5 Negara Terbaik untuk Ditinggali sebagai Perempuan
Sebuah survey yang baru dirilis melaporkan daftar ranking negara-negara di dunia, salah satunya adalah tentang negara-negara terbaik untuk perempuan. Menurut survey dari US News yang bekerja sama dengan beberapa perusahaan marketing global dan Wharton School of the University of Pennsylvania, Swedia menduduki peringkat pertama, atau setidaknya menurut lebih dari 9000 perempuan yang mengisi survey untuk “2017 Best Countries Rankings”ini.
Coba kita lihat beberapa negara ini dan bagaimana mereka bisa menjadi champions untuk perempuan.
- Swedia
Di tahun 1974, maternity leaves berganti menjadi parental leaves dan dalam kebijakannya pemerintah memberikan 3 bulan cuti berbayar bagi masing-masing orangtua. Pemerintah juga memberikan hak untuk mengurangi jam kerja orang dewasa sampai dengan anak mereka berusia 8 tahun. Mungkin karena itu juga Swedia menduduki peringkat pertama dalam ranking untuk tempat membesarkan anak terbaik. Perempuan juga mendapatkan perawatan pre-natal gratis atau subsidi, dan setengah dari menteri-nya adalah perempuan. Di tempat kerja, diskriminasi gender adalah illegal sejak tahun 1980.
- Denmark
Peringkat kedua masih berada di skandinavia, Denmark menawarkan pendapatan yang berhubungan dengan sistem penitipan anak dan kebijakan cuti melahirkan yang paling fleksibel di Uni Eropa. Baik ayah maupun ibu berhak mendapatkan parental leaves selama 23 minggu, dan ibu berhak mendapatkan 4 minggu cuti sebelum tanggal melahirkan. Dibandingkan dengan negara lain, Denmark adalah salah satu negara yang memiliki gap terkecil antara perempuan dan laki-laki dalam pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan politik.
- Norwegia
Masih di Skandinavia, saat ini Norwegia berada di peringkat ketiga dari 144 negara di dalam daftar World Economic Forum’s Global Gender Gap Report 2016. Kebijakan maternity leaves yang dimilkinya memberikan perempuan dukungan ekstra. Dari data World Economic Forum, para ibu bisa mengambil cuti penuh sampai 35 minggu, dan sampai 45 minggu dengan pembayaran 80 %.
- Belanda
Belanda dianggap telah berhasil mempersempit gap antara perempuan dan laki-laki dalam kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan politik. Pemerintah di Belanda juga memberikan para ibu baru akses untuk maternity nurse, dengan biaya yang ter-cover oleh asuransi.
- Kanada
Pemerintah Kanada telah membuat perlindungan terhadap hak-hak perempuan sebagai bagian dari kebijakan domestik dan luar negerinya. Untuk maternity leave, Canada Labour Code memberikan cuti selama 17 minggu dan orangtua yang memiliki anak baru lahir dan mengadopsi anak dapat memiliki parental leave sampai dengan 37 minggu. Walaupun begitu pengalaman sebagai perempuan di Kanada bisa berbeda, seperti yang dialami oleh indigenous women yang memiliki angka pembunuhan yang jauh lebih tinggi dibandingkan perempuan Kanada pada umumnya.
Teks. Aisyah Iskandar
Foto. Berbagai sumber
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana
Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu. View this post on Instagram …