luar ke rooftop-nya kayaknya lebih dari 7 lantai. Worth the sweat tho! Terus bar hopping sampai pagi, kelar-kelar sarapan ramen. Masih belum puas pingin balik lagi.
4. Menurutmu apa hal terburuk dan yang terbaik tentang menjadi wanita?
KLAV: Terburuknya, mungkin kita lebih rawan jadi korban pelecehan seksual, sudah jadi korban pun kadang masih disalahin karena cara berpakaian kita. Lalu, kadang-kadang jadi cewek selalu disangkut pautin sama fisiknya saja, misalnya ada cewek yang berprestasi dan cantik, komentar orang seringnya bisa kayak “Ah dia sih enak soalnya cantik”, padahal, it’s more beyond that kok. We have brains too [tertawa].
Terbaiknya, we are strong and badass. Kita menstruasi, kita melahirkan, ngurus anak, ngurus rumah, dan bisa memilih untuk kerja juga. Sometimes I wonder what a woman can’t do [tertawa]. Moreover, we are naturally more sensitive, more a feeler. Yang terakhir, mungkin we got that receiving-energy. Memang enak rasanya punya perasaan di taking care of, biasanya cewek lebih diprioritaskan keamanannya dibanding pria. Contoh paling kecil and simple-nya, kalau ada kursi kosong di kereta gitu, pasti kita lebih diprioritaskan duluan.
5. Jika kamu bisa memilih sejak lahir, apa agamamu sekarang?
RL: Boleh enggak kalau diganti jangan agama tapi elemen saja gitu kayak di Avatar. Sensitive soalnya takut nyokap gue baca. Halo mah’ [tersenyum]. Kalau elemen gue pilihnya earth. Kayaknya sih based karena gue Virgo [tertawa].
6. Warna yang selalu kamu pilih untuk pakaian?
KLAV: Gue suka warna netral; hitam & putih, dan juga warna-warna pastel.
7. Kenangan terindah saat remaja?
RL: Waktu itu pas awal SMA jalan-jalan random ke puncak padahal nggak jelas cuma main kuda di kebun teh, terus malamnya ke puncak pass. Enggak tau gimana ceritanya me and my group of friends ended up duduk-duduk di atas genteng ngadep ke lampu-lampu bawah bukit terus deep talk dan tiba-tiba pada nangis [tertawa].
8. Kapan ciuman pertamamu?
KLAV: Kayaknya 3 SMP [tersenyum].
9. Pilih mie instan rebus atau mie instan goreng?
RL: Rebus pakai telor setengah matang.
10. Apa makanan teraneh yang pernah kamu coba?
KLAV: Jujur gue anti nyobain makanan aneh-aneh. I always play safe with the food. Paling apa ya, waktu itu pernah gak sengaja nyobain makan kangoroo karena memang lagi di daerahnya juga. Pas tau agak nyesel karena kasihan.
11. Siapa satu band Indonesia yang memiliki aksi panggung terbaik?
RL: I would say WSATCC. Suka banget sama energy mereka, apalagi tarian-tarian kecilnya Mbak Sari yang khas.
12. Ketika kamu sedang takut menghadapi sesuatu, apa yang paling bisa menenangkan hatimu?
KLAV: Breathe in, breathe out. The art of breathing memang magic sih, very simple but quite helpful. Lalu, mencoba untuk level up my senses, and reflecting my own thoughts and emotions. Last but not least, biasanya gue selalu mikir ketakutan itu hanya ada di kepala gue saja, dan itu adalah worst scenario yang mungkin terjadi, belum kejadian anyway. Jadi yaudah fokus ke solusinya saja biar that worst scenario itu enggak kejadian gimana.
13. Apa skincare yang rutin kamu gunakan?
RL: Simple saja sih; cleanser, face wash, toner, serum.
14. Apa aroma parfum favoritmu?
KLAV: Gue enggak pernah pake parfum [tersenyum], tapi gue suka bau-bau parfum cowok gitu yang enggak terlalu nyengat atau manis.
15. Saat tidur matikan lampu atau nyalakan lampu?
RL: Mati all the way.
16. Sebutkan tiga band/musisi Indonesia yang membentuk selera musikmu!
KLAV: Siapa ya, yang kepikiran sekarang sih mungkin Melly Goeslaw, MALIQ & D’Essentials, dan Sheila On 7.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana
Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu. View this post on Instagram …