5 Intro Gitar Teracun Pilihan Lale MALIQ & D’Essentials

Jan 14, 2023

Perjalanan Lale bersama MALIQ & D’Essentials sudah memasuki tahun yang ke-16. Kehadiran pria bernama lengkap Arya Aditya Ramadhya ini, tak lain untuk menggantikan posisi Satrio yang memutuskan hengkang dari band November 2007.

Lale pun kembali bercerita mengenai awal perjalanannya. Bagaimana ia bisa bergabung dengan MALIQ, yang belum lama ini mengumumkan siap bikin konser tunggal di bulan Mei mendatang.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by MALIQ & D’Essentials (@maliqmusic)

Drumer Twentyfirst Night, Aryo merupakan sosok yang menjadi penyambung antara Lale dan MALIQ. Pada saat itu, album Twentyfirst Night tengah digarap oleh Widi Puradiredja.

Gue ketemu sama Aryo di acara keluarga mantan gue. Dia nawarin main ke tempatnya MALIQ yang lagi cari gitaris. Merasa nothing to lose, gue pikir sekalian kenalan sama anak-anak MALIQ. Terus main ke kantor mereka,” kata Lale kepada Pophariini (11/01).

Selama satu bulan Lale secara intens main ke tempat MALIQ, tanpa membicarakan soal perekrutan gitaris. Sampai tiba-tiba, ia malah diajak latihan sama para personel MALIQ dan enggak lama dari momen itu Lale langsung ikut manggung.

Album mini Mata Hati Telinga menjadi rekaman pertama Lale bareng mereka. Lagu yang berjudul sama dengan album, “Mata Hati Telinga” menjadi karya yang dikerjakan bareng Widi dan personel lain.

“Widi tiba-tiba bilang, ‘Ini kayaknya kita butuh lagu lagi’, yang ibaratnya jangan dia yang mulai bikinnya. Akhirnya, gue coba kasih dengar lagu ‘Mata Hati Telinga’ tanpa lirik. Setelah itu kita langsung merangkai lirik dan kalau enggak salah seharian rekaman dan itu lagu pertama yang gue bikin untuk MALIQ,” ungkap Lale.

 

Tak terhitung berapa panggung yang menjadi tempat persinggahan gitarnya. Memaknai perjalanan itu sendiri, MALIQ dianggap band yang membuat Lale berkembang sangat luar biasa.

“20 tahun bukan waktu yang singkat. Rumah gue ini, MALIQ. Gue bisa bilang sempurna banget karena lagi-lagi untuk bisa mempertahankan sebuah rumah selama 20 tahun. Rumah saja bisa pindah-pindah. Tapi untuk bisa 20 tahun berdiri terus, tegap, dan maju terus sampai saat ini. Menurut gue itu luar biasa. Gue bisa bilang, gue cukup bangga dan beruntung ada di sini,” tutup Lale.

Banyak pintu terbuka yang menjadi pengalaman dan mengajarkannya lebih. Lale membentuk proyek bermusik bareng Ilman dan Nino pun diakui pintunya dari MALIQ. Di mana LIN bakal merilis single baru bareng Diskoria dan Bunga Citra Lestari akhir Januari ini, di hari yang berdekatan dengan perayaan ulang tahun mereka.

Mengenai target pribadi Lale sebagai musisi, ia berharap bisa terus membuat lagu bagus sampai terdengar anak cucunya nanti. Sambil menanti karya yang dihasilkan Lale, mari simak dulu intro lagu Indonesia yang menjadi pilihannya di bawah ini.


‘Bidadari Di Kesunyian’ – Ahmad Band

 

Ini adalah salah satu intro gitar paling cool yang pernah gue dengar. Gue selalu penasaran, gimana caranya mereka bisa bikin intro gitar se-cool ini untuk membuka lagu karena isiannya menurut gue, notasi line-nya dapet banget. Tanpa gue dengar keseluruhan lagu, gue sudah langsung suka. Ini lagu pasti bakal enak dan memang enak lagunya. Bisa dibilang ‘Bidadari Di Kesunyian’ adalah salah satu lagu ‘90-an yang tercipta sempurna gara-gara ada intro gitar itu.

 

‘Bila Kau Tak Disampingku’ – Sheila On 7

 

Begitu masuk intro gitarnya pasti akan ke-recall videoklip mereka yang pada saat itu mereka kayak lagi jalan-jalan. Menurut gue, selain karena mereka memang dari Jogja, cuma intro gitar lagu ini di memori gue kok kayak lekat banget dengan pasar Jogja ya. Setiap denger intro lagu ini ingin rasanya muter waktu ke zaman SMP, jalan bareng teman-teman. Lagunya sendiri memang enak banget, karena kita tau yang bikin Pak Eross. Bagi gue ‘Bila Kau Tak Disampingku’ adalah kendaraan instan gue untuk flashback, mengenang serunya berseragam putih biru.

 

Sesuatu yang Indah – Padi 

 

Intro gitarnya sangat menyayat hati. Ini gue enggak tau yang main, Mas Piyu atau Mas Ari. Tapi kayaknya Mas Piyu deh yang main. Line menyayat hatinya tuh gue bingung jelasinnya, kayak ada yang dipendam gitu rasanya. Line gitarnya pun juga nge-flow banget sama nyanyian Mas Fadly pada saat baru masuk vokal. Gue bisa bilang ini adalah salah satu intro gitar yang efektif untuk lagu tentang kegundahan hati. Ingat banget dulu zaman SMP pernah punya band bawain lagu-lagu Padi dan lagu ini adalah salah satunya.

 

‘Aku Disini Untukmu’ – Dewa 19

 

Semua orang pasti mengulik intro gitar lagu ini. Lagi-lagi, Mas Dhani sama Mas Andra sukses banget bikin intro yang memorable karena semua orang pasti mengulik. Kayanya nggak ada intro gitar yang progresi chord-nya kayak gini sih di lagu-lain. Cool banget. Titik, enggak ada celahnya. Progresi chord turun-turunnya itu hook banget. Kalau disuruh milih 10 lagu Dewa terenak, pasti ‘Aku Disini Untukmu’ akan masuk.

 

‘Posessif’ – NAIF 

 

Langsung kebayang, lagi-lagi videoklipnya. Kalau gue visual banget soalnya. Videoklip ada kipas angin. Satu lagu yang bikin Naif jadi populer banget pada saat itu, selain karena videoklipnya lumayan nyeleneh. Tapi lagunya enak banget, abis itu syahdunya dapet, suasananya, line-nya dari intro-nya menurut gue memang cocok banget. Enggak neko-neko tapi langsung ‘dapat’ pada saat lu pertama kali dengar lagu ini.


 

Penulis
Pohan
Suka kamu, ngopi, motret, ngetik, dan hari semakin tua bagi jiwa yang sepi.

Eksplor konten lain Pophariini

Farrel Hilal Gabung Sony Music Entertainment Indonesia

Menambah katalog perjalanan musiknya, Farrel Hilal kembali dengan single baru berjudul “Di Selatan Jakarta”. Perilisan ini menandai kerja samanya dengan label musik Sony Music Entertainment Indonesia.   Dalam meramu aransemen musik “Di Selatan Jakarta”, …

Lirik Lagu Rayakan Pemenang Morfem untuk Kemenangan Timnas

Teringat single Morfem “Rayakan Pemenang” dalam album mini SneakerFuzz yang rilis 10 tahun lalu. Kami memutuskan untuk membuat artikel lirik lagu ini bertepatan dengan momen kemenangan Tim Nasional (Timnas) Indonesia atas Korea Selatan di …