Album yang Mengubah Hidup: Remedy Waloni

Dec 2, 2019

Remedy Waloni sosok yang tenang di atas panggung. Saat ia bernyanyi sambil menggendong gitar, memejamkan mata dan menuturkan per bait lagu seakan penuh konsentrasi. Penonton selalu berhasil dibuat khusyuk oleh setiap penampilan The Trees and The Wild.

Dengan konsep panggung yang kerap minim cahaya, Remedy bersama keempat rekannya memiliki daya magis untuk sekedar dilihat apalagi didengarkan. Dalam sebuah wawancara, Remedy pernah mengatakan band yang ia kagumi adalah Radiohead.

Ternyata rasa kagum tidak sama dengan sebuah pilihan album yang mengubah hidupnya. Meski ada banyak album yang mengubah hidupnya, Remedy mengaku bahwa tiap masa memiliki referensi yang berbeda, dari mulai ABG sampai kuliah. Simak langsung ulasan Remedy soal album yang berhasil mengubah hidupnya.

Godspeed You! Black Emperor – Lift Your Skinny Fists Like Antennas to Heaven

Album Godspeed You! Black Emperor: Lift Your Skinny Fists Like Antennas to Heaven /
dok. turntablelab.com

Satu kata yang menjadi alasan Remedy memilih album ini adalah pesan yang terdapat di album.

“Walaupun pesannya nggak secara langsung. Tapi kita bisa ngerasain kayak kegundahan di album itu. Walaupun nggak secara gamblang gitu mereka ekspresiin. Itu lumayan menginspirasi baik dari sisi estetika, dari sisi musikalitas, dari sisi mood. Lumayan stand out buat gue.”

Godspeed, di mata seorang Remedy adalah band yang menginspirasi, dari soal pilihan-pilihan cara mengeksekusi musik, dan ia baru mendengarkan Lift Your Skinny Fists Like Antennas to Heaven setelah lima tahun dirilis.

“Gue dengerin waktu kuliah. Mungkin 2005-2007. Mereka kan vakum. Balik lagi di album yang Allelujah! Don’t Bend! Ascend!. Itu yang lebih next level lagi. Itu gue makin mengapresiasi Lift Your Skinny Fists Like Antennas to Heaven.”

Hal yang cukup berkesan dari album ini, menurut Remedy perihal mengekspresikan kegundahan.

Godspeed You Black Emperor! di London, England. November 2000 / foto: Justin Lynham (Wikipedia)

“Gue pribadi dengan cara Godspeed di album itu gue bisa relate sama kegundahan itu. Jadi, ibaratnya itu bisa menemani gue melewati perjalanan, pengalaman hidup. Ketika gue dengerin itu lagi, gue menjadi kayak ‘soundtrack gue nih’. Agak cheesy sih kalo soundtrack. Setidaknya itu menjadi inspirasi.”

Remedy mengatakan, setiap mendengarkan album ini tidak begitu menyimak per judul lagunya. Namun, jika merujuk pada cakram hitam atau cakram padatnya, Remedy memilih Disc One yaitu Side 1: Storm dan Side 2: Static. “Bagian ini indah banget,” tutup Remedy.

_____

Penulis
Pohan
Suka kamu, ngopi, motret, ngetik, dan hari semakin tua bagi jiwa yang sepi.

Eksplor konten lain Pophariini

5 Pertanyaan untuk 5 Toko Musik Record Store Day Indonesia 2025

Para pecinta musik kembali merayakan Record Store Day yang tahun ini jatuh pada tanggal 12 April 2025. Tak hanya Amerika, Indonesia memperingati hari tersebut dengan berbagai cara salah satunya lewat penyelenggaraan Record Store Day …

Band Medan, grass park Rilis Single Perdana Bertajuk Memoirs

Band midwest emo/mathcore asal Medan yang menamakan diri mereka grass park resmi menandai kemunculan lewat single perdana “Memoirs” tanggal 21 Maret lalu. Single ini juga merupakan penanda untuk perilisan album mini ke depannya.   …