5 Alasan Kenapa Last Child Enggak Bubar
Last Child satu dari sekian nama yang patut dinanti dalam penyelenggaraan Pestapora hari terakhir (25/09). Mereka dijadwalkan bakal tampil pukul 17.00 WIB di Boss Stage.
Perjalanan Last Child sempat mengalami pergantian formasi. Kini band solid dihuni oleh Virgoun, Dimas Rangga, dan Ipank.
“Saat Saat Itu” menjadi karya musik terbaru Last Child yang dirilis bulan Juni lalu. Kabarnya, mereka juga tengah menyiapkan materi yang lain. Namun, semua masih dalam tahap perencanaan.
“Tabungan lagu masih banyak. Cuma masalah arrangement yang proper terus konsep dan campaign-nya aja sih yang perlu kita pikirin tiap kali mau rilis lagu baru. Jadi effort-nya lebih ke situ,” kata Virgoun kepada Pophariini (21/09).
Tak terasa karier Last Child sudah menginjak usia yang ke-16 tahun. Masa pandemi yang sempat mematikan mana pun panggung juga menyisakan pengalaman berharga pula bagi mereka.
“Gue jadi menemukan sisi lain gue selain bermusik. Tapi kalau di musik sih gue lebih banyak belajar soal sound design dan hasilnya Last Child jadi band yang full pake sequencer sekarang karena kita mikirin buat menyajikan sound-sound yang enggak bisa kita mainkan pake instrumen yang kita pake di panggung,” jelas Virgoun.
Jika melihat jadwal manggung Last Child, Pestapora merupakan yang terakhir di bulan ini. Mereka tetap menyiapkan penampilan yang maksimal nanti, meskipun tanpa sound check.
“Jadi kita mesti siapin segala sesuatunya secara matang. Alat dan channel list, lebih ke teknis dan sound design sih karena kita mau deliver emosi lewat sound yang bagus. Mudah-mudahan enggak ada kendala. Amin,” tutup Virgoun.
Simak 5 alasan kenapa mereka tidak bubar dan masih bertahan sampai hari ini:
Alasan Virgoun
1. Nyaman
“Kita basic-nya udah nyaman dan pada sibuk masing-masing sama keluarga dan bisnis di luar band.”
2. Tambah wise
“Alasan pertama tadi membuat konflik juga berkurang jauh banget dari 5 – 8 tahun Last Child berjalan. Sekarang udah lebih wise. Enggak cuma soal komunikasi antar personel. Soal musikalitas dan lain-lain juga. Kita udah tambah wise dan makin berani nunjukkin ciri khas musik Last Child, mellow tapi berdistorsi. Hail emo.”
Alasan Dimas
3. Last Friends
“Teman-teman, tim produksi, dan keluarga yang udah support dan loyal sampe 16 tahun ini sih. Dan di umur Last Child yang sekarang, 16 tahun kita bukan cuma haha hihi aja. Selama ini kami bikin keluarga, team work, sahabat, yang sampe kapan pun enggak akan pernah terganti.”
Alasan Ipank
4. Basic pertemanan
“Kita adalah teman nongkrong dari SMA, tahun 2007 – 2008.”
5. Menjaga hubungan
“Hubungan emosional harus tetap terjaga. Kita saling berusaha untuk mengerti satu sama lain.”
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Solois Asal Binjai, Palep Angkat Kisah Masa Lalu di Single Kedua
Solois asal Binjai, Sumatera Utara bernama Palep resmi merilis single kedua bertajuk “You Still Call My Baby” hari Sabtu (30/11). Lagu ini bercerita tentang seseorang yang terjebak di situasi yang tidak bisa melupakan semua …
High No Man Menghadirkan Karya Reggae Dub yang Berbeda
Proyek reggae dub asal Tuban, Jawa Timur bernama High No Man resmi meluncurkan maxi-single bertajuk More High yang berisikan 2 lagu yaitu “Beat Down Babylon” dan lagu yang berjudul sama dengan maxi-single. Materi ini …