Satu Hari di Firenze
Jika di edisi Kemana Hari Ini yang lalu, saya mengajak kamu untuk berkeliling di tiga museum di Paris, kali ini saya akan mengajak kamu untuk berjalan-jalan ke Firenze atau Florence, ibukota Tuscany, Italia. Tentunya kota ini tidak sepopuler dan sebesar Milan atau Roma, ataupun mungkin terlewat dari destinasi turis seperti Venesia, tetapi ada sesuatu tentang Firenze yang harus menjadi salah satu pemberhentian utama. Kotanya kecil, dengan jalanan yang sempit dan berliku, terasa seperti sebuah museum luar ruangan, dimana kamu bisa mengelilingi kota dengan sepenuhnya berjalan kaki.
Rencana perjalanan kamu di Firenze tentunya tidak jauh dari monumen, arsitektur dan seni Reannaisance. Kota yang menjadi UNESCO World Heritage Site sejak tahun 1982 ini, memiliki beragam galeri dan museum yang selalu menjadi serbuan para wisatawan, sebut saja Galeri Uffizi, Palazo Vecchio, atau The Accademia yang merupakan rumah dari masterpice Michaelangelo, David. Kamu akan dibuat terkesima dengan arsitektur Katedral Firenze, The Duomo, dimana jika kamu cukup tenaga untuk menaiki tangganya, kamu bisa melihat pemandangan kota, ataupun gereja Santa Maria del Fiore yang lokasinya dekat dengan stasiun Kereta. Jangan lupa juga untuk berjalan ke jembatan Ponte Vecchio di sungai Arno umtuk melihat matahari terbenam.
Banyak sekali yang bisa kamu lakukan dalam satu hari di Firenze, selain tempat-tempat diatas, nikmati beberapa tempat yang mungkin belum terlalu populer tetapi terlalu sayang untuk dilewatkan:
- Museo Salvatore Ferragamo
Firenze juga merupakan kota yang penting untuk fesyen di Italia, tempat kelahiran luxury barnd seperti Emilio Pucci, Gucci, Salvatore Ferragamo, dan Roberto Cavalli. Museo ini terletak di ruang bawah tanah toko Salvatore Ferragamo, jangan lupa mampir jika kamu pecinta sepatu dan fesyen. Sekitar 1,5 km dari tempat ini kamu juga bisa mampir ke Gucci Museo yang menampilkan cerita sejarah Gucci dan ikon-ikonnya.
- Officina Profumo Farmaceutica di Santa Maria Novella
Salah satu toko farmasi dan kosmetik tertua di dunia ini memulai dengan membuat obat-obat herbal di abad ke 13 dan masih menggunakan resepnya untuk membuat parfum-parfum ‘hari ini’.
- Makan siang yang besar (atau makan malam)
Belum lengkap perjalanan kamu jika belum makan mencicipi santapan klasik Tuscany. Jika kamu ingin merasakan suasana klasik bak keluarga Italia. Il Latini atau Buca Mario bisa menjadi pilihan, atau jika kamu ingin suasana lokal (yang hampir selalu penuh), coba mampir ke Trattoria dei 13 Gobbi. Jangan lupa mencoba steak Florentine, rigatoni, gnocchi, dan pilihan makanan pencuci mulutnya.
Teks. Aisyah Iskandar
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana
Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu. View this post on Instagram …