5 Pertanyaan: Saleh “Ale” Husein, Artistic Director Synchronize Fest 2022
Synchronize Fest 2022 telah seminggu berlalu, selain berbagai pengisi acara, dan kejutan-kejutan yang sukses tentu kita tidak bisa melupakan faktor visual dan artistik yang berperan besar di festival ini. Simak obrolan singkat Pophariini dengan Saleh “Ale” Husein. Seniman visual, personil Ruangrupa, gitaris White Shoes & The Couples Company serta gitaris/vokalis untuk The Adams yang menjabat artistic director alias kepala divisi visual dan desain yang bertanggung jawab atas hal ini.
Gimana proses menemukan visual Synchronize Lokal Lebih Vokal?
Dari 2018 gue ngerjain Synchronize bareng Astri Purnamasari dari studio Cipsi. Dan taun ini mereka yang mengerjakan. Terus gue ngasih referensi beberapa ilustrator dari luar Jakarta. Kaya yang udah-udah kami selalu ngasih kesempatan ke ilustrator/desainer di kota lain. Di 2019 kami memilih Fachturofi dari Semarang, Erin Dwia dari Jogja, Agugn dari Bandung sekarang dari Kalimantan Selatan, Rakhmat Jaka.
Gue milih ilustrator yang emang suka mengeksplor hal-hal elemen-elemen yang Indonesia banget. Dan itu ada di Rachmat Jaka. Dari kaleng krupuk, truk dengan grafis khasnya di tengah-tengah situ. Yang pasti pemilihan juga atas dasar konsistensi berkarya sama style gaya visualnya.
Ada tantangan/kesulitan yang berarti dalam prosesnya?
Yang lumayan itu media sosial. Karena banyak banget info yang harus dibagi, yang harus dibuat perhari, yang harus di share ke musisi-musisi yang akan tampil. Tapi endurance-nya anak-anak studio Cipsi ini oke banget. Mereka bisa mengaplikasikan aset-aset visual Rakhmat Jaka dengan bagus ke set lokasi sampe merchandise.
Ada musik, buku, film lainnya yang didengarkan/jadi referensi pengerjaan visualnya
Musik Indonesia, band-band lokal yang akan main di Synchronize itu pasti. Buku Sonic Youth yang gue pinjem dari Astri, terus film 80an di Netflix model Stranger Things lah. Ini ga jadi direct reference gue sih, secara tidak langsung iya.
Ada respon paling seru/menarik dari visual Lokal Lebih Vokal?
Umumnya muji sih ya. Tapi yang paling menarik buat gue adalah gimana pengunjung respect sama karya visual yang dibuat tim Synchronize Fest. Karena gue pengen ada interaksi antara apa yang dibuat dengan si penonton, makanya beberapa properti dibuat untuk berinteraksi.
Kaya di hari pertama, tim Rapot Reza Candika juga sempet naik-naik ke atas truk yang digambar. Juga si kaleng krupuk raksasa tempat DJ booth dan photo booth contohnya. Gue sempet khawatir si kaleng kerupuk raksasa itu bakal rusak, atau gimana gitu. Karena kan di tengah banget, dan suasananya party nih. Tapi ternyata engga tuh. Bangga gue sama penontonnya.
Artikel Terkait
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
for Revenge Beri Nuansa Emo 2000-an di Single Baru Semula
Setelah menghadirkan single “Sadrah” dan “Penyangkalan”, for Revenge kembali dengan single baru “Semula” hari Kamis (10/10). Single ini merupakan kelanjutan dari cerita yang ditawarkan 2 karya sebelumnya. “Single terbaru for Revenge ini …
Lyodra Menulis Beberapa Lagu di Album Terbaru Melangkah
Setelah merilis album perdana yang mengambil judul dari namanya sendiri tahun 2021 lalu, kini Lyodra melanjutkan perjalanan dengan album kedua dalam tajuk Melangkah hari Kamis (10/10). Dari 8 lagu yang masuk ke daftar, …