5 Band Indonesia Favorit Vicky Mono

Dec 4, 2021

Setelah mengantongi dua single, “Sang Putra Fajar” dan “Jamrud Dunia”, Vicky Mono tengah menyiapkan yang terbaru. Namun, masih belum dipastikan kapan akan beredarnya.

Tema untuk single barunya tak jauh dari materi sebelumnya. Penggarapan lagu tinggal melewati proses mixing dan mastering. Vicky memberi bocoran kepada Pophariini (01/12), bahwa ia kembali mencoba bersilaturahmi dengan letupan-letupan distorsi dalam hal aransemen musik.

Saat ini Vicky Mono memang tidak mengatasnamakan sebuah band di tiap perilisan singlenya, tapi kami ingin tau siapa band favorit yang menjadi pilihannya. Simak berikut ini.


Burgerkill

 

Tentunya banyak sekali sejarah dan memori-memori indah. Band yang mempunyai visi misi yang terarah, berani mengubah standar mimpi dan berhasil ‘tuk diwujudkan, produktif, detail, aktif, pekerja keras, melahirkan karya-karya masterpiece dan inspiratif one in millions.

 

Puppen

 

Lirik provokatif, lugas, cerdas, tidak berbasa-basi, kritis dan juga sarat kebebasan, dengan riff-riff gitarnya Robin yang nakal catchy, elegan dengan groove kalimat drumnya yang padat dan mengentak, menjadi pelampiasan amarah para kaum-kaum hardcore sakit kepala saat itu di arena mosh pit, penulisan bahasa Indonesia yang baik tanpa menghilangkan esensi rock yang lekat dengan citra garang, seperti menemani gairah kenakalan remaja saat itu di era-era 90an.

 

Pure Saturday

 

Band indie pop pertama di Indonesia yang berhasil membuka jalur musik indie pop di Tanah Air, melalui kacamata Pure Saturday. Penggalian konteksnya pun cukup mendalam secara perjalanan mereka, mulai dari soal pengaruh budaya Barat ke musik independen di Indonesia, snobisme, pengaruh budaya massa seperti MTV, majalah, dan radio, hingga konflik-konflik personal yang menjadi tulang punggung cerita. Karya-karya dari Pure Saturday telah menemani tiap fase, sejak remaja hingga menginjak umur dewasa. Sejak dulu, mereka adalah seorang penggandrung britpop semacam Radiohead, Oasis, The Cure, Morrissey, dan Blur. Ketika karya-karya Pure Saturday mulai diputar di radio dan MTV, saya pun memasukkan band tersebut ke dalam daftar soundtrack perjalanan saya saat itu, dengan tema-tema yang umum tetapi komposisinya bermetafora imajinar, memiliki daya tarik filosofis, itu yang saya suka dari mereka.

 

Lomba Sihir

 

Enam kepala yang mempunyai warna sendiri-sendiri konsepnya seru, ketika dengar dan nonton live-nya kerasa super fun saja, semoga panjang umur ini band.

 

Komunal

 

Empat aligator yang melahirkan panorama penuh amarah, emosi tinggi, berontak buas, polos seperti tanpa dosa, mereka memajang bendera konfederasi, mengoplos groove pada gitar listrik. Blues ditempatkan di atas segalanya. Kemudian dicampur dengan mortalitas hardcore, cikal bakal sludge berdistorsi kental bernuansa Southern – stoner rock hasil dari kefanatikan terhadap Pantera, eksentrik sangat mencuri perhatian.


 

Penulis
Pohan
Suka kamu, ngopi, motret, ngetik, dan hari semakin tua bagi jiwa yang sepi.

Eksplor konten lain Pophariini

Wawancara Eksklusif Ecang Live Production Indonesia: Panggung Musik Indonesia Harus Mulai Mengedepankan Safety

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pophariini masih banyak menghadiri dan meliput berbagai festival musik di sepanjang tahun ini. Dari sekian banyak pergelaran yang kami datangi, ada satu kesamaan yang disadari yaitu kehadiran Live Production Indonesia. Live …

Wawancara Eksklusif Kossy Ng dan Dimas Ario Spotify: Edukasi Stream dan Musik Berbayar Masih Jadi Tantangan Besar

Saat menentukan apa saja yang ingin diangkat untuk KaleidosPOP 2024, tim redaksi Pophariini langsung berpikir soal keberadaan platform streaming musik yang menjadi salah satu tolok ukur kesuksesan perjalanan band dan musisi di era ini.  …