Ketika Isyana Sarasvati dan Rara Sekar Melebur

Dec 19, 2018

Sesuatu yang hebat terjadi di penghujung tahun dan menjadi trending di Youtube. Penyanyi Isyana Sarasvati dan kakak kandungnya, Rara Sekar merilis single kolaborasi bertajuk “Luruh” pada Minggu (15/12/2018). Melalui akun Instagram pribadi keduanya, kakak beradik tersebut saling mengungkapkan kesannya bahwa akhirnya mereka berdua bisa merilis karya kolaborasi.

“Kembali berkolaborasi, kali ini bersama kaka saya sendiri @rarasekar, akhirnyaa! Menyatukan dua isi kepala kakak beradik yang sedang menjalankan fase hidupnya masing-masing dan melahirkan karya bersama ternyata bisa juga ya hihi, proses kreatifnya jauh terasa lebih santai dan mudah pastinya karena gak usah mandi dan ke studio untuk menggodok lagu ini,” ujar Isyana lewat akun instagramnya.

Rarasekar (@rarasekar)

Pengalaman yang sama juga dirasakan Rara Sekar. Musisi juga personel duo Bandaneira ini merasakan bahwa kolaborasi dengan sang adik ini jadi pengalaman yang luar biasa.

“Akhirnya terjadi juga. Kolaborasi yang sebenarnya biasa-biasa saja, sebagai kakak-adik yang les musik bareng sejak kecil, konser piano bareng di rumah guru, dan pastinya karaoke bareng dengerin kaset kesukaan di mobil (sampai disuruh diem sama orang tua hahaha). Namun kali ini jadi pengalaman yang luar biasa, karena di fase kehidupan yang berbeda, aku & @isyanasarasvati mencoba menggubah lagu bersama, menggabungkan beragam pemikiran, pengalaman dan perasaan kami dalam sebuah lagu: Luruh. Ternyata, bisa juga. Hasilnya lumayanlah, lumayan panjang,” ungkapnya.

Bersama Ananda Badudu, Rara Sekar dulu membentuk Bandaneira sebagai duo folk yang cukup disegani. Mereka menjalani 4 tahun bersama sebelum akhirnya bubar pada Desember 2016 karena Rara Sekar harus menjalani studinya di luar negri. Meski demikian Rara Sekar terus meneruskan musiknya di banyak proyek kolaborasi, salah satunya adalah dengan Daramuda project bersama Sandrayati Fay dan Danilla.

Dua album Berjalan Lebih Jauh (2013) dan Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti (2016) adalah karya-karya yang dikenang dari duo ini. Beberapa lagu yang populer di kalangan fans dan pecinta musik folk seperti “Sampai Jadi Debu”, “Hujan di Mimpi”, “Kisah Tanpa Cerita, “Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti” dan “Sebagai Kawan”.

Adapun lagu “Luruh” yang adalah hasil kolaborasi ini didedikasikan untuk scene titik terendah di film Milly Mamet yang akan segera tayang di bioskop 20 Desember 2018. Luruh bisa distream online di seluruh platform digital dan juga official account Youtube Isyana Sarasvati.

Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.

Eksplor konten lain Pophariini

Juicy Luicy – Nonfiksi

Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …

Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana

Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu.     View this post on Instagram …