5 Pertanyaan Sherina dan Derby: Yang Terbaik untuk Petualangan Sherina 2

Oct 4, 2023

Berjarak 23 tahun dari perilisan pertamanya, film Petualangan Sherina 2 akhirnya sudah bisa disaksikan di bioskop mulai hari Kamis (28/09).

Menyambut penayangan sang film, album mini bertajuk Petualangan Sherina 2 (Original Motion Picture Soundtrack) diluncurkan lebih dulu oleh Trinity Optima Production sebagai naungan.

Album menghadirkan total 6 lagu seperti “Nostalgia Bersama”, “Sayu”, “Hadiah Istimewa”, “Mengenang Bintang”, “Terlalu Gegabah”, dan “Lihatlah Lebih Dekat”.

 

Selain menampilkan Sherina Munaf dan Derby Romero yang memang tokoh utama di film, album turut melibatkan sejumlah penyanyi solo antara lain Isyana Sarasvati, Chandra Satria, dan Yura Yunita.

Dalam rangka peluncuran album, Trinity Optima Production sempat mengadakan sesi dengar di ASHTA District 8, Jakarta Selatan (21/09). Hadir Riri Riza sebagai sutradara, Mira Lesmana sebagai produser, serta Sherina dan Derby sebagai pemeran utama film.

Tak hanya menjadi pemeran, ternyata Sherina ikut andil dalam pengembangan naskah dan music director untuk sequel film yang sudah membesarkan namanya tersebut. Ia mengaku banyak mengambil warna dan nuansa musik dari yang pertama untuk diadaptasi ke Petualangan Sherina 2.

“Apa yang sudah dikaryakan oleh Om Elfa Secioria dan Tante Mira, itu adalah sesuatu yang menjadi nyawa dan harus bisa menjadi benang merah untuk soundtrack sequel-nya,” kata Sherina dalam perhelatan sesi dengar.

Satu hari setelah film tayang di bioskop, album mini Petualangan Sherina 2 pun hadir versi deluxe-nya dengan menambahkan 2 lagu berjudul “Menikmati Hariku” dan “Hari Kita Berdua” di daftar

Berbicara tentang film satu ini, tentu bukan hanya memunculkan nostalgia bagi penonton namun juga Sherina dan Derby. Saat menemui mereka, Pophariini mengajukan 5 pertanyaan seputar penggarapan dan soundtrack Petualangan Sherina 2.

Simak langsung di bawah ini.

__

Jelaskan kesan kalian bisa bekerja sama dengan dua sosok di balik film ini, Riri Riza sebagai sutradara dan Mira Lesmana sebagai produser!

Sherina: Jadi memang Tante Mira dan Om Riri juga terlibat dalam penulisan naskah. Kami bikin grup message untuk update apapun yang lagi dikerjakan. Setiap ada perkembangan naskah, maka akan ada perkembangan musik juga. Kemudian yang aku lakukan adalah, kalau misalnya aku ada inspirasi, apakah dari lirik yang dikasih oleh Tante Mira. Kadang dari pengadeganan yang ada di naskah, belum ada liriknya, atau misalkan apapun yang ada di kepala aku yang mungkin belum tergambar juga di naskah. Pokoknya apapun itu pencetus idenya, langsung kami sampaikan lewat grup itu. Jadi lagunya misalkan masih berbentuk voice note, belum lengkap, hanya sedikit chord piano dan lirik yang aku kirim lewat chat. Itu langsung aku share supaya bisa langsung semuanya dalam satu halaman untuk ngebayangin kira-kira apakah ini direction yang kami mau atau gak. Seru banget gitu bekerja dengan Tante Mira dan Om Riri yang obviously sudah pernah mengerjakan musikal sebelumnya. Aku merasa banyak belajar juga dalam interaksi dan proses kolaboratif ini.

 

Menurut kalian apa sih yang sangat bermakna dari film Petualangan Sherina dan Original Soundtrack-nya?

Sherina: Mungkin kalau sebagai music director itu adalah kembali lagi untuk menerka-nerka kira-kira Sherina dan Sadam itu 23 tahun kemudian seperti apa. Karena untuk menulis lirik dengan effort yang bersama-sama ya, kami harus bisa mengerti state of mind mereka seperti apa di setiap adegan. Dan itu sangat membantu aku ketika harus mulai pakai topi aktor. Dari music director, pakai topi aktor, proses reading, dan juga rekaman. Karena ketika kami rekaman, kami rekaman sebagai Sherina dan Sadam, bukan Sherina dan Derby. Proses akting itu sudah dimulai semenjak kami masuk dapur rekaman, bahkan sebelum kami on camera. Karena suara itu juga menentukan bagaimana emosi Sherina dan Sadam ketika nanti pada akhirnya kami shooting. Jadi mungkin itu kali ya, kalau dari sudut pandang pemain adalah, kami udah punya early start untuk mengerti kira-kira dalam titik-titik tertentu dalam film ini, yaitu yang diisi oleh lagu, Sherina dan Sadam itu merasakan apa. Dan ketika kami shooting dan reading, kami ada sedikit guideline dari situ. Itu membantu banget.

Derby: Iya sama. Setuju gue.

 

Apakah kalian sempat menemukan kesulitan untuk beradaptasi saat menggarap OST ini bersama?

Sherina: Gak sih. Menurut aku menyenangkan sekali karena dari alur komunikasi kami udah gak ada basa-basi gitu. Kami temenan udah lama juga dan kami berdua mempunyai passion yang sama dalam bidang kreatif dan storytelling, in this case film. Jadi kami berdua mempunyai motivasi untuk memberikan yang terbaik, dan itu yang dibutuhkan sih. Mungkin versi awalnya bisa beda-beda, tapi pada akhirnya kan didiskusikan. Dan kemudian ya udah, akhirnya kami memberikan yang terbaik. 

Derby: Dan prosesnya sangat menyenangkan.

 

Harapan kalian setelah orang-orang mendengarkan lagu-lagu di OST Petualangan Sherina 2?

Sherina: Harapannya adalah satu, jadi makin excited untuk nonton filmnya. Kedua, mungkin menebak-nebak sedikit, “Ini tentang apa sih?” dengan lagu-lagu yang udah ada. Ketiga, mulai bisa hafalin lirik-liriknya. Jadi, nanti pas nonton filmnya bisa komat-kamit. Keempat adalah excited untuk 2 lagu di Deluxe Version.

Derby: Kebetulan sama banget. Karena sebenarnya diambil barusan ya jawabannya [tertawa]. Harapannya, dari album yang rilis hari ini, semua makin penasaran dan semakin pengin cepat-cepat untuk nonton karena kan akhirnya jadi bisa mulai menebak-nebak ke arah mana sih nih Sadam dan Sherina.

 

Jika bisa memberikan masukan terhadap industri film Indonesia. Apa kira-kira harapannya?

Sherina: Yuk bikin film-film musikal lebih banyak lagi karena musikal itu adalah genre yang sangat menyenangkan. Perkawinan antara dunia musik dengan film, dan ini mempunyai possibility yang sangat banyak, ekspresi yang sangat beragam. So, I want more musical films. Apapun itu, bisa musical comedy, musical horror, apapun. Tapi unsur musiknya bisa agak menjadi main player juga.

Derby: Sama gue juga itu harapannya, karena musical sangat-sangat jarang di Indonesia, dan gue berharap industri (film) kita juga semakin besar dan genre-genrenya juga semakin beragam dan mulai banyak generasi-generasi muda yang ikutan nyemplung.

Sherina: Dan memberikan fresh ideas mereka, dan terjadi regenerasi yang lebih banyak lagi.

Penulis
Gerald Manuel
Hobi musik, hobi nulis, tapi tetap melankolis.

Eksplor konten lain Pophariini

Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota

Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …

CARAKA Suarakan Berbagai Emosi di Album Terbaru NALURI

Unit pop asal Tegal, CARAKA resmi luncurkan album bertajuk NALURI (15/12). Melalui sesi wawancara yang berlangsung pada Senin (16/12), CARAKA membagikan perjalanan band dan hal yang melatarbelakangi rilisan terbarunya.     CARAKA merupakan band …