Album yang Mengubah Hidup: Bam Mastro (Elephant Kind)

Jun 1, 2019

Beberapa hari yang lalu, Bam Mastro mengunggah foto B&W di akun pribadinya. Ia berpikir untuk menggarap karya musik yang baru setelah merilis I’m an Albino Polar Bear Living in Captivity and I Know Aliens Don’t Exist 2018 lalu. Penggemar seperti mendapat angin segar atas pernyataan ini.

Kami pun berharap hal yang sama. Meski album teranyar bandnya Elephant Kind, The Greatest Ever masih hangat di permukaan. Jika benar-benar menyimak perjalanan bermusiknya, mungkin kamu tak heran dengan pilihan album berikut ini:

Arcade Fire – Funeral

“Sebenarnya album yang mengubah hidup gw ada beberapa tapi dan gw dengerin sekitar 50-70 album dalam setahun tapi dari semua itu album ini cukup significant untuk perkembangan gw di musik. Album yang memberikan gw perspektif baru secara audio, gw jadi lebih mengerti tentang esensi berkarya dan bermusik. Karena gw dulu kuliah music technology/audio production. Gw jadi bisa mendalami bahwa loudness war itu bukan tentang besarnya volume suara. Tapi tentang finding balance in sound. Album ini juga menunjukkan bahwa musik bisa se- inovative itu dengan segala kesederhanaannya.”

Lagu yang paling disukai dari album Funeral adalah “Wake Up”. Ketika ditanya sekadar suka atau memang fans. Bams berpendapat bahwa Arcade Fire ‘the greatest band of our generation’.

“Gw ngikutin mereka dari awal dan menurut gw setelah mereka belom ada yang se- inovative itu.”

Bam Mastro. Foto: Nino Nirmolo

 

____

Penulis
Pohan
Suka kamu, ngopi, motret, ngetik, dan hari semakin tua bagi jiwa yang sepi.

Eksplor konten lain Pophariini

Selamat Jalan, Bunda Iffet Slank

Ibunda Bimbim Slank, Iffet Veceha binti Abdul Azis St Besar atau akrab disapa Bunda Iffet meninggal dunia hari Sabtu 26 April 2025 pukul 22.42 WIB. Pernyataan tersebut dibenarkan oleh keponakan Bimbim, Awa melalui aplikasi …

Terima Kasih, Ricky (oleh: Yudhistira Agato)

Saya sebetulnya enggak pernah dekat-dekat amat dengan Ricky. Mungkin baru beberapa tahun terakhir, semenjak dia bekerja untuk media Whiteboard Journal—yang kebetulan juga tempat beberapa teman mencari nafkah—kami lebih sering berinteraksi, entah di kantor ketika …