#TolakRUUPermusikan Bergema Dari Berbagai Daerah Indonesia
Pantauan Pop Hari Ini per hari Sabtu, 9 Februari 2019 ini melalui akun media sosial Instagram dan tagar #tolakRUUPermusikan telah bergema dari berbagai daerah di Indonesia. Melalui berbagai diskusi-diskusi yang digelar secara mandiri, beberapa kota bahkan sudah menyuarakan suaranya untuk menolak Rancanangan Undang Undang Permusikan yang langsung menuai kontroversi sejak berita tersebut pertama kali sampai ke para musisi Indonesia pada tanggal 28 Januari melalui berita yang dilansir Tirto dan diramaikan oleh cuitan Arian 13 Seringai di jagat Twitter.
Dari pantauan tagar TolakRUUPermusikan di media sosial, sejumlah kota yang menyatakan dukungannya menolak RUU ini adalah Surabaya, Jogja, Malang, Cianjur, Bogor, Medan, Makassar, hingga Bali. Sementara itu berbagai diskusi yang mempertanyakan arah RUU ini pun secara kolektif bermunculan di berbagai kota lain seperti Bali, Padang, Bandung, Garut. Berbagai media baik nasional dan internasional juga turut memberitakan berita ini. Di antaranya Metro TV dan CNN.
Sementara itu petisi untuk menolak RUU Permusikan di di situs Change.org pun telah ditandangangai oleh lebih dari 250.000 orang dan kini menuju ke 300.000 tanda tangan. Dan Koalisi Nasional Tolak RUUP pun telah meluncurkan situs resminya https://tolakruupermusikan.com yang berfungsi sebagai pusat informasi resmi.
Selain itu setelah lebih dari 250 musisi bergabung di barisan awal menyatakan suaranya menolak, hingga kini dukungan dari seluruh praktisi musik dan musisi hingga di luar musik terus berdatangan baik itu dari arus samping maupun utama. Mereka yang turut menolak adalah Raisa, Ari Lasso, Humania, hingga aktor Iko Uwais, serta sutradara Joko Anwar dan budayawan Sujiwo Tejo
https://www.instagram.com/p/BthiZBahxyJ/
https://www.instagram.com/p/Btcmu-AHAk9/?utm_source=ig_web_copy_link
Di Surabaya sendiri lebih dari 150 orang menghadiri acara Diskusi Terbuka
Bedah RUU Permusikan dan Kajian Terhadap Kebebasan Berekspresi Untuk Musisi di Bober Cafe, Surabaya, Jumat, 8 Februari kemarin. Diskusi ini dihadiri berbagai macam musisi lintas genre, lintas usia, lintas industri, rekan-rekan media lokal, Dewan Kesenian Jawa Timur, praktisi hukum serta audience umum yang menaruh perhatian dengan isyu ini.
Diskusi yang berlangsung ser dan hangat ini akhirnya dengan sepakat menyatakan satu suara, TOLAK RUU PERMUSIKAN dan menghasilkan usulan/gagasan yang memperjuangkan #hakberkembang untuk seluruh musisi Indonesia.
____
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana
Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu. View this post on Instagram …