Ikkubaru Terus Bicara Lewat Silent
Ikkubaru, salah satu unit city pop kebanggaan kota Kembang ini makin aktif di 2019. Meski hanya potongan single per single namun band ini sepertinya mengarah kepada album kedua yang dijanjikan rilis tahun ini. Mereka membukanya dengan single teranyarnya, “Silent”.
Para personilnya: Muhammad Iqbal (vokal, keyboard dan gitar), Rizki Firdausahlan (vokal dan gitar), Muhammad Fauzi Rahman (bas) dan Banon Gilang (drum) yakin bahwa mereka semakin yakin bahwa album kedua harus dilepas di tahun ini. Pasalnya, terhitung sudah dua bocoran lagu baru yang dilepasnya. Sebelum “Silent”, mereka duluan merilis “Let It Swing” di akhir tahun.
Dua single ini seakan juga menunjukkan sebuah tawaran akan pembaruan atau citra baru ikkubaru secara musikal. Nuansa city-pop yang biasanya melekat, perlahan mulai ditinggalkan, dan kini musik ikkubaru disinyalir lebih dipengaruhi oleh gaya bermusik para musikus-musikus yang disebut sophisti-pop oleh mereka, namun tentu saja ramuan khas ikkubaru ada di sana.
Tentu, perubahan macam ini bukan tanpa resiko, meski sebetulnya merupakan hal yang lumrah bagi setiap musisi. Tapi lebih dari pada itu, ikkubaru telah menemukan formula atau kuncian untuk tidak ditinggalkan oleh pendengar lamanya dan merebut telinga pendengar-pendengar baru.
“Kami rasa, benang merah karya-karya ikkubaru itu ada di melodi, bukan di sub genre-nya. Oleh karenanya kami berusaha memaksimalkan hal itu dalam proses penciptaan. Kami mengedepankan pembuatan melodi yang kuat dan khas tanpa harus khawatir akan dibawa kemana hasil akhir kemasan musikal-nya nanti,” kata Muhammad Iqbal.
Lagu “Silent” sendiri secara kontekstual dijelaskan Muhammad Iqbal selaku pencipta lagu, adalah gambaran cerita tentang orang yang merenung atau berkontemplasi. “Pointnya, semua hal yang dirasakan harus disyukuri dengan kejujuran pada diri sendiri, karena segalanya baik yang akan atau sedang dilalui harus dijalani dengan menyertakan lubuk hati paling dalam. Di mana hati berada, di situ “harta” tersimpan,” ujarnya.
Lebih jauh lagi, “Silent” sendiri adalah sebuah lagu yang terinspirasi oleh sebuah band bernama Prefab Sprout, salah satu band 80-an favorit mereka. Secara lirikal, lanjutnya lagu ini sangat terinspirasi oleh Paddy McAloon—seorang pentolan band asal Britania bernama Prefab Sprout. “
Dia dulunya dibesarkan di lingkungan gereja dan membuatnya menjadi spiritualis,” kata Iqbal seraya menyebut pengaruh Prefab Sprout sendiri kemudian menyelusup ke segi musikalitas “Silent”.
“Prefab Sprout memiliki ciri khas melodi yang unik, dan meleburkannya dengan ke-khas-an aransemen musik ikkubaru selama ini, tentu menjadikannya hal yang menarik. Menjadi hal yang wajar bila kemudian “Silent” di taburi oleh buayan suara synth (karakter sound ‘80-an) sebagai salah satu kunci utama lagu,” tukasnya.
Lagu ‘Silent” dapat didengar melalui layanan musik digital seperti Spotify, Apple Music, Joox dan Deezer, terhitung Jumat, 25 Januari 2019.
Sekadar informasi, Ikkubaru telah merilis album dan album mini, diantaranya; Hope You Smile [EP] (2013), Amusement Park [Album] (2014), Brighter [EP] (2015). Tak sabar menunggu album keduanya.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
100 Lagu Indonesia Terbaik 2024
Melanjutkan apa yang sudah berjalan di tahun-tahun sebelumnya, redaksi Pophariini kembali membuat daftar 100 lagu Indonesia yang menjadi perhatian di sepanjang 2024. Lagu-lagu berbagai genre ini kami kumpulkan berdasarkan preferensi pribadi dan tentu sambil …
Kaleidospop Musik Indonesia 2024 Versi Pophariini
Panggung musik dengan berbagai konsep pertunjukan, baik yang intim, festival besar, hingga konser tunggal masih bertebaran di tahun ini. Saking banyaknya pilihan, yang mana kedua tangan tak selalu bisa menggapai, terpaksa ada yang terlewatkan. …