Kritak Kritik dalam Musik, Perlukah?
Semua orang yang mengaku dirinya jurnalis musik pasti pernah kegiatan mengkritik dalam aktivitas menulis sebuah karya musik. Bahkan, kritik tak terbatas hanya seputar karya musik saja. Acara musik juga tak luput dari kritik.
Dua puluh tahun lalu, mungkin anda akan mendapatkan saya pada jam kerja duduk diam di meja penuh dengan tumpukan cakram padat, album-album musisi Indonesia, menunggu untuk diulas. Tak jarang, beberapa album harus saya buang ke tong sampah karena tak layak untuk diulas. Belakangan, album-album yang saya buang adalah mereka yang menjadi jutawan musik di era RBT. Ironis.
Dulu, kritik terhadap karya musik hanya menjadi milik jurnalis sepenuhnya.
Hari ini, kritik terhadap musik tak hanya milik mereka yang kompeten di bidang jurnalisme musik. Fans atau awam yang kerap atau tidak mendengar karya musik pun sekarang juga ikut-ikutan mengkritik. Ditengarai, sosial media menjadi biang keladinya. Dulu sih boro-boro, kritik terhadap musik hanya bisa dilihat di ulasan album di sebuah media cetak. Sisanya mungkin sebagian di surat pembaca. Sisanya, ya dari mulut ke mulut.
Saya boleh dibilang adalah orang yang serba salah. Di satu sisi, saya musisi yang menulis karya yang tak luput dari kritik, namun saya juga adalah jurnalis musik yang kerap mengulas karya musik dan tak jarak menyisipkan kritik di sana sini.
Hari ini, kritik terhadap musik tak hanya milik mereka yang kompeten di bidang jurnalisme musik.
Hari ini, kritik dan kritikus sudah seperti angin. Sadar bahwa mereka ada dan berhembus, namun bisa dilupakan dengan kita terus bergerak.
Tak pernah dibayangkan sebelumnya ada sebuah video yang memperlihatkan musisi-musisi senior dari alm. Yockie Suryoprayogo dengan Guruh Soekarnoputra merespon rekaman-rekaman musisi Indonesia yang didengarkan mereka: Dipha Barus, Oscar Lolang dsb. Terlontar kritik-kritik pedas, meski ada juga pujian diantaranya. Kritik karya musik berlaku lintas musisi, lintas era.
Lantas, perlukah hari ini sebuah karya musik itu dikritik? Apakah fans dan musisi peduli dengan kritik? Siapakah kritikus musik? Beberapa pertanyaan seputar kritak-kritik di musik ini kerap mengusik pikiran saya.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana
Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu. View this post on Instagram …