5 Lagu Indonesia Pilihan Henry Foundation
Jika membicarakan musik indie awal 2000-an, nama Goodnight Electric mungkin jadi yang paling mencuat dari segi format. Pasalnya, band-band seangkatan mereka masih menggunakan alat musik konvensional, seperti gitar, bass, dan drum. Sementara GE sudah tampil dengan full synthesizer.
Saat ditemui Pophariini beberapa waktu lalu di bilangan Blok M, Jakarta Selatan. Pentolan dari Goodnight Electric, Henry Foundation mengungkapkan, bahwa awalnya ia tak berniat untuk membuat format semacam itu untuk Goodnight Electric.
“Gue anaknya gak (musik) elektronik banget. Waktu itu bikin Goodnight Electric karena pengin ngeband, tapi gak ada temen aja,” ungkap Henry yang akrab disapa Betmen tersebut.
Bermula dari ‘trio synthesizer’ bersama Oomleo dan Bondi Goodboy, kini Goodnight Electric berevolusi dengan tambahan personel, Andi Hans pada gitar, Priscilla Jamail pada vokal latar, dan Vincent Rompies pada bass dalam memainkan instrumen yang lebih organik.
Setelah merilis album Misteria beserta sejumlah single di sepanjang tahun 2020 hingga 2022, Betmen mengungkapkan, bahwa band pimpinannya itu sedang dalam proses pengerjaan album terbaru.
Sembari menunggu kabar lanjutan tentang peluncuran album mendatang GE. Mari simak 5 lagu Indonesia pilihan Henry ‘Betmen’ Foundation di bawah ini:
Fidelitas Cinta – Harlan Boer
Ini lagunya tentang kerinduan dia (Harlan) ketika pandemi, karena istrinya tuh lagi di Belanda, lagi sekolah. Jadi, harapan dia ketika pandemi, gak bisa ngapa-ngapain, istrinya lagi di luar (negeri), anaknya lagi sekolah di luar Jakarta juga, dan menurut gue lagunya bagus banget sih, walaupun direkam secara lo-fi. Salah satu lagu favorit gue.
Adegan Ranjang 1981 (love) 1982 – Sajama Cut
Liriknya gue suka. Dan kemudian gue dengar ada versi dari The Sugar Spun sama versinya Ade Paloh. Dua versi itu juga sama gilanya sih menurut gue, keren lah. Originalnya keren, cover version-nya juga keren.
Ride – Pullo
Gue liat mereka (Pullo) main musik post-punk ala Joy Division gitu dan lagu “Ride” menurut gue keren banget sih. Gue gak tau rilis tahun berapa, tapi gue suka banget sama lagu ini.
Crazy World of Mad Scientist – Beta Daemon
Crazy sih lagunya. Lagi-lagi post-punk lah, era-eranya DEVO, new wave. Masuk sih di gue. Rekamannya juga terdengar lo-fi dan effortless banget gitu. Jadi kayak, jujur lah, musiknya jujur.
Undone – Seaside
Dari album Undone juga, ini track terakhir lah kalau di album. The best sih kalau menurut gue. Ini mungkin landmark-nya Seaside, selain “Giggle and Blush”. Tapi, “Undone” lebih gelap buat gue. Kegelapan Seaside ada di lagu “Undone”.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Armand Maulana – Sarwa Renjana (EP)
Dengan EP berdosis pop dan unsur catchy sekuat ini, saya jadi berpikir, mungkinkah Armand Maulana berpotensi menjadi the next king of pop Indonesia?
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …