18 Tahun Kotak: Tur 8 Titik dan EP Baru
Tahun 2022 menjadi satu tahun yang berkesan bagi banyak musisi dan band, tidak terkecuali Kotak yang resmi menginjak usia perjalanan ke-18 tahun.
Sebagai bentuk perayaan di usia 18, Kotak siap untuk menggelar tur melewati delapan kota, yang mana turut bekerja sama dengan Quantum Live, divisi terbaru dari QuantumConvex International.
Delapan kota tersebut adalah Banyuwangi, Makassar, Pekanbaru, Banjarmasin, Tangerang, Bandung, Solo, dan Bali yang rangkaiannya dimulai dari tanggal 28 Oktober dan ditutup di tanggal 18 Desember. Tiketnya sendiri berkisar antara 200 ribu hingga 500 ribu, bisa didapatkan melalui laman Instagram @hantam18thkotak dan @quantumlive.id.
View this post on Instagram
Mengenai usia perjalanan ke-18 tahun, Tantri mewakili Kotak sedikit kilas balik mengenai awal kiprah mereka yang berawal dari sebuah ajang pencarian bakat, hingga akhirnya bisa sampai ke titik ini.
“18 tahun merupakan perjalanan yang cukup panjang untuk mempertahankan sebuah band yang berawal dari ajang pencarian bakat. Jatuh bangun, pendewasaan dalam bermusik dan berkomitmen membuat Kotak tetap ada di industri musik. Sekarang kami sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Kerabat Kotak secara langsung dan membawakan lagu-lagu kami untuk kalian semua”, tutur Tantri.
Tak hanya tur delapan titik, karena di hari Jumat (30/09) mendatang Kotak akan merilis sebuah EP teranyar yang berjudul 18+. Beberapa materi seperti “Hantam” dan “Local Pride” yang sudah lebih dulu dirilis akan turut hadir dalam EP tersebut.
“Mini album ini garis besarnya bagaimana kehidupan anak umur 18 tahun jaman sekarang dari sudut pandang Kotak yang sudah berusia 18 dengan garis besar tema digitalisasi menurut Kotak”, tutup Tantri.
Sebelum akhirnya mengumumkan perihal rangkaian tur dan kedatangan EP anyar, trio Tantri (vokal), Cella (gitar) dan Chua (bas) ini sudah melalui tahun 2022 dengan dua single, yakni “Hantam!” di bulan Mei serta disusul oleh “Local Pride” di bulan Juli.
Untuk “Hantam!” sendiri, single tersebut juga didapuk menjadi soundtrack dari sebuah film berjudul Satria Dewa: Gatotkaca yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo.
Bukan menjadi kali pertama bagi sang trio untuk membawa materi-materinya menjadi sebuah soundtrack. Selain Satria Dewa: Gatotkaca, mereka juga pernah mengisi soundtrack dari film Tendangan dari Langit, Hangout, hingga Gundala dan film animasi Boboiboy.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
The Club’s Asal Jambi Memilih Kisah Cinta ala Gen Z sebagai Tema Single Perdana
Unit indie pop/alternatif asal Jambi, The Club’s memulai perjalanan dengan melepas single perdana “Someday” (11/01). The Club’s adalah Himam (vokal, gitar), Doy (gitar), Jipel (bas), dan Agoy (drum). Pada 13 Januari, kami …
Svara Durbala Menandai Kemunculan Lewat Single Nyalakan Terang
Grup musik pop alternatif/indie asal Sukabumi, Svara Durbala merilis single perdana berjudul “Nyalakan Terang” hari Jumat (10/01). Svara Durbala beranggotakan Raden (vokal, gitar), Fahsya (gitar), dan Alvin (bas). Kami pun mewawancarai Fahsya, Raden, …