Lanjutan “Pandemonium” Iga Massardi
Masih ingat dengan video unggahan Iga Massardi di Instagram yang berisi lagu “Pandemonium” beberapa waktu lalu? Andai masih ingat, pada video tersebut, Iga juga memberikan tautan yang berisikan data rekamannya, serta turut mengajak para followersnya untuk turut serta berkolaborasi dan me-remix lagu yang ia ciptakan tersebut, entah itu menambahkan instrumen, vokal, lirik, ataupun hal-hal musikal lainnya.
Kembali ke Iga, hampir 2 minggu berlalu semenjak dirinya mengunggah video tersebut, banyak dari mereka yang turut berpartisipasi dalam ajakan Iga. Dengan tagar #MusikPandemik, video-video gubahan “Pandemonium” bisa dijumpai di Instagram.
Beberapa nama seperti Ezza (Under The Big Bright Yellow Sun), Aldrian Risjad, serta Yudhis (Rachun) juga tampak mengunggah video berisi “Pandemonium” dengan gubahan mereka sendiri.
Tidak hanya di Instagram, ternyata jagat Facebook pun juga turut ramai dengan tagar tersebut. Meskipun tidak seramai di Instagram, namun ada beberapa video yang mencuri perhatian khalayak dan tentunya patut diberi perhatian lebih. Berikut diantaranya:
1. Jonathan Mono
Turut dikenal sebagai JMono dari Neurotic, dirinya juga turut mengunggah video lagu “Pandemonium” dengan aransemen tambahan. Dirinya menambahkan lirik serta vokal yang dibalus dengan iringan gitar elektrik serta bass, synthesizer, dan juga tambahan permainan piano Indra Lesmana pada “Take The Coltrane” pada lagu ini.
Simak “Pandemonium” versi JMono pada tautan berikut:
https://www.facebook.com/jmononeurotic/videos/10216022465304270/
2. Tommy Pratomo
Satu pertiga dari trio saxophone Saxx In The City ini juga turut meramaikan tagar #MusikPandemik. Dirinya menambahkan saxophone pada “Pandemonium” dari Iga Massardi.
Simak “Pandemonium” versi Tommy Pratomo pada tautan berikut:
https://www.facebook.com/thomas.t.pratomo/videos/10157770555361839/
3. Febri Yoga Sapta Rahardjo
Memperoleh jumlah view hingga 500 penonton lebih, Febri juga memberikan sentuhan vokal pada versi “Pandemonium” miliknya.
Simak “Pandemonium” versi Febri Yoga pada tautan berikut:
https://www.facebook.com/FebriYogaSR/videos/263122334717832/?v=263122334717832&external_log_id=2d247392d5635ba6d3b19809700fc545&q=%23musikpandemik
5. Garna Raditya
Musisi asal Semarang yang kini berdomisili di Amerika Serikat ini mengubah karya Pandemonium ini menjadi sebuah karya baru. Bersama sang istri, Garna mengaransemen lagu ini dengan menambahkan keyboards, synthesizer dan lirik menjadi sebuah lagu baru yang utuh.
“Lirik ini diadaptasi dari kisah Dewa Ruci, sang Dewa kerdil yang dijumpai oleh Bima dalam pencarian air suci Prawitasari,” ungkapnya.
Simak aransemen Garna Raditya di sini
https://www.facebook.com/garnaraditya/videos/10222415836086028
_____
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Armand Maulana – Sarwa Renjana (EP)
Dengan EP berdosis pop dan unsur catchy sekuat ini, saya jadi berpikir, mungkinkah Armand Maulana berpotensi menjadi the next king of pop Indonesia?
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …