Rekomendasi: Rendy Pandugo – SEE YOU SOMEDAY

Mar 1, 2021
Rekomendasi: Rendy Pandugo – See You Someday

Sebelum membahas EP terbaru Rendy Pandugo ini pertanyaan pertama ketika menyimak karya seorang solois pria lokal yang penyanyi/gitaris sekaligus penulis liriknya sendiri adalah membandingkan dengan sesama rekannya yang setipe. Apa yang mereka tawarkan, kelebihan dan kekurangannya, hingga bagaimana mereka mengemas diri dan mengantarkan musik mereka secara visual.

Rendy Pandugo adalah salah satu dari begitu banyak musisi Indonesia yang terpengaruh oleh sosok John Mayer. Pengaruh sosok penyanyi/gitar sekaligus penulis lagu itu kemudian dengan mudah dikenali juga muncul pada Petra Sihombing, Syahravi, Pamungkas, Oslo Ibrahim dan Rendy Pandugo sendiri. Meskipun Rendy sendiri melakukannya hingga sampai ke tahapan tertinggi yaitu dahulu kerap kali membawakan lagu-lagu John Mayer dengan sangat persis, baik akustik ataupun elektrik.

Lalu apa kelebihan Rendy di antara nama-nama yang tersebutkan di atas? Tentu tidak mudah untuk bisa stand out di antara penyanyi pria lain apabila hanya bermodalkan wajah tampan belaka, yang Rendy jelas punya. Karena kalau dari segi suara, permainan gitar dan penulisan lagu mereka semuanya punya. Dan beberapa nama yang telah tersebutkan justru telah menemukan identitasnya dan bisa menjadi dirinya sendiri.

Lalu bagaimana dengan mini album ketiga, (empat kalau dihitung dengan proyek AIR, Afgan Isyana, Rendy) ini? Paska mini album Chapter dan One Chapter Two yang merupakan perpisahan dengan label Sony, Rendy pindahan ke “rumahnya” yang baru yaitu label Wonderland Records/Universal Music Indonesia. Plus mengingat akan ada album penuh keduanya yang sedang dikerjakan. Dari semua itu wajar bila album mini SEE YOU SOMEDAY ini terdengar seperti penuh keraguan.

Tentunya yang dimaksud bukan bicara soal teknis dan mutu lagu. Kesemua enam lagu enak, digarap dengan detail dan tersaji dengan baik. Penuh keraguan karena pada akhirnya bayang-bayang dari sosok John Mayer masih sangat lekat. Lagu “MR. SUN” contohnya. Permainan gitar fingerstyle nya ditambah stick brush dan bass drum masuk secara halus dan perkusif, ditambah denting piano yang mengingatkan dengan lagu “Stop This Train” milik John Mayer. Pun ketika melodi gitar elektrik lembut menyambar tipis, seketika nuansa album Born And Raised menyeruak. Ada juga lagu “Secret” yang mood dan isian solo gitarnya mengingatkan pada album Battle Studies. Keduanya sama-sama milik John Mayer.

Mungkin perkara sulit untuk tidak terdengar seperti idolanya. Tapi vokalis bergitar di luar sana cukup banyak, malah sangat berlimpah. Ada Shawn Mendes, Ed Sheeran dan Jason Mraz yang lebih ngepop. Atau yang kekinian seperti Tom Misch dan James Bay. Dari kelima nama itu mereka sama-sama penyanyi/gitaris sekaligus juga penulis lagu. Namun mereka bisa sangat berbeda warnanya dan masing-masing begitu kuat karakternya. Jason Mraz berfokus pada gitar nylon dengan sentuhan reggae/rappin’ pada vokalnya, Tom Misch lebih jazzy dan groovy, Sheeran dengan minimalis dan one man show-nya dan seterusnya.

Kembali lagi pada album SEE YOU SOMEDAY ini. Kalau mengutip istilah, everything’s happen for a reason, menarik melihat perjalanannya sejauh ini. Terlebih bila Rendy menemukan jati dirinya sendiri di album penuh keduanya nanti. Mungkin lebih fokus kepada lagunya sendiri dan menggali dirinya sendiri serta membuang jauh-jauh sosok sang idola yang mempengaruhinya.

Meskipun saya cukup penasaran apa yang terjadi bila dengan musikalitas dan kemampuan menulis lagu ini dinyanyikan Rendy dengan menggunakan bahasa Indonesia? Karena tentunya, John Mayer tidak bernyanyi dengan bahasa Indonesia.

 

____

Penulis
Anto Arief
Suka membaca tentang musik dan subkultur anak muda. Pernah bermain gitar untuk Tulus nyaris sewindu, pernah juga bernyanyi/bermain gitar untuk 70sOC.

Eksplor konten lain Pophariini

Momen 15 Tahun Berkarya, Jevin Julian Luncurkan Album i will, i’m sure

Jevin Julian terakhir merilis karya musik tujuh bulan yang lalu berupa album mini berjudul 20 50. Belum sampai setahun, produser, penyanyi sekaligus penulis lagu satu ini memutuskan kembali lagi dengan membawa album penuh terbaru …

Traffic Jam Asal Solo Mengawali Album Mini dengan Single Untuk Apa?

Tidak memiliki materi baru selama 3 tahun, Traffic Jam asal Solo kembali dengan single anyar berjudul “Untuk Apa?” hari Jumat (03/05). Band beranggotakan Anisa (vokal), Bintang (vokal, gitar), Billy (bas), Ernest (gitar), dan Rovega …