6 Band Indonesia yang Tetap Eksis dengan Tiga Personil
Mempertahankan eksistensi sebuah band memang gampang-gampang susah. Tidak sedikit dari band yang gugur karena bensinnya habis di tengah jalan.
Dari sekian banyak, masalah klasiknya adalah keutuhan personil. Banyak band Indonesia yang bubar karena personilnya sudah rontok di sana sini. Memang beberapa ada yang selamat dengan pola gonta-ganti personil, namun tidak sedikit juga yang enggan karena masalah idealis.
Bahkan ada di antara mereka yang sukses mempertahankan eksistensinya dengan sisa personil yang ada. Yang menariknya, semacam ada pola tertentu di musik bahwa paling sedikitnya, band akan tetap eksis (jika itu sebuah band, bukan duo atau proyek solo) dengan tiga personel.
Pertanyaannya adalah, kenapa tiga? Adakah unsur magis dari angka tiga sendiri? Sumber menyebutkan bahwa di balik angka 3 itu tersembunyi suatu kekuatan, kestabilan, dan dapat menempatkan posisi sentral yang pas untuk menopang sesuatu yang lebih berat dan situasi yang tidak stabil di atasnya.
Terlepas benar atau tidak, kita melihat banyak 3 piece band Indonesia yang sudah terkenal. Di Indonesia saja ada nama-nama seperti Superman Is Dead, Endank Soekamti, dll masih berkibar dengan 3 personel.
Berkenaan dengan ini, saya mencatat setidaknya ada 6 band Indonesia yang masih tetap eksis bertahan meskipun dengan seminim-minimnya 3 personel. Simak bersama yuk.
Sheila on 7
Mereka pernah menjadi kuintet sebelum akhirnya menjadi kuartet. Hari ini, band asal Jogja ini berjalan dengan tiga personil ketika Brian, drummer mereka undur belum lama ini. Belakangan, Bounty Ramdhan muncul sebagai additonal drummer, namun belum jelas apakah nanti ia akan naik pangkat sebagai anggota resmi. Untuk sementara Sheila tetap jalan dengan 3 personil.
Pure Saturday
Sama seperti Sheila on 7, formasi klasik Pure Saturday adalah Suar, Udi, Adi, Arief dan Ade. Formasi lima personil ini berhasil menelurkan dua album klasik, s/t dan Utopia. Di tengah jalan, Suar hengkang dan Iyo, eks manajer mereka, diangkat menjadi vokalis melahirkan album Elora dan Grey. Di tengah jalan, Udi dan Adi pun hengkang, sehingga hari ini mereka menyisakan Iyo, Ade dan Arief sebagai personil tetap.
Sore
Sore adalah lima orang musisi: Ade, Awan, Bembi, Mondo dan Echa. Formasi ini menelurkan Centralismo. Di tengah jalan, mereka menambahkan Dono sebagai personil keenam melahirkan Ports of Lima. Setelah itu satu per satu gugur sampai Reza yang terakhir, hingga saat ini mereka menyisakan 3 personil
Fleur!
Band yang sebelumnya bernama Flower Girl ini adalah kuartet yang isinya adalah musisi perempuan yang memainkan musik Dara Puspita, formasi berempat ini masih diteruskan meskipun sudah ganti nama menjadi Fleur! namun di tengah jalan, gitaris mereka Rika harus undur sehingga hari ini Fleur! menyisakan trio yang berjalan maksimal!
Monkey To Millionaire dari dulu sebetulnya trio yang digawangi Wisnu, Aghan dan Emir, namun di tengah jalan Emir pun undur sehingga mereka sempayt jalan dengan 2 personil dan melahirkan album Inertia, Tanpa Koma dan Bipolar. Di single terbarunya ini, “The Golden Sounds” yang rilis Juli ini, mereka oficial menambahkan Ravel sebagai drummer baru mereka sehingga mereka kembai ke formasi awal mereka.
Bangkutaman
Tak bedanya dengan Monkey To Millionaire, bangkutaman pun dikenal dengan 3 personilnya setelah album Ode Buat Kota meledak. Pasca itu, di tengah jalan mereka sempat gonta-ganti personil dengan formasi berempatm terutama di album Rileks (2016). Sampai akhirnya bangkutaman tetap bertahan dengan tiga personil tetapnya.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Wawancara Eksklusif Kossy Ng dan Dimas Ario Spotify: Edukasi Stream dan Musik Berbayar Masih Jadi Tantangan Besar
Saat menentukan apa saja yang ingin diangkat untuk KaleidosPOP 2024, tim redaksi Pophariini langsung berpikir soal keberadaan platform streaming musik yang menjadi salah satu tolok ukur kesuksesan perjalanan band dan musisi di era ini. …
We Are Neurotic Mempersembahkan Album Mini Terbaru Asian Palms
Trio disco dan jazz asal Jakarta, We Are Neurotic menutup tahun 2024 lewat perilisan album mini terbaru yang diberi nama Asian Palms (13/12) bersama C3DO Recordings sebagai label naungan. Album Asian Palms …