5 Vokalis Band Di Bawah Radar Kita Semua
Dibandingkan penyanyi solo, sosok vokalis dalam band seringkali penuh pemakluman. Terlebih karena vokalis dalam band harus dinikmati sebagai satu kesatuan dengan band-nya. Berbeda dengan sosok penyanyi yang memang harus diwajibkan stand-out, bisa bernyanyi sendiri, tidak tergantung band-nya dan bisa membawakan lagu hampir genre hampir apapun.
Meskipun begitu vokalis tetap unsur penting di dalam band. Ada beberapa contoh vokalis band yang sangat berkarakter seperti Kaka “Slank”, David “Naif”, Rekti “The SIGIT”, hingga Cholil “Efek Rumah Kaca”. Selain nama yang tersebutkan barusan ada juga beberapa vokalis band lokal yang sangat menarik. Selain memiliki vokal kuat yang menjadi karakternya, mereka juga rajin membuat proyek musik. Ini adalah beberapa di antaranya. Bila ada yang terlewat silahkan tambahkan di kolom komentar di bawah.
Heru Wahyono (Shaggydog/Dubyouth/Barokka)
Vokalis yang satu ini tidak kenal batas. Bagaikan mahluk amfibi ia bisa bermusik live-band dengan grup band-nya Shaggydog, tapi juga bisa menciptakan musik elektronik dan manggung dengan ditemani oleh dj Metzdub saat manggung dengan Dubyouth. Ia bahkan juga punya proyek musik dangdut Pantura yang bernama Barokka. Dan di kesemua proyek musiknya itu ia lakukan semua; dari bernyanyi merdu sambil sesekali melakukan toasing ala Jamaika di Shaggydog dan ngerap bila saat tampil dengan Dubyouth. Jam terbangnya yang tinggi di Shaggydog juga menghasilkan kepiawain Heru bernyanyi lirik bahasa Indonesia dengan lagam musik RnB tradisonal dan musik Jamaika dengan suara bariton-nya khasnya yang tebal dan sedikit serak.
Jimi Multhazam (The Upstairs/Morfem/Be Quiet/Jimi Jazz)
Siapa yang tidak mengenal seniman/vokalis berbagai band ini ini. Selain banyak proyek musiknya, kekuatan Jimi adalah keunikan lirik lagunya. Kombinasi antara kejelian dalam menulis lirik, ditambah Jimi sudah sangat nyaman menemukan karakter bernyanyi yang bisa menyesuaikan diri di tiap-tiap bandnya yang berbeda adalah salah satu pelengkap kelebihan lainnyanya. Dari new wave, indie rock hingga trash metal. Selangkah lagi, jika punya band pop/folk, maka Jimi adalah bunglon!
Anda Perdana (Matajiwa)
Putra dari MC legendaris dan penyanyi Koes Hendratmo ini memulai karir musiknya menjadi gitaris band alternatif, Bunga di era 90an. Karir solonya dimulai ketika ia bernyanyi di lagu “Tentang Seseorang” yang jadi soundtrack film Ada Apa Dengan Cinta (2002). Ia juga pernah merilis album solo dashyat yang bertaburan musisi kelas berat sebagai pengiringnya di In Medio (2008). Paska album solonya, Anda kemudian membentuk grup duo, Matajiwa bersama drummer Reza Achman. Pernah punya pengalaman kerap tampil di café membawakan repertoar bluesy dan rock n roll era 70an menempanya menjadi penyanyi dengan vokal yang berkarakter dengan suaranya yang tebal dan rendah namun bisa meraung dan mencapai nada-nada tinggi.
Dadang (Dialog Dini Hari/Pohon Tua)
Siapa sangka gitaris band rock grunge Navicula ini bisa memiliki proyek folk balada bernama Dialog Dini Hari dengan visi konsep musik berbeda dengan band sebelumnya. Genre berbeda, dan didukung oleh suara merdu yang jadi tombak utamanya dengan band Dialog Dini Hari jadi kelebihan Dadang. Dengan vokal bariton merdunya ia dan bandnya telah merilis 2 album, Beranda Taman Hati (2009) dan Tentang Rumahku (2014), serta satu projek solo lagi dengan nama Pohon Tua yang menghasilkan album Kubu Carik (2017) tahun lalu.
Anindya “Dimas” Pramadhyana (St. Loco, So What)
Sempat membawakan berbagai jenis musik dari metal, rock hingga pop. Karir Dimas sebagai penyanyi berawal dari band Perfect Minors, lalu Amadeo, dan menggantikan vokalis lama Twenty First Night. Lalu Dimas bergabung dengan supergrup, Art of Tree dengan Rafi dkk sebagai vokalisnya. Lalu bergabung dengan band So What dan kini malah berlabuh sebagai vokalis St. Loco, menggantikan vokalis sebelumnya. Melihat runtutan band nya yang multi genre, dari pop, jazzy, rock, metal hingga soul, membuktikan kalau Dimas bisa bernyanyi jenis musik apapun.
____
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Armand Maulana – Sarwa Renjana (EP)
Dengan EP berdosis pop dan unsur catchy sekuat ini, saya jadi berpikir, mungkinkah Armand Maulana berpotensi menjadi the next king of pop Indonesia?
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …