Album yang Mengubah Hidup: Pamungkas

Nov 17, 2019

Setelah melepas album kedua Flying Solo, lalu keliling lima kota dalam Flying Solo Tour, Pamungkas saat ini boleh menghela nafas, istirahat. Ya mungkin bukan istirahat sepenuhnya. Panggung-panggung sih tetap disambanginya dengan sukacita. Diintip dari instagramnya, sepertinya Pamungkas tengah menikmati waktu-waktu terbaiknya.

Membicarakan Pamungkas memang menyenangkan, keunikan musik dan kepribadiannya menjadi modal utama dirinya menyabet banyak fans di seluruh panggung yang dilawatnya. Musik menjadi topik perhatian kami saat mengobrol bersama sang musisi asal Jakarta ini.

Sampai-sampai kami tertarik untuk mengetahui apa album yang mengubah hidupnya. Mengapa The Beatles yang dipilihnya, atau spesifiknya album With The Beatles. Apa yang begitu menarik dari album ini sampai Pamungkas menobatkannya menjadi album yang mengubah hidupnya.

Mari kita simak bersama.

With The Beatles, album kedua The Beatles / dok. istimewa.

“The Beatles memberikan pandangan baru terhadap pop untuk gue. Pas gue dengerin early stuff The Beatles. Gue kayak wow. Ini toh awal mulanya sampe mereka bikin apa yang mereka pernah bikin, dan band-band ngikutin. Terang banget gue abis denger itu,” ungkapnya ketika ditanya alasan tentang The Beatles.

With the Beatles adalah album studio kedua oleh kelompok musik dari Inggris The Beatles. Album ini dirilis pada 22 November 1963, oleh Parlophone records, direkam selang empat bulan setelah rilis album debut the Beatles Please Please Me. With The Beales berisikan delapan lagu original Beatles yang dikarang Lennon–McCartney, juga “Don’t Bother Me”, komposisi pertama George Harrison dan enam lagu komposisi milik orang lain.

Pamungkas mengaku pertama kali mendengarkan album tersebut sekitar umur 11-12 tahun.

“Gue suka decision ketika mereka harus naro twist and child di belakang. Padahal menurut gue itu Side A material lagunya, tapi ditaronya di Side B,” akunya.

Layaknya musisi lain, kadang membutuhkan energi serta inspirasi. Pamungkas tak repot mencari penyemangat.

“Sampai sekarang kalo gue bingung, back to basic pasti dengerinnya mereka lagi.” tutupnya.

______

Penulis
Pohan
Suka kamu, ngopi, motret, ngetik, dan hari semakin tua bagi jiwa yang sepi.

Eksplor konten lain Pophariini

Momen 15 Tahun Berkarya, Jevin Julian Luncurkan Album i will, i’m sure

Jevin Julian terakhir merilis karya musik tujuh bulan yang lalu berupa album mini berjudul 20 50. Belum sampai setahun, produser, penyanyi sekaligus penulis lagu satu ini memutuskan kembali lagi dengan membawa album penuh terbaru …

Traffic Jam Asal Solo Mengawali Album Mini dengan Single Untuk Apa?

Tidak memiliki materi baru selama 3 tahun, Traffic Jam asal Solo kembali dengan single anyar berjudul “Untuk Apa?” hari Jumat (03/05). Band beranggotakan Anisa (vokal), Bintang (vokal, gitar), Billy (bas), Ernest (gitar), dan Rovega …