Rekomendasi: Koil – First Installment & Second Installment

Aug 31, 2021
Koil First Installment Second Installment

Koil, kuartet industrial rock asal Bandung ini terakhir merilis albumnya di 2007, Blacklight Shines On. Sebelumnya mereka merilis Self-Titled (1996), Megaloblast yang fenomenal untuk tahunnya, di 2001. Selain musik industrial rock-nya yang banyak bermain sampling, juga karena video musiknya yang juga terlihat brutal untuk ukuran pada saat itu mendapatkan rotasi tinggi di MTV Indonesia. Dari album terakhir perlu waktu 14 tahun, sampai akhirnya kuartet ini merilis sesuatu lagi, yaitu CD First Installment dan Second Installment.

Berbagai faktor menjadi kendalanya, salah satunya adalah kesehatan JAV alias Otong yang kerap dihinggapi penyakit aneh-aneh, selain juga masalah teknis nan mistis seperti file yang selalu hilang atau korup dan lain sebagainya saat proses rekaman. Perihal mistis ini ironisnya seolah berbanding lurus dengan tema dan imaji visual kegelapan yang begitu melekat pada band yang berusia 26 tahun ini. Seberapa mistis? Hal itu sampai ditulis olehnya dalam lagu “Sorak Bergembira” di dalam CD First Installment:

Riweuh Riweuh riweuh sia kehed / Wayah kieu ulin santet

Kurang lebih dalam bahasa Indonesia artinya:

Nyusahin, nyusahin, brengsek kamu, nyusahin. Hari gini main santet?

Lagu ini melengkapi lagu “Pecandu Narkotbah”, dua lagu baru yang hadir sebagai materi demo yang termuat dalam First Installment. Sisanya adalah lagu-lagu aransemen ulang, plus cover lagu terkenal dari band-band 90an. Seperti “1979” milik Smashing Pumpkins, “Interstate Love Song” Stone Temple Pilots, “Closer” milik Nine Inch Nails dan “Rilken Heart” milik Cocteau Twins. Entah bagaimana urusan hak ciptanya. Dan bila terdengar ganjil, itu belum seberapa.

Di Second Installment mereka bahkan meng cover satu album penuh yang sangat populer milik Pink Flyod, Dark Side of The Moon di CD ke dua yang memang terdiri dari dua CD. Melengkapi materi baru lain mereka seperti “Mitra Iblis”, “Tak Ada Wifi Di Alam Baka”, dan “Rasa Sakit Terakhir”. Ini bisa jadi masalah yang mungkin mengganjal mereka ke depannya, kita tidak tahu itu.

Yang jelas kehadiran kedua CD demo Koil First Installment dan Second Installment ini membayar kerinduan akan musik rock industrial dengan permainan diksi bahasa Indonesia khas Otong lengkap dengan musik singalong, dan reff gitar catchy. Terlebih soal diksi yang jadi senjata pamungkas sang penulis lirik/vokalis, Otong. Biasa berbicara kegelapan, iblis, santet, kematian, religi, ketuhanan, alam baka, rasa sakit dan kali ini dengan selipan unsur komedi hitam seperti, “Tak Ada Wifi Di Alam Baka” dan “Pecandu Narkotbah”. Lirik Koil selalu menarik perhatian. Tak lupu bagian outro “Mitra Iblis” yang memparodikan lagu yang sempat viral milik Aldy Taher.

Absurd? Rasanya itu belum seberapa jika membayangkan Koil bisa merilis album penuh keempat mereka. Karena seperti yang Otong ucapkan di awal lagunya, bahwa ini adalah materi rekaman yang sudah berjalan 30 tahun. Entah kapan selesainya. Kini saya jadi sangat penasaran. Karena kabarnya masih akan ada CD Installment lagi, entah sampai keberapa. Kenapa lama sekali? Maka itu mari kita sama-sama berdoa untuk kesehatan Otong, serta keberlangsungan Koil dalam menggarap album barunya juga agar dijauhkan dari hal-hal mistis.

 


 

Penulis
Anto Arief
Suka membaca tentang musik dan subkultur anak muda. Pernah bermain gitar untuk Tulus nyaris sewindu, pernah juga bernyanyi/bermain gitar untuk 70sOC.

Eksplor konten lain Pophariini

Monica Karina Balik ke Lantai Dansa Lewat Single Pon It

Setelah terakhir merilis “Skin to Skin”, Monica Karina kembali dengan single baru “Pon It” hari Jumat (17/05). Sang solois merasa, ini merupakan perayaan identitas diri dan kedewasaan yang matang untuk menjadi karya perdananya tanpa …

Lirik Lagu Sementara The Paps tentang Cinta dan Kehidupan

Lagu “Sementara” merupakan salah satu hit The Paps yang rilis dalam album Hang Loose Baby tahun 2007 lalu. Di salah satu layanan streaming musik, lagu ini sudah mengantongi sebanyak lebih dari 7 juta pendengar. …