5 Alasan Fourtwnty Enggak Bubar

Jul 6, 2024

Setelah Januari lalu mengakhiri Nalar Tour Album, Fourtwnty siap untuk menggelar konser tunggal tanggal 9 November 2024 dalam tajuk MYACASA di Megastar Arena, Kuala Lumpur.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by fourtwntymusic (@fourtwntymusic)

 

Kami sempat menemui Ari Lesmana (vokal) dan Nuwi (gitar) dalam konferensi pers konser MYACASA hari Rabu (26/06) di Tulum, Jakarta Selatan. Mereka mengungkapkan apa alasan Fourtwnty masih bertahan sampai di tahun yang ke-14 perjalanan.

Fourtwnty dan Charita Utami sebagai kolaborator di konferensi pers konser MYACASA / Dok. Fourtwnty

 

Ari mengawali cerita dengan kenangan awal terbentuknya Fourtwnty. Ia menjelaskan, momen perilisan album mini Setengah Dulu di akhir tahun 2014 sempat menjadi masa yang krusial bagi kelanjutan karier band saat itu.

“Lagunya di mana-mana, tapi kok Fourtwnty-nya gak manggung-manggung. Momen itu kayak sempat mau bubar karena aku kerja kantor segala macam terus ada yang harus dibiayai. Tapi kami komitmen dan minta restu orang tua untuk jalan terus, akhirnya kebuka deh semuanya,” kata Ari.

Ketika berbicara soal konser MYACASA yang jika diterjemahkan memiliki arti ‘rumahku”, Fourtwnty sudah menganggap negara Malaysia adalah rumah kedua bagi mereka. Ari memberikan pandangan mengapa banyak penduduk di negeri jiran yang suka mendengarkan karya-karya mereka.

“Aku lahir di Pekanbaru yang notabene bahasanya Melayu. Jadi ketika aku pindahin bahasa aku ke musik lewat lirik, terdengarnya seperti baku. Apalagi kalau di Malaysia kental bahasa Melayu-nya, jadi relate gitu. Dan musik kami kan pop, musik yang gampang dicerna. Kayaknya itu yang bikin Fourtwnty sangat-sangat diterima di Malaysia sampai Singapura,” jelas Ari.

Dalam konser MYACASA yang tiketnya sudah habis terjual ini, Fourtwnty bakal menggandeng 2 solois asal Indonesia untuk tampil bersama di beberapa lagu yaitu kolaborator mereka di single “Mangu”, Charita Utami dan penyanyi Malaysia Zee Avi pemilik lagu “Kantoi”.

Lalu, bagaimana Fourtwnty bisa mempertahankan eksistensi hingga mencapai ketenaran di negara tetangga? Simak alasan-alasan enggak bubar mereka di bawah ini.

 

Ari Lesmana

Hobi Vespa dan gila-gilaan 

Kami senang Vespa-an karena mungkin rutinitas beberapa tahun yang lalu habis Covid manggung terus. Tapi kok kayaknya [merasa], ‘Apa sih yang kita cari?’ gitu. Akhirnya tahun lalu kami coba beberapa kali touring, terakhir keliling dari Jakarta, Bandung, Batu Karas, Wonosobo, Dieng, Jogja, Pacitan, Batu, Malang, sampai Surabaya. Itu semuanya naik Vespa, all crew, dan itu manggung DIY. Aku rasa gak ada band yang senekat itu. Main di coffee shop kecil, antusiasnya gila-gilaan. Kami nyolok dan ngangkat alat sendiri. Itu sih yang hilang setelah beberapa tahun [berkarier]. Gak ada barricade, sound-nya busuk, intimate banget deh. Tapi itu kayak, ‘Ini nih main musik!’.

 

Gak pernah bertengkar

Beda pendapat selalu dan perlu, cuma gak pernah yang toxic ya. All crew tuh semuanya berdiri sama tinggi, duduk sama rendah. Apa pun diobrolin, kalau gak suka langsung diomongin. Kami tuh sangat blak-blakan, budayanya di Fourtwnty seperti itu.

 

Satu tim humoris

Ada aja deh celetukannya. Lihat orang aneh sedikit, ketawa. Baru ketemu tos-tosan aja udah becanda. Turun dari mobil atau Vespa ketemu anak-anak, ada aja ulahnya, jahilnya sama. Fourtwnty kan terlihatnya ‘serius’, padahal gak sih.

 

Nuwi

Merasa sehati

Kami punya rasa tanggung jawab dan sayang yang sama dengan keluarga dan teman-teman. Walaupun istilahnya kami gak terlihat selalu nongkrong bareng, tapi hati kami pasti di tempat yang sama.

 

Banyak selera yang sama

Seperti selera makanan atau hal-hal yang lainnya, yang pasti halal.

 

Penulis
Gerald Manuel
Hobi musik, hobi nulis, tapi tetap melankolis.
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Eksplor konten lain Pophariini

Adrian Khalif – HARAP-HARAP EMAS

Jika menghitung dari awal kemunculannya dengan single “Made in Jakarta”, Adrian Khalif dapat dikatakan butuh waktu 7 tahun untuk sampai di titik tenar lewat perilisan single “Sialan” kolaborasi bareng Juicy Luicy. Itu pun berproses …

Mr. Whitesocks Mengadaptasi Musik Emo dan Math Rock di Karya Perdana

Mr. Whitesocks asal Malang resmi merilis karya perdana mereka berupa 2 single sekaligus yang bertajuk “Sticky Notes” dan “She/Her” di hari Kamis (21/11). Di karya ini mereka mencampur gaya musik emo dan math rock. …