5 Footage Konser Band Indonesia Terkeren

Jun 23, 2019

Artikel ini saya dedikasikan untuk para archivist (sadis bahasanya) di luar sana yang memiliki tugas mulia untuk mengabadikan perjalanan musik Indonesia dalam seri footage atau potongan rekaman konser-konser.

Terimakasih sebelumnya untuk Youtube yang memberi ruang yang luas untuk kami menemukan harta-harta karun yang tak ternilai ini. Lewat seri-seri footage inilah, selain bisa bernostalgia kita bisa menganalisa banyak elemen dari sebuah konser di masa lalu. Dari mulai visual band, dekorasi panggung, soundsystem dan masih banyak lagi.

Inilah volume pertama dari 5 footage konser band Indonesia terkeren (menurut versi PHI). Simak baik-baik!


Padi – Ami Awards 2000
diunggah oleh: official RCTI

 

Yang membuat konser ini begitu menarik adalah bukan karena bermain di panggung yang megah juga acara yang mentereng seperti AMI. Di balik gebukan Yoyok yang keras serta suara merdu Fadly dan gitar Piyu yang tak terdengar jelas sepanjang pertunjukan, konser PADI ini memberikan saya informasi mengenai buruknya soundsystem di panggung AMI dari tahun ke tahun untuk format band.

 

Dewa – di Papillon
diunggah oleh: Deddy Arwan 7

 

Menarik melihat satu dari panggung-panggung awal Dewa 19. Di tahun inilah, selain beruntung melihat formasi awal band ini, erwin di bass dan wawan di drum), bentuk visual yang menarik serta, lagu-lagu yang mustahil dibawakan di panggung Dewa hari ini seperti “Rein”, salah satu lagu non-hit di debut album Dewa ini. Dilihat dari namanya, saya curiga mereka bermain di Papillon, salah satu diskotek tertua di Jogja.

 

The SIGIT – di BB’s
diunggah oleh: fckngby

 

Terlepas dari kecurigaan saya apakah si pengunggah tahu dimana letak BB’s Cafe berada, namun gig dari unit rock asal Bandung yang saat ini bermain di panggung-panggung besar di perhelatan festival bergengsi menunjukkan bahwa mereka tidak datang dari langit dan menjadi besar, ‘konser sempit’ ini menunjukkan bahwa mereka memang memulainya dari bawah.

 

Netral – Ancol 1997
diunggah oleh: Andy Irwin

 

Semangat band rock alternatif dalam memainkan musik cepat dan keras memang tak pernah kendor. Namun back in the days, netral adalah trio yang lebih berisik dan lebih liar dari sekarang. Beruntunglah mereka yang besar di sembilanpuluhan yang masih melihat gebukan Bimo dan raungan gitar alm. Miten. Adakah kalian pada saat itu?

 

Pure Saturday – di DjakartArtmosphere
diunggah oleh: puresaturdayofficial

https://www.youtube.com/watch?v=GMZOMzyqFxY

DjakartArtmosphere adalah salah satu dari acara musik dengan konsep keren yang pernah ada di Jakarta. Mempertemukan musisi lintas generasi dalam satu kolaborasi, sejauh ini belum ada tandingannya. Buat Pure Saturday, ini adalah serial panggung-panggung mereka yang tak terlupakan. Selain karena termasuk era-era awal membawakan materi-materi baru dari Grey, album terbaru mereka saat itu, kolaborasi dengan sang maestro Jockie Suryoprayogo sudah tak bisa diulangi lagi.

 

______

Penulis
David Silvianus
Mahasiswa tehnik nuklir; fans berat Big Star, Sayur Oyong dan Liem Swie King. Bercita-cita menulis buku tentang budi daya suplir

Eksplor konten lain Pophariini

Good Ol’ Dreams Hadirkan Album Perdana dengan Sampul Jepretan John Navid

Tiga bulan setelah perilisan single “Tentang Lagu”, Ivan Adiwiguna atau dikenal sebagai Good Ol’ Dreams sempat menuliskan tentang bagaimana perkembangan musik di kabupetan asalnya. Di akhir tulisan, pria yang akrab disapa Epeng ini mengatakan, …

Teza Sumendra Rilis Album Mini Midnight Notion

Setelah asyik melakukan kolaborasi dengan sejumlah musisi, Teza Sumendra akhirnya kembali menghadirkan single baru “Got Supplies” yang menjadi materi solo pertamanya di tahun ini. Tanpa menunggu lama, seminggu kemudian sang penyanyi langsung menghadirkan sebuah …