5 Alasan untuk Melabeli Lagu Enak

Oct 31, 2021

Seperti apa lagu enak merupakan pendapat personal yang rasanya tidak bisa diganggu gugat karena banyak faktor yang bisa menjadi alasan seseorang untuk melabeli lagu yang mereka dengarkan. 

Misalnya, lagu enak yang didengarkan saat berada di perjalanan, lagu enak untuk menemani kesendirian setelah putus cinta. Lagu enak yang selalu membuat ceria. Iya, lagu enak memiliki peran yang berbeda di kehidupan setiap orang.

Saya pun mencoba untuk menyelisik kembali apa yang membuat sebuah karya musik bisa dilabeli sebagai lagu enak, adalah musik yang saya dengarkan hari ini merupakan hasil dari referensi yang saya dapatkan ketika mulai aktif mendengarkan banyak sekali lagu. Baik dari radio, kaset, maupun cakram padat. 

Kita tidak pernah lupa apa saja lagu yang sering kita dengarkan saat masih remaja. Jika ada yang terlewat, anggap saja terlalu banyak yang didengarkan. Saya teringat album Insomniac milik Green Day atau Generasi Biru milik Slank. 

Dua album tersebut saya putar saat bersepeda dari walkman merek Sony berwarna biru. Intinya, lagu yang didengarkan bisa menemani saya di sebuah situasi dan kondisi termasuk New Kids On The Block, Backstreet Boys, Limp Bizkit, Sugar Ray, dan juga Dewa 19.

Tentang lagu apa saja yang sering diputar dari kaset atau cakram padat. Saat itu pastinya saya tidak pernah memikirkan apa sih jenis musiknya. Adapula kenangan lain yang saya rasa memengaruhi pendapat saya tentang lagu enak. Ketika Ayah saya sering menyetel cakram padat The Police atau Abang saya memperkenalkan Dave Matthews Band, John Mayer, dan Goo Goo Dolls.

Sekian dekade berlalu cepat, ada peralihan cara mendengarkan musik. Di era ini kita semua bisa lebih mudah memilih lagu sesuai dengan apa yang kita rasakan dengan memilih daftar putar yang disediakan layanan streaming musik. Hal ini sungguh mempermudah meskipun rilisan fisik tak tergantikan nilainya.

Dan inilah alasan melabeli lagu enak, menurut pendapat saya.


1. Mewakili Perasaan

“Lagu ini gue banget!” begitulah ungkapan seseorang tiap kali memberikan informasi bahwa ia sedang mengalami hal yang sama percis seperti lirik lagu yang sedang didengarkan. Baik perasaan senang maupun sedih, dan cerita lainnya yang kadang tergambarkan sama percis.

2. Selera Musik

Saya sepakat dengan pernyataan, bahwa tidak ada musik bagus dan jelek. Tapi kita bisa memuji secara spontan tentang lagu enak. Penilaian ini terbentuk atas dasar kita selalu tau apa yang kita paling sukai.

3. Rekomendasi dari Orang Lain

“Dengerin lagu A deh. Loe pasti suka” menjadi pernyataan yang bisa meyakinkan karena orang yang memberikan rekomendasi memang sudah tau selera musik kita atau malah saling memengaruhi. Tadinya enggak suka lagu si A, bisa jadi suka karena kita suka orang tersebut (he.. he.. he..).

4. Kolaborasi 

Saya mengambil contoh Pamungkas sebagai kolaborator bagi Sal Priadi di lagu “Jangan Bertengkar Lagi Ya? OK? OK” dan Romantic Echoes untuk nomor “I’m Down”. Kehadirannya menambah warna baru bagi kedua musisi. Pentingnya berkolaborasi bisa menghasilkan sesuatu yang berbeda.

5. Produksi Musik yang Baik

Mengapa saya taruh ini di urutan terakhir karena saya hanya pendengar bukan pembuat musik. Namun, saya yakin produksi musik yang baik merupakan salah satu penentu sebuah lagu pantas disebut enak atau tidak.


 

Penulis
Pohan
Suka kamu, ngopi, motret, ngetik, dan hari semakin tua bagi jiwa yang sepi.

Eksplor konten lain Pophariini

MALIQ & D’Essentials Siap Berbagi tentang Strategi Bisnis di Maliq Music Labs

Di tengah persiapan album baru yang masih belum dipastikan kapan beredar, MALIQ & D’Essentials akan menggelar Maliq Music Labs edisi kelima hari Rabu, 24 April 2024 di Lithium Rooftop, Jakarta Selatan.   View this …

Excrowded Menggelorakan Musik di Malang Lewat Album Mini Terbaru

Setelah jeda hampir 2 tahun, Excrowded akhirnya kembali membawa karya baru berupa album mini bertajuk Unite Diversity hari Senin (01/04)   Excrowded beranggotakan Hazbi Azmi (vokal), Gilang Akbar (gitar), Gianni Maldino (bas), dan Rijadli …