Kembalinya Electric Gypsy Lewat “Black Journal”
Satu lagi kabar dari Bali. Terdengar baru, walaupun sebenarnya tidak baru-baru amat, mengingat bahwa Electric Gypsy adalah sebuah proyek musik dari Dadang Pranoto dan Palel Atmoko yang juga dikenal sebagai personel dari Navicula, sementara Palel yang juga turut memperkuat Soulfood.
View this post on Instagram
Di hari Selasa (20/07) lalu, Electric Gypsy resmi melepas “Black Journal”, materi teranyarnya. Juga sebagai penanda akan kembalinya duet ini setelah lama menghilang tidak ada kabarnya.
“Lagu ini tentang hal-hal lampau yang tak pernah usai menghantui, di alam bawah sadar si penulis. Entah itu dendam, amarah, memaafkan tak termaafkankah, yang jelas segala hal-hal yang dulu yang terus membayangi hingga hari ini dan mempengaruhi segala keputusan-keputusan kita sekarang. Jadi seperti buku harian usang yang masih bisa terbaca kita seperti apa dulu. Kira-kira begitu,” tutur Dadang Pranoto ketika dihubungi oleh Pophariini (26/07) mengenai kembalinya Electric Gypsy dengan materi teranyarnya ini.
Nomor teranyar dari Electric Gypsy ini juga turut memuat nama Cipta Gunawan dari Stone Deaf Music yang membantu keduanya dalam urusan mixing dan mastering.
Sebagai cerita kilas balik, sebenarnya proyek Electric Gypsy tercipta akibat sebuah insiden penuh ketidaksengajaan yang membuat Dadang dan Palel menjalankan proyek iseng ini hingga akhirnya menjadi sebuah proyek yang serius.
“Ini saat terbentuk pun sebenarnya ‘insiden’ di suatu event di Bali. Kala itu, Navicula confirm main di sebuah bar di Uluwatu. Di minggu yang sama, Navicula tengah berada di Jakarta untuk sebuah TV show, dan malam setelah event, Robi sang vokalis hang out di sebuah Bar di Jakarta, kalau nggak salah di daerah sekitar PI or apa lupa. Nah, ada kecelakaan kecil, Robi ke panggung dan jammin’ di sana dengan beberapa kawan. Entah ceritanya gimana, dia loncat dan kaki mendarat di stand mic. Akibatnya, telapak kakinya retak (tulangnya). Atas kejadian itu, Navicula cancel semua panggung dari Japan Tour yang sudah confirm hingga Bar yang di Uluwatu itu. Nah, masalahnya yang punya Bar nggak mau cari pengganti, karena memang event sudah mepet, owner minta aku tetap main. Daripada bengong, ya sudah aku ajak si Palel. Event jalan lancar. Akhirnya sejak itu kita tetap manggung as duo [tertawa]. Jadi kalau serius pun, kita bermusik selalu serius ya. Hanya secara marketing kita nggak pernah urus, lagian kalau bentrok sama Navicula pun bahaya [tertawa]. Yang serius, mungkin kreasinya,” tambah Dadang.
Hingga akhirnya, Electric Gypsy sempat menghilang akibat terbentur jadwal dari keduanya. Kesibukan Dadang dan Palel yang lumayan ketat dengan proyeknya masing-masing adalah faktor utamanya. Belakangan ini, Dadang bersama Navicula dan label rekaman Pohon Tua Creatorium kabarnya sedang menyiapkan sebuah proyek besar dari unit grunge kebanggan Bali tersebut, sementara Palel dengan Soulfood juga baru saja melepas EP perdana mereka, It Won’t Over di penghujung tahun lalu.
“Yes kita menghilang. Yang tetap booking ada, cuman kami berdua kebentur jadwal yang ya Allah ribet. Palel founder Soulfood mulai jadi paling depan disorot. Aku di Pohon Tua Creatorium sedangkan kami sedang garap proyek besar Navicula 25 Years Anniversary tahun ini. Akhirnya give up juga. Jadi kita maunya santai saja deh, biar jalan program semua orang.”
Sebagai penutup, Dadang menyampaikan bahwa perjalanan dari Electric Gypsy masih akan terus berjalan.
“Kami akan merilis album, materi sudah siap tinggal mixing kok. Tapi ya itu, nggak janji kapan [tertawa].”
“Black Journal”, materi teranyar dari Electric Gypsy sudah hadir dalam format digitalnya.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Lirik Lagu Empati Tamako TTATW tentang Mencari Ketenangan dan Kedamaian
Penggemar The Trees and The Wild sempat dibuat deg-degan sama unggahan Remedy Waloni di Instagram Story awal November lalu. Unggahan tersebut berisi tanggapan Remedy untuk pengikut yang menanyakan tentang kemungkinan kembalinya TTATW. …