5 Lagu Pop Indonesia Pilihan Eben Burgerkill

Sep 24, 2018

Eben yang bernama asli Aries Tanto adalah pendiri dan gitaris metal asal Bandung, Burgerkill. Ia juga satu-satunya personil awal Burgerkill yang masih bertahan. Burgerkill sendiri terbentuk di Bandung dari tahun 1995. Dan kini di umur 23 tahun telah melalanglang buana di berbagai panggung. Dari panggung kecil maupun besar di Indonesia, hingga panggung besar berskala internasional macam Soundwave, Big Day Out di Australia, Bloodstock Festival di Inggris, Wacken Open Air di Jerman dan yang terdekat akan menyambangi Eropa untuk tur Eropa pertama mereka.

Saat ini Burgerkill tengah memporomosikan album yang baru mereka yang baru rilis Agustus tahun ini, Adamantine. Juga tengah mempersiapkan diri untuk menjalankan tur besar Eropa pertama mereka di Oktober mendantang yang dimulai di Paris dan akan mengunjungi Mons, Belgia; Hamburg, Jerman; Groningen, Amsterdam dan Roterdam di Belanda

Simak obrolan Eben dengan Pop Hari Ini tentang 5 lagu Pop Indonesia pilihannya:



Iwan Fals – “Belum Ada Judul”

Salah satu lagu Iwan Fals yang pertama dipelajari kord gitarnya karena lagunya nempel banget di kepala. Lagu ini juga sederhana, liriknya kena dan dalam. Terus juga hanya  gitar akustik aja. Liriknya juga sangat saya suka. Tentang kondisi seseorang yang keadaannya lagi terpuruk, tapi tetap berusaha bisa survive dengan apa yang dia punya. Saya kenal Iwan Fals dari ayah saya. Dia penggemar berat Iwan dan juga Rhoma Irama.

 

Godbless – “Kehidupan”

Ini lagu penyemangat kalau lagi jatuh. Lagu ini selalu bisa kasih reminder atau suntikan untuk jangan menyerah pada kehidupan. Kerasa banget untuk saya, yang dulu berjuang untuk hidup di musik yang notabene ngga di suport orang tua, dan dulu hidup merantau sendirian di Bandung. Dan lagu ini juga dibawakan oleh legenda hidup: Godbless. Kurang apa lagi?

 

Fariz R.M. – “Barcelona”

Saya memang pendengar musik new wave. Dan lagu ini bagi saya jadi representatif new wave-nya Indonesia. Saya suka semuanya tentang lagu ini. Aransemennya, lagunya, beat-nya, juga penggunaan synth-nya. Dan yang paling gila penggunaan lirik berbahasa Spanyol di lagunya. Buat saya bernyali banget pada era itu bikin single dengan memasukan lirik Spanyol. Yang mana ngga mungkin dihafal liriknya sama orang Indonesia. Lagu ini juga cerdas. Reff-nya kerasa banget dikuatin, tapi di verse nya dia masukin lirik bahasa asing yang ngga mungkin dinyanyikan di singalong kan bersama. Tapi ternyata tetap bisa menjadi hits besar.

 

Kla Project – “Tentang Kita”

Ini contoh lagu pop Indonesia yang saya suka. Saya selalu suka semua lagu Kla Project. Kalau untuk lagu “Tentang Kita”, pertama kali dengar lagu itu waktu masih kecil. Dulu saya ngga terlalu suka band bervokal perempuan, terutama di musik Indonesia pada saat itu. Tapi saat dengar Kla Project formasi awal ini saya langsung jatuh cinta. Ada new wave-nya, ada Spandue Ballet-nya. Ngga tau kenapa kalau dengerin lagu yang punya ciri khas kuat saya selalu bisa langsung suka. Beda sama  lagu-lagu yang easy listening tapi mudah terlupakan.

 

Mus Mudjiono – “Arti Kehidupan”

Saya adalah salah satu fans Mus Mudjiono. Bisa dibilang saya mendengarkan jazz gara-gara dia. Dulunya sempet tidak mau. Tapi pas denger “Arti Kehidupan” saya baru ngeh kalau jazz bisa dieksplor ke area musik pop. Karena dulu saya pikir jazz itu pasti totok. Selain itu yang saya suka dari dia juga adalah karena memakai gitar Gibson dan tone gitarnya khas. Lagunya juga bagus. Biasanya suka saya nyanyikan sendirian malam-malam untuk menghibur diri.

__

Foto: Anggra Bagja

____

Penulis
Anto Arief
Suka membaca tentang musik dan subkultur anak muda. Pernah bermain gitar untuk Tulus nyaris sewindu, pernah juga bernyanyi/bermain gitar untuk 70sOC.

Eksplor konten lain Pophariini

Bank Teruskan Perjalanan dengan Single Fana

Setelah tampil perdana di Joyland Bali beberapa waktu lalu, Bank resmi mengumumkan perilisan single perdana dalam tajuk “Fana” yang dijadwalkan beredar hari Jumat (29/03).   View this post on Instagram   A post shared …

Band Rock Depok, Sand Flowers Tandai Kemunculan dengan Blasphemy

Setelah hiatus lama, Sand Flowers dengan formasi Ilyas (gitar), Boen Haw (gitar), Bryan (vokal), Fazzra (bas), dan Aliefand (drum) kembali menunjukan keseriusan mereka di belantika musik Indonesia.  Memilih rock sebagai induk genre, Sand Flowers …