The Sounds Project Tebar Bintang di Depok

Nov 7, 2019

Penikmat konser tak kehabisan tontonan akhir pekan lalu di Jakarta. Salah satu pilihan yang menarik ada di Depok, The Sounds Project series pada 2 dan 3 November 2019. Acara yang berlangsung di Rooftop ITC Depok ini menghadirkan hanya dua panggung.

Hari pertamanya, Ardhito Pramono hadir sebagai pembuka. Sambil merekam video, Ardhito meminta penonton untuk mengucapkan selamat ulang tahun buat Mocca yang jatuh pada bulan November ini. Di panggung sebelahnya, Payung Teduh mengabarkan bahwa mereka tahun depan akan merilis album baru.

The Panturas bikin penonton bak cacing kepanasan. Tak masalah debu Rooftop ITC beterbangan ke sekujur tubuh begitu lagu dimainkan. Band rock asal Tangerang, The Cat Police menghibur lewat nomor “Sunny Day Is Over”, menggoyangkan badan hingga crowd surfing.

Malam harinya, giliran Pamungkas bikin histeris fansnya. “Ada yang pernah naksir sama yang sudah punya pacar?,” kata Pam mempresentasikan lagu “To The Bone”. Sehabis Pam, berturut-turut The SIGIT, Sisitipsi, Tipe-X, dan Elephant Kind bergantian memeriahkan panggung.

Waktu menunjukkan pukul 9 lewat. The Upstairs membawakan nomor “Frustasi” dari album Energy. “Hari apa hari ini fren? Gue selalu lupa hari apa karena di rumah saja,” kata Jimi Multhazam sebagai intermezzo sebelum “Dansa Akhir Pekan” berkumandang.

Efek Rumah Kaca selalu spesial. Mengenakan kaos Homicide, Cholil menggelontorkan lebih dari lima lagu antara lain “Putih”, “Pasar Bisa Diciptakan”, “Desember”, “Sebelah Mata”, “Di Udara”, serta “Cinta Melulu”. Di penghujung acara hari pertama, Club Dangdut Racun penutupnya.

Hari kedua The Sounds Project dimulai oleh Kunto Aji dan Danilla. Begitu Amigdala dan Skastra beraksi hujan turun tanpa ampun. Seorang teman berpendapat materi yang dimainkan Amigdala mirip sama band asal Islandia, Of Monsters and Men. Mereka mainkan “Tuhan Sebut Sia-sia” dan “Kukira Kau Rumah”.

Usai break, giliran Reality Club membawakan materi lama dan yang baru “2112” sebagai penutupnya. The Changcuters pun sodorkan “Racun Dunia”. Yang berbeda adalah Jason Ranti. Kali ini spesial tampil bersama Orkes Nunung CS. “Variasi Pink” pun meriah.

Selain datang menghibur, Fourtwnty menunjukkan keprihatinan terhadap mereka yang tidak bisa menikmati konser. “Itu masih aja main handphone! Yang main handphone kampungan yah?,” kata Ari Lesmana agar penonton fokus bersenang-senang dibanding asyik kasih makan media sosial.

The Sounds Project ditutup The Adams, Nidji, Ucupop ft. Babang Andika, dan Feel Koplo. Acara secara keseluruhan mengandalkan nama-nama yang tengah ‘naik daun’, maupun sekadar cerita dari masa lalu. Kita tunggu series lainnya atau kamu berharap nonton siapa di The Sounds Project Vol. 5?

Penulis
Pohan
Suka kamu, ngopi, motret, ngetik, dan hari semakin tua bagi jiwa yang sepi.

Eksplor konten lain Pophariini

Bogor – Surabaya PP: Catatan Perjalanan Swellow, The Jansen, Texpack, dan Rrag

Menghadiri undangan dari Moonswimmer kolektif Surabaya yang menghelat acara bertajuk “Asal Bunyi: Bogor Jatuh Di Surabaya” di Colors Pub, Gubeng, Surabaya.

Traffic Jam Asal Solo Mengawali Album Mini dengan Single Untuk Apa?

Tidak memiliki materi baru selama 3 tahun, Traffic Jam asal Solo kembali dengan single anyar berjudul “Untuk Apa?” hari Jumat (03/05). Band beranggotakan Anisa (vokal), Bintang (vokal, gitar), Billy (bas), Ernest (gitar), dan Rovega …