Mantra Mantra Live++ Berikan Terapi Untuk Penonton
Mantra Mantra Live++ baru saja digelar. Rasa yang campur aduk semuanya melebur di konser tunggal milik Kunto Aji tersebut. Ada tawa, tangis, suka, dan juga duka yang saya lihat kemarin.
Konser ini sekaligus menandai perayaan 1 tahun dari album Mantra Mantra milik Kunto Aji. Kunto Aji mengatakan melalui konferensi pers bahwa sejatinya konser ini rencananya diadakan di bulan Maret tahun ini, namun karena satu dan lain hal akhirnya ditunda sampai bulan Desember.
Antrian sudah mengular sejak pukul sekitar setengah 5 sore di depan Basket Hall Senayan. Padahal acara sendiri baru dimulai pada pukul 8 malam. Ketika memasuki ruangan Basket Hall Senayan, penonton langsung disuguhkan dengan aroma khas terapi. Entah apakah penonton sadar atau tidak, Kunto Aji pun baru memberitahunya selepas konferensi pers setelah konser sendiri selesai dilaksanakan.
Kunto Aji benar-benar mendesain konsernya sedemikian rupa agar ini tidak kanya menjadi sebuah konser. Sungguh tepat ketika beberapa waktu yang lalu Kunto Aji menamakan konsernya dengan Mantra Mantra Live++. Dibagi dalam 4 fase, Kunto Aji membawakan lagu-lagu dari album Mantra Mantra dan juga Generation Y. Bagi yang hadir, konser ini layaknya sebuah terapi. Kunto Aji menambahkan bahwa tidak hanya berusaha dari segi musik, namun juga visual dan warna juga memainkan perannya dalam menterapi para penonton yang hadir di Basket Hall Senayan pada malam itu.
Tidak hanya itu saja, pada kesempatan kali ini, Kunto Aji turut serta memboyong Adjie Santosoputra, seorang praktisi pemulihan batin. Adjie terkadang tampil di sela-sela perpindahan antar lagu yang dibawakan Kunto Aji. Yang menjadi pembeda sekaligus inti dari konser pada malam itu baru hadir di fase terakhir, Yaitu pada fase ke 4. Dibuka dengan “Pilu Membiru” Experience, lalu setelah lagu tersebut selesai, Adjie Santosoputra hadir untuk memberikan sesi terapi.
Ya, benar-benar sebuah sesi terapi dengan pasiennya ribuan penonton yang hadir. Terapi ini bukan hanya gimmick semata, karena dengan durasi sekitar 20 menit, terapi inilah yang menjadi inti. Lewat sesi terapi ini, Adjie Santosoputra mengajak kita semua untuk menerima dan memaafkan diri, ikhlas dan juga memaafkan. Banyak penonton tak kuasa menahan air mata mereka. Setelah sesi selesai, Adjie mengajak mereka untuk saling bersalaman dan juga berpelukan dengan orang-orang di sekitar mereka, mengajak untuk saling berdamai dan menguatkan. Kombinasi “Duo Aji” seolah menjadi duet maut yang tidak biasa antara musisi dan praktisi pemulihan batin.
Mungkin kalimat ini harus diulang lagi, Mantra Mantra Live++ bukan hanya sekedar konser perayaan 1 tahun album ini. Lebih dari itu, Kunto Aji memang mempunyai misi untuk memberikan terapi mental kepada para pendengarnya. Ke depannya, Kunto Aji sendiri sudah menyiapkan tur untuk tahun 2020.
*) semua foto diambil oleh Pohan.
____
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana
Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu. View this post on Instagram …