5 Band Lokal dengan Merchandise Terlaris
Cara mendengarkan karya dari band atau musisi kesukaan di era ini sudah jarang dilakukan melalui alat pemutar musik. Sekali pun memiliki alatnya, orang-orang dapat dipastikan sudah beralih ke layanan streaming musik. Alat pemutar musik menjadi barang nostalgia setelah zaman dipermudah dengan inovasi. Perubahan tersebut hanya menandai sebuah era, bahwa tak dapat dipungkiri masih banyak juga penggemar yang tetap ingin memiliki merchandise band atau musisi idola mereka sebagai cenderamata.
Biasanya merchandise yang dikeluarkan para artis berupa kaset, cakram padat, atau piringan hitam untuk mengamankan aset rekaman musik. Sementara itu, barang-barang lainnya meliputi kaus, jaket, hoodie, sepatu, totebag, vest, patch, backpack, beanie, trucker, jersey, workshirt, dan masih banyak lagi yang mengandalkan keunikan.
Berbicara merchandise sama dengan hidup dari musik. Tak dapat dipungkiri finansial band atau musisi yang terbesar dari memanggung. Begitu pandemi datang, meskipun ada pertunjukan musik online. Pemasukan dari merchandise menjadi keberlangsungan.
Dalam rencana mengetahui band dengan predikat merchandise terlaris, kami tidak menghubungi band atau musisi melainkan beberapa toko musik yang menjual merchandise mereka, yaitu Rock Nation, Temday Merch Bali, Demajors, Omuniuum, dan Xtreme Merch.
Bagaimana pendapat dari para penjual merchandise yang kerap berkolaborasi dengan band dan musisi. Bagaimana sistem kerjasama mereka dengan band, serta strategi penjualan di masa pandemi ini.
Pemilik Omuniuum, Boit angkat bicara kalau strategi penjualan merchandise tidak bisa hanya datang dari toko yang perlu mempromosikan jualan mereka. “Ini perlu bersinergi dengan bandnya. Bandnya yang pegang kunci untuk promosi rilisan merchandise,” kata Boit kepada Popharini (08/10).
Selama pandemi tren membeli merchandise band dan musisi lokal mengalami pasang surut. Penjualan offline sudah pasti menurun akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Ternyata, band tertentu diakui Boit tidak terlalu berpengaruh.
Penjualan merchandise artinya dua pihak bekerja sama. Kebanyakan sistem kerjasama yang berlaku seperti lisensi, grosir, dan konsinyansi. Sistem kerjasama konon tidak akan berjalan apabila satu pihak saja yang melakukan promosi.
Barang bisa laris manis juga tergantung siapa yang merilis. Faktor lainnya, barang harus memiliki unsur memoria yang dicari orang-orang. Mariyos Alam Fajisra selaku Supervisor Rock Nation memberikan contoh dua album Sore.
“Siapa yang enggak tau gimana pergerakan Sore sebagai band independen di tahun 2000-an sebagai pionir di Jakarta. Di album-album itu formasi mereka masih lengkap. Orang-orang tertarik dengan cerita memoria di balik itu. Itu yang bikin merchandise laku. Selain itu, ya kualitas merchandise-nya. Kalau merchandise-nya penuh dengan narasi di belakangnya OK. Tapi kalau kualitasnya biasa saja, ya tetap saja orang-orang mikir buat punya merchandise itu. Ada juga sih yang kayak gitu,” jelas Mariyos kepada Pophariini (07/10).
Sebelum menyimak daftar band dengan merchandise terlaris. Kami ingin jabarkan terlebih dahulu band dan musisi yang jualan kausnya banyak diminati, yaitu Sore ‘Centralismo’ dan ‘Ports of Lima’, Revenge The Fate ‘Redemption’, Siksakubur ‘Tentara Merah Darah’, Noxa ‘Grind Viruses’, The Upstairs ‘Matraman’ dan ‘Comic’, Goodnight Electric ‘VCR’, Harry Roesli ‘Ken Arok’, The Panturas x Shaka Studio, Komunal ‘Hitam Semesta’, dan Goodnight Electric ‘VCR’.
Selain itu, merchandise berupa cakram padat yang dihitung laku banyak di Demajors, ada The Adams ‘Agterplaas‘, Burgerkill ‘Killchestra‘, Mocca ‘Day By Day‘, dan Vira Talisa ‘Primavera‘.
Inilah daftar band dengan merchandise terlaris selama satu tahun terakhir dari lima toko yang kami hubungi:
1. SERINGAI
Raisa X Seringai, Seringai Ishtarkult, dan Danilla X Seringai Ishtarkult (kaus)
2. DEADSQUAD
DeadSquad ‘Horror Profanation’ dan DeadSquad ‘Profanatik’ (kaus)
3. NAVICULA
Navicula ‘Alengka’ dan Navicula ‘Bali Berani Berhenti V2’ (kaus)
4. THE SIGIT
The SIGIT ‘Phoenix’ (kaus)
5. WHITE SHOES & THE COUPLES COMPANY
White Shoes & The Couples Compay ‘Irama Cita’ (kaus) dan White Shoes & The Couples Company ‘2020’ (cakram padat).
Terima kasih kepada pihak Rock Nation, Temday Merch Bali, Demajors, Omuniuum, dan Xtreme Merch yang membantu memberikan data penjualan untuk melengkapi artikel ini.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Wawancara Eksklusif Ecang Live Production Indonesia: Panggung Musik Indonesia Harus Mulai Mengedepankan Safety
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pophariini masih banyak menghadiri dan meliput berbagai festival musik di sepanjang tahun ini. Dari sekian banyak pergelaran yang kami datangi, ada satu kesamaan yang disadari yaitu kehadiran Live Production Indonesia. Live …
Wawancara Eksklusif Kossy Ng dan Dimas Ario Spotify: Edukasi Stream dan Musik Berbayar Masih Jadi Tantangan Besar
Saat menentukan apa saja yang ingin diangkat untuk KaleidosPOP 2024, tim redaksi Pophariini langsung berpikir soal keberadaan platform streaming musik yang menjadi salah satu tolok ukur kesuksesan perjalanan band dan musisi di era ini. …
hindia gakada bang?